🌻MBBIS🌻30

68.3K 3.9K 330
                                    

Happy reading🌹



Kini Alle termenung dikamarnya sendiri seraya menatap kosong langit-langit kamarnya. Minggu pagi ini sangatlah membosankan baginya.

Alle pun juga nampaknya ingin menyendiri setelah kejadian semalam. Alisha pun sampai dibuat khawatir jadinya saat malam waktu itu ia pulang dan dengan lihainya Arland memberikan alasan yang palsu. Dan tentunya sampai saat ini sang ibu tidak tahu kalau ia sudah putus dengan Rangga.

Alle tidak menyangka, bahwa cinta pertamanya berujung pahit bahkan menyedihkan. Dan terlebih lagi orang yang menghancurkan cinta pertamanya adalah sahabatnya sendiri.

Tok!

Tok

Lamunan Alle seketika membuyar, gadis itu menoleh ke arah pintu yang tadi diketuk.

"Masuk bun!" seru Alle malas membukakan pintu kamarnya.

Tok!

Tok

Alle lantas menegakan tubuhnya saat terdengar kembali ketukan pintu. Kalau sang ibu yang mengetuknya pasti langsung masuk setelah ia menyuruh.

Dada Alle seketika berdegup. Bagaimana jika itu Rangga? Tidak, Alle belum siap jika harus kembali melihat laki-laki itu. Karna pintu terus diketuk dari luar, akhirnya gadis itu memilih beranjak dengan perasaan takut-takut.

Dan saat pintu dibuka..

"ALLE!!!" seru Mika dan Safira menggema nyaring. Alle tersenyum lebar, dan kedua sahabatnya pun langsung memeluknya.

"Kangen." rengek Safira. Gadis itu sepertinya baru saja kembali dari acara keluarganya waktu itu.

"Masuk," ajak Alle melebarkan pintu kamarnya.

Padahal tanpa disuruh pun kedua gadis itu langsung masuk namun keduanya ingin mengejutkan Alle, maka dari itu mereka lebih mengetuk terlebih dahulu.

Kedua gadis itu pun serempak merebahkan diri dikasur empuk milik Alle. Alle pun juga ikut, namun gadis itu hanya duduk.

Mika pun ikut duduk, namun tidak dengan Safira. Mika memandang wajah lesu serta pucat Alle penuh arti.

"Kenapa sih, Mik?" tanya Alle bingung saat ditatap sedemikian rupa.

"Gak mau cerita, All?" Mika malah bertanya balik dan memeluk sahabat terbaiknya itu.

Deg!

Alle langsung menatap Mika. Bagaimana ia bisa lupa kalau Mika adalah tunangan Varel dan Varel adalah temannya Arland. Jadi otomatis gadis itu tahu semuanya, tak terkecuali diapartemen semalam.

"Ada apa sih? Kok gue gak dikasih tau. Jahat!" rajuk Safira saat dirinya tidak dibawa-bawa.

"Mik, lo tahu?" tanya Alle memastikan. Mika mengangguk.

"Rasanya gue bener-bener gak berguna saat gue tahu itu dari Varel, bukan dari lo sendiri." ujar Mika tersenyum tipis.

Jangan tanyakan Alle, gadis itu bahkan sudah mau menangis mendengar penuturan Mika. "Maaf, gue bener-bener gak mau ngerepotin kalian." tanpa Alle bisa cegah air mata gadis itu luruh kembali.

"Ada apa sih?" tanya Safira penasaran. Ia baru saja balik dari Jogja, jadi ia tidak tahu sama sekali.

"Rangga sama Alle udah putus." jawab Mika mengusap punggung Alle. Rasanya Mika ingin sekali menendang menampar dan memutilasi cowok itu.

Mata Safira sontak melebar. "LO GAK BERCANDA KAN MIKADONG?!" pekik Safira berdiri sendiri.

Mika mendengus. "Duduk! Mau denger ceritanya gak!" kata Mika jengkel.

My BadBoy In Sweet ✔️[SEGERA TERBIT]Where stories live. Discover now