"Bunda izinin, kalian berdua hati-hati ya. Alle jaketnya dipake, jangan digantung doang." protes Alisha membuat Alle menyegir.

"Siap ibu negara!" Alle pun segera memakai jaket yang memang sedari tadi masih ia peluk.

"Kita pamit bun. Assalamualaikum," ucap Arland.

"Waalaikumsalam," sahut Alisha.

•••

Dan sampailah kedua disini. Ditempat yang penuh keramaian. Banyak anak-anak yang berlarian ke sana kemari, badut-badut lucu yang akan membuat siapa saja tertawa.

Alle dan Arland pun masuk seraya bergandengan. Menatap seluruh wahana permainan dengan mata yang berbinar, terutama Alle.

"Sayang anak, sayang anak. Ayo ibu-ibu, yang sayang anaknya. Silahkan dibeli,"

Alle dan Arland pun sontak berhenti, dan menatap abang-abang yang tengah menjajakan dagangan mainannya.

"Kita belum punya anak, gak usah beli." bisik Arland membuat tawa Alle meledak.

"Nikah dulu ogeb," sembur Alle geli.

Keduanya pun kembali melanjutkan jalannya, namun kembali terhenti saat ada abang-abang yang tak jauh dari mereka.

"Sayang pacar, sayang pacar. Ayo yang sayang pacarnya sok bonekanya dibeli. Dijamin barang bagus," ujar abang-abang itu memamerkan boneka-boneka lucu dan pastinya sangat menggemaskan.

Keduanya terkekeh secara bersamaan. "Karna aku sayang pacar, ayo kesana. Kamu suka boneka?" tanya Arland merangkul Alle.

"Gak suka," jawab Alle cepat. Membuat dahi Arland berkerut biasanya kalau cewek pasti sangat suka boneka.

"Kok gitu?"

"Sukanya sama kamu, aja." Alle mencubit hidung mancung Arland kemudian tertawa kecil.

Arland pun sontak memeluk Alle dari samping. "Pinter ya sekarang gombalnya,"

Alle pun langsung melepaskan pelukan itu dan berlari lebih dulu menuju abang-abang boneka.

"Wah gede-gede semua," kata Alle menatap banyak sekali boneka yang tersusun rapi.

"Panda lucu tuh, kamu mau?" ujar Arland membawa Alle masuk ke dalam toko tersebut.

Alle pun langsung melihat boneka yang ditunjuk Arland. Ternyata boneka itu sangat besar, bahkan lebih besar dari badannya sendiri.

"Ihh itu mah kegedean, bawanya nanti gimana?" kata Alle nampak protes. Namun, sebenarnya ia juga sangat menyukai boneka itu.

"Gampang. Bang, boneka ini satu ya. Nanti pas mau pulang aja kita ambil." pinta Arland pada abang boneka itu.

"Siap," jawab abangnya.

"Kamu seriusan mau beli itu?" tanya Alle menatap Arland. Alle saja tidak dapat membayangkan besarnya boneka itu, badannya saja kalah.

"Kamu tenang aja. Kan kita bawa mobil," jawab Arland santai. Kemudian mereka keluar menghampiri abang itu.

"Berapa bang?"

Abang itu pun menoleh. "Lima ratus ribu aja, Mas." ujar abang itu.

Alle tercengang sebentar. Lima ratus ribu? Gak salah nih? Batin Alle mendadak menyesal.

"Makasih bang," ucap Alle saat Arland membawanya pergi dari sini.

"Land apa yang tadi gak kemahalan?" tanya Alle saat mereka sudah agak jauh dari toko tersebut.

My BadBoy In Sweet ✔️[SEGERA TERBIT]Where stories live. Discover now