Chapter Eight: The Rejected

Start from the beginning
                                    

"Hati ku?? Ahh hati ku ada pada Britney. Jika kau berusaha membela Alice dihadapanku dan menjatuhkan Britney, aku tidak segan untuk mengusirmu dari Pack ku." jawab Jayden angkuh

"Dasar Alpha Bodoh! Pack mu tidak akan bertahan lama jika cara memimpinmu seperti ini. Dan lepaskan jalang yang bergelantungan pada lenganmu itu, menjijikan" hujat Sam, wolfnya

"Wahh, Sam. Kau masih saja membela dia?? Cihh Dan sudah kukatakan padamu jangan memanggil Britney dengan sebutan Jalang. Mantan mate ku lebih pantas untuk mendapatkan sebutan itu." jawab Jayden yang bahkan enggan menyebut nama Alice

"Aku bersumpah atas nama Moon Goddes. Jika suatu hal terjadi padamu dan pada pack ini, aku tidak akan membantumu sedikitpun. Dan jangan berusaha menghubungi ku. Mulai saat ini, anggap saja dirimu seorang Alpha tanpa Wolf nya. Sama seperti yang kau sebutkan pada Alice mate ku" seru Sam pada Jayden

Darren menghela nafasnya, mendengar jawaban Jayden yang seperti itu membuatnya benar benar yakin untuk meninggalkan Pack ini, dan menyusul Alice yang sekarang entah dimana keberadaannya.

Tanpa berbasa basi, Darren menjadi orang ketiga yang meninggalkan aula utama.

Dalam langkahnya yang semakin menjauh, Darren masih dapat mendengar suara centil Britney yang kembali bercerita tentang ekspresi sedih Alice dengan suara di buat buat.

Darren menghentikan langkah nya, memejamkan mata dan menghela nafas berusaha bersabar. Dia mengubah arah, menuju ke ruang kerja Alpha Harry.

Setelah mengetuk pintu dan diizinkan masuk, Darren membuka pintu ruang kerja sang Alpha. Dapat Darren lihat jika Luna Gissele menangis sambil menatap bulan purnama dan dirangkul oleh Alpha Harry.

"Ada apa, Darren??" tanya Alpha Harry

Darren terdiam, berusaha mengumpulkan keberaniannya untuk berbicara pada Alpha Harry.

"Aku ingin meminta izin." ucap Darren pelan

Alpha Harry nampaknya sudah mengetahui kemana arah pembicaraan ini akan pergi.

"Pergilah, Darren. Tinggalkan Jayden dan carilah Alice. Sampaikan permintaan maafku padanya, walaupun aku tahu jika kesalahan Jayden tidak bisa dimaafkan" pinta Alpha Harry

Darren mengangkat kepalanya terkejut. Permintaan Alpha Harry benar benar membuatnya terkejut.

"Darren, ikuti aku" Alpha Harry mengajak Darren pergi menuju labirin rahasia tepat di bawah ruang kerja nya.

Darren melangkah perlahan, mengikuti Alpha Harry dan Luna Gissele yang berjalan tepat di depannya. Dan Darren berani bertaruh bahwa Jayden sama sekali tidak mengetahui labirin rahasia yang ada di ruangan Alpha Harry.

Hingga langkah nya berhenti di sebuah pintu yang terbuka dengan Alpha Harry dan Luna Gissele di dalamnya.

Dengan isyarat, Alpha Harry meminta Darren untuk duduk di salah satu sofa yang tersedia.

"Darren, aku sudah mengetahui apa yang ingin kau katakan." ujar Luna Gissele membuka pembicaraan

Darren segera memasang wajah meminta maaf.

"Tak apa. Pergilah. Tinggalkan Jayden dan carilah Alice, aku mohon padamu. Ini salahku, karena pergi meninggalkan pack ini terlalu lama. Tujuanku untuk mengubah Jayden pada arah yang lebih baik, gagal." suara Luna Gissele bercampuk dengan isak tangis yang kembali meluap

"Pergilah, Darren. Jaga Alice, dia satu satunya harga berharga yang ditinggalkan oleh Jane dan Abraham. Aku tidak mau kehilangan dia" sahut Alpha Harry

"Sudah saatnya kita membiarkan Jayden untuk bertanggung jawab atas pilihannya sendiri. Aku dan Gissele juga akan meninggalkan Jayden, membiarkannya bertanggung jawab atas apa yang sudah dilakukannya" lanjut Alpha Harry sambil merangkul Luna Gissele

Darren merasakan beban yang membelenggu nya perlahan hilang, dan digantikan dengan semangat yang baru. Dia diizinkan untuk meninggalkan Pack tapi tidak berstatus Rogue. Alpha Harry menuliskan surat agar pack yang disinggahi Darren untuk mencari Alice nantinya, tidak mengira bahwa Darren adalah Rogue.

Setelah perbincangan panjang, akhirnya Darren kembali pergi menuju kamarnya. Di dalam kamar, Darren menyiapkan perbekalannya. Dan saat Darren baru saja selesai bersiap, pintu kamarnya diketuk oleh seseorang.

Darren pun segera membuka pintu kamarnya, dan menemukan Jina.

"Ada apa??" tanya Darren yang melihat raut wajah Jina yang sedikit panik

"Ah tidak. Masuklah, kukira kau akan berbicara hal yang penting" lanjut Darren setelah sebelumnya terdiam

"Beta, tolong cari Nona Alice. Aku khawatir hal yang lebih buruk akan menimpa nya" pinta Jina yang membuat Darren terkejut

"Ku kira, dia ada di pihak kita Darren" Dylan menyambut antusias permintaan Jina

"Ya, kurasa. Aku ingat jika dia yang menolong Alice saat Alice dilecehkan oleh teman Jayden" jawab Darren

"Ya, aku berniat untuk mencari Alice." sahut Darren

Jina terdiam, dalam kepalanya dia berusaha membulatkan tekadnya yang masih setengah untuk membantu Alice.

"Aku.. Aku tahu Beta pasti tidak akan kembali sampai Beta menemukan nona Alice. Jadi, aku bersedia menjadi informanmu di pack ini. Aku akan berusaha mencari tahu kebenaran tentang penyerangan pack yang terjadi dulu untuk membersihkan nama nona Alice" ujar Jina pelan

Jina berusaha agar perkataannya hanya didengar oleh Darren.

"Ya, tolong. Aku, hanya bisa mengandalkanmu disini" sahut Darren sambil tersenyum tipis

"Dan satu lagi, tolong rahasiakan kepergianku. Hanya kau, Alpha Harry dan Luna Gissele yang mengetahui ini" lanjut Darren

TBC

Heheh, ini Chapter khusus keadaan pack yang kacau :)

Ehh btw, aku bahagia dong. Antusiasme kalian terhadap novel ini, jujur bener bener bikin terharu. I woff you guys :')

And btw, HAPPY 18,4K READERS GUYSSS!

The Rejected (TELAH TERBIT)Where stories live. Discover now