Dengan rasa malas Fiza pun berjalan ke kelas dengan muka yang tak sedap dipandang, dan kini iya sedang melihat seorang pria dengan rambut bergaya jambul yang sedang duduk disebelah kursinya, "Telat ya neng," ledek Michael dengan senyuman jailnya.
Fiza pun mengiraukan senyuman Michael tersebut dan tetap terus berjalan menuju bangkunya, "Ya lo liat sendiri aja gimana?"
Michael pun hanya terkekeh melihat perilaku Fiza kepada dirinya, "Wesh nyantai dong! Gue kan nanya baik-baik, ngegas amat sih," seru Michael dengan tak terima.
"Iya, terus kenapa?" tanya Fiza dengan sedikit tegas.
Michael pun yang menyadari sifat Fiza tersebut sudah terlalu paham dengan sahabatnya tersebut ketika dia merasa bahwa moodnya tak lagi mendukung gadis tersebut, "Iya deh, gue gak akan ganggu Nyai lagi. Nanti gue kena telen lagi, ampun ye izinin gue nuntut ilmu dulu baru telen gue gak papa deh," ucap Michael dengan setengah becanda dan berusaha membuat sahabatnya tersebut agar tidak terlibat bad mood.
Fiza yang tak membalas ucapan lelaki tersebut hanya melipat kedua tangannya dan mengalihkan wajahnya tersebut ke arah tembok, Michael pun merasa tidak dihargai olehnya yang membuat lelaki tersebut ingin sekali mengusili gadis dihadapannya namun niatnya pun diurungkan karena Michael sudah hafal dengan sifat Fiza jika dia sedang memiliki mood yang tak baik pasti akan menggamuk massal dihadapannya dan Michael tidak ingin hal tersebut terjadi kepadanya.
"Ayo dong Fiza semangat! Masa di sekolah loyo gini kek layangan terbang, udahlah lupain aja yang tadi besok gue jemput deh ya jangan bad mood gini dong," kata Michael dengan berusaha membuat Fiza semangat dan Fiza hanya mengiraukan ucapannya tersebut.
Fiza pun membenarkan posisi duduknya tersebut dan menatap wajah Michael, "Mic sekarang pelajaran siapa deh?" tanya Fiza kepada lelaki tersebut yang terlintas dipikirannya.
"Noh Ibu negara Sukmin Sujayanti binti dongengnya dia yang tiada henti," kata Michael dengan tersenyum lebar kepadaku yang membuat pagi ini benar-benar sangat kacau untukku. Bu Sukmin guru terkiler yang pernah ada di kelas IPS, berbagai ucapan dan khotbahnya tersebut yang membuat siswa didalamnya seperti mangsa untuk harimau terkam. Dan jangan salah kalau anak IPS itu tidak akan cape hati dibuat olehnya, karena itu adalah suatu suplement utama kebalan anak IPS yang dimana mereka sudah kebal oleh ocehan dan juga peringatan dari guru tersebut.
"Duh, dia lagi yang masuk boleh ga sih gue cabut? Apa gue harus telphone Dilan dulu buat ajakin cabut? Kesal gue nyet," ucapku dengan tak terima.
Michael pun hanya tertawa ketika mendengar ucapanku tersebut, "Gausah di telphone Dilannya juga udah dimata, nama gue kan Michael Dylan geblek!" seru Michael.
"Lah iye ye, lupa aku tuh," sahut Fiza dengan belaga lupa.
Tak lama para teman sekelasan Fiza dari luar kelas pun berhamburan masuk ke kelas melihat ada seorang yang sedang melintas masuk kelasnya,"Halo semua selamat pagi!! Siap belajar kan, ayo semangat- semangat," seru bu Sukmin dengan memasuki kelasku yang sedang berjalan ke meja guru di ruang kelas.
"Anjir, gurunya dah nyampe Fiza! Besok-besok karungin itu mak lo Za, iket kalo bisa jangan ampe lolos," kata Michael dengan melihat pemandangan tak sedap dari depan pintu.
Fiza pun hanya menatap dengan tak percaya, "Haduh Michael, kok cepet banget si dia nyampenya. Berasa jadi menyusup kekuatan Flash tau ga dia," gumam ku.
"Udah Za, kita diem aja nanti dia ngomel lagi. Pura-pura budek aja deh gue," kata Michael dengan asal. Fiza pun hanya menampar lembut pipi Michael tersebut akibat ucapannya.
Elbarick Michael Dylan adalah salah satu sahabat lelaki Fiza yang pernah ada dimuka bumi ini. Hidup Fiza dan Michael seakan bersatu karena kami selalu bersama kemana pun kami pergi, dulu Mama pernah bilang bahwa Michael itu unik karena dia mau aja main sama perempuan daripada laki-laki karena dia ingin menjaga perempuan tersebut dari marak bahaya dunia dan benar saja jika perempuan tersebut adalah diri Fiza. Dari sekolah dasar kami selalu disatukan oleh kedua orang tua kami, yang membuat kedua orang tua kami pun memiliki hubungan yang erat satu sama lainnya bahkan terkadang aku menganggap keluarga Michael tersebut bukan lagi tetangga biasa tapi saudaraku mungkin karena memang kami terlalu dekat dari sejak dahulu.
Ia salah satu lelaki yang paling nyebelin dan bisa aku andalkan kenapa, karena dari banyaknya permasalahanku yang pernah aku alami, aku sering kali mengungkapkannya ke dia dan dia lah orang pertama yang mau mendengar semua keluhanku dengan sabar dan tanpa terkecuali dan hal tersebut yang membuatku nyaman menjadi sahabatnya.
Tak salah jika lelaki keturunan asal Inggris tersebut ini memiliki banyak penggemar di sekolahku karena ketampanan dia tersebut yang membuatnya menjadi lelaki primadona di sekolah dan. terkadang aku pun sangat jijik melihat pemandangan buruk tersebut karena bagiku Michael itu tidak ada apa-apanya, mungkin karena aku terlalu lama bersama dia makanya aku pun tidak memiliki daya tertarik kepadanya.
Dengan banyaknya penggemarnya Michael ada suatu musibah untukku, karena aku pun menjadi memiliki keterbatasan berteman dengan Michael pun sangat mengambat ku untuk bisa dekat dengannya. Aku adalah salah satu korban dari gosipan beberapa penggemarnya yang membuat kupingku merasa sangat panas dan pedih jika kalimat tersebut selalu diulang-ulang. Akhirnya aku pun memutuskan untuk menjauh dari Michael dan tidak duduk sebangku dengannya karena dikelas ku sangat banyak mata-mata penyebar fitnah.
Aku pun hanya bisa bersabar ketika hal tersebut datang kepadaku, karena aku bukan tipikal orang yang suka menangkapi omongan orang yang tidak berguna yang membuatku menjadi perempuan dingin di mata semua orang.
********
YOU ARE READING
Waiting [ REVISI ]
Teen FictionKetika tatapan itu berawal dari pertemanan dan hanya sebatas sahabat mungkin dari situlah kehidupan nyata itu terjadi. Beresiko itu iya tapi apa salah kita menunggu orang yang tepat?
![Waiting [ REVISI ]](https://img.wattpad.com/cover/28836767-64-k171663.jpg)