Part 2

36 10 3
                                    

PAGI harinya, Alena sudah memakai seragam sekolah dengan rapi. Rambutnya ia biarkan tergerai, memberikan kesan cantik dari biasanya. Tentang kejadian di hari terakhir MOS kemarin, ia benar-benar hanya menganggapnya sebagai mimpi buruk saja.

Hari pertama resmi menjadi murid di SMA GARUDA harus menjadi hari yang bagus untuknya. Bertemu teman baru yang baik, belajar dengan tenang dan nyaman, setelah itu menjadi murid berprestasi dan diterima di universitas favorit ketika sudah lulus. Itu adalah rangkaian mimpi yang sudah ia susun sebelumnya.

"Ma, Alena berangkat dulu." Alena mencium tangan Leta sambil tersenyum ceria.

"Iya, hati-hati. Itu bekalnya jangan lupa dibawa ya." Tunjuk Leta pada kotak makan berwarna pink.

Alena berangkat sekolah dengan mobil yang ia bawa sendiri. Hanya butuh waktu tiga puluh menit untuk sampai di sekolah. Setelah memarkir mobilnya dengan rapi, merupakan kebiasaannya untuk bercermin sebelum melakukan aktivitas berikutnya.

"Udah cantik kok." Suara yang tidak asing itu mengejutkan Alena yang tengah bercermin. Ia mengucapkan kalimat istighfar berkali-kali. Siapa tahu yang ada disampingnya sekarang adalah makhluk gaib yang sedang menyamar menjadi manusia.

"Gitu amat ngeliat gue," Alena tetap tidak menggubris. Ia sibuk merapalkan kalimat itu sambil memegang dadanya, "Kaget ngelihat orang ganteng?"

Tanpa berniat membalas ucapan orang yang disampingnya, Alena pergi meninggalkan orang itu dengan langkah yang lebar.

Inget Alena, hari ini harus perfect. Gaboleh ada kutu pengganggu.

Leo, lelaki itu sudah ada di depan Alena. Ia membentangkan tangannya. Menghalangi langkah terburu-buru Alena. Senyumnya ia kembangkan ketika melihat raut Alena sudah tak seceria tadi.

"Mau apa lo?" Ketus Alena.

"Mau ketemu cewe gue lah."

"Yaudah ketemu aja sono. Ngapain ngehalangin langkah gue Kak?" Alena masih berusaha menahan kesabarannya.

"Lo kan cewe gue."

"Sori, gue mau masuk kelas. Gada waktu buat bercanda, minggir."

Leo membiarkan Alena untuk lewat. Entah apa yang dimiliki Alena, gadis itu berhasil menarik perhatian Leo. Leo yang biasanya hanya bertingkah genit tak berkelanjutan, tapi dengan Alena ia ingin menganggu gadis itu setiap melihatnya.

 Leo yang biasanya hanya bertingkah genit tak berkelanjutan, tapi dengan Alena ia ingin menganggu gadis itu setiap melihatnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sesampainya di kelas satu c, Alena mencari tempat duduk yang kosong. Ia meletakkan tasnya dengan gerakan lamban. Matanya menjelajah setiap sudut kelas. Rapi dan bersih. Seorang gadis yang duduk di depan Alena tiba-tiba menoleh ke belakang sambil tersenyum, membuat Alena otomatis juga membalas senyumnya.

"Alena ya?" Tanya gadis itu dengan raut wajah bersinar.

"Eh i-iya, gue Alena. Salam kenal ya. Lo siapa?"

"Olivia. Gimana hubungan lo?"

Dahi Alena mengkerut, tidak mengerti dengan ucapan Olivia.

"Hu-hubungan apa?"

Olivia bangkit dari duduknya, ia berpindah ke bangku kosong dekat Alena.

"Ih pura-pura lupa deh. Kak Leo ganteng ya. Gue ga ngerti deh, kenapa fakboi itu selalu tampan?"

"Apaan sih? Nggak. Kemarin tuh gu-gue cuma kelibat.. drama, oh iya drama MOS doang." Alibinya.

Olivia menampilkan raut kecewa, "Yah, kok cuma drama sih? Sayang banget. Kalian udah cocok padahal. Lo cantik, Kak Leo ganteng."

"Eh? Lo muji gue? makasih loh, lo lebih cantik." Ucapan Alena berhasil membuat Olivia tersenyum lagi. Gadis yang unik, pikir Alena. Saat sedang asyik mengobrol, seseorang menepuk bangku. Membuat keduanya kompak menoleh ke arah yang sama.

"Disini kosong?" Tanyanya dengan raut datar.

"Iya kosong. Lo mau duduk sini?" Gadis itu mengangguk. Olivia bangkit dari duduknya, lalu pergi keluar kelas.

Gadis yang baru saja duduk itu langsung meletakkan kepalanya diatas meja. Matanya terpejam membuat Alena bingung harus apa. Mau keluar menyusul Olivia pun tak bisa, karena tempat duduknya adalah di pinggir dekat dengan tembok.

"Kalo mau kenalan nanti aja. Mata gue gabisa diajak kompromi." Ucapan gadis itu membuat Alena hanya menampilkan senyum kikuk.

▪️▪️▪️

What's up everybody?
I'm back!

Udah new normal aja nih..
Jangan lupa tetep ikutin protokol kesehatan ya guys!

Inget, pemerintah bukan gaada gerakan samsek. Aku yakin mereka juga sedang melakukan usaha yang terbaik demi Indonesia tercinta kita🇮🇩 apalagi tenaga medisnya, mantap kali. So, yuk kita bantu mereka dengan tetap mengikuti protokol kesehatan. Sering cuci tangan, menggunakan masker, sebisa mungkin menghindari kerumunan, dan jangan lupa selalu bawa hand sanitizer!

Semangat semua!🇮🇩

EpiphanyWhere stories live. Discover now