empat; baru tahu

77 11 0
                                    

"mas, adek mau nanya dong." ucap rebecca begitu menemukan minjun yang sedang berbenah di kamarnya. ada taecyeon juga yang justru malah bersantai di atas ranjang masnya itu.

"mau nanya apa kau, cil?"

"perasaan aku ngomongnya sama mas deh, bukan abang..." si gadis memilih untuk masuk dan menempatkan dirinya di sisi taecyeon yang kini sudah duduk bersandar pada kepala ranjang.

"ya kan mewakilan, macam gak kenal abang aja kau ini."

"adek mau tanya apa?"

oh Tuhan, adem banget. bisa dirasakan ya perbedaan antara minjun dan taecyeon.

"guru yang minggu lalu kita temuin di lobi itu guru baru ya?" kelihatannya minjun perlu beberapa menit untuk mengingat kembali.

"si jinyoung yang kau maksud ya?" bukan minjun, tapi ini suara taecyeon. lalu rebecca mengangguk seadanya.

"oh, itu bukan guru baru... udah tahun ketiga ngajar di sekolah. seinget mas dia masuk di saat kamu kelas 2 smp."

"loh? berarti pas aku pindah sekolah ke sini???" nada suara rebecca yang tiba-tiba membesar cukup membuat minjun dan taecyeon penasaran, jarang-jarang begini.

"iya, emangnya ada apa?"

"adek kira itu guru baru. soalnya adek gak pernah liat selama di smp, kok bisa ya?"

"kok bisa? mana abang dan masmu tau? kau ini kalo nanya suka bikin heran aja, cil." jika taecyeon sudah mulai cerewet dan berisik seperti ini, rebecca harus cepat-cepat menjauh kalau tidak mau bertemu neraka alias si abang ini ganggu banget kayak hama, haduh.

"bodo amat ah, mending adek tidur." si bungsu beranjak keluar namun lengannya ditahan oleh si sulung.

"tumben banget adek nanyain soal guru cowok, suka ya?" kok to the point banget masnya ini? u__u

"mas??? jangan ngadi-ngadi ya! aku pernah kok nanyain guru cowok, si pak brian kalo mas lupa."

"brian mah beda cerita, karena kalian juga udah kayak saudara kandung kalo berduaan. seperti tidak ada status guru-murid di antara kita berdua gitu." rebecca menanggapi dengan cengiran di wajahnya.

"oh iya, mas baru inget. brian itu juga akrab sama jinyoung." rasa penasaran makin menjadi kala mendapati adik kecilnya memekik tertahan.

"kok adek baru tau sih??? oke deh, makasih banget mas! adek mau tidur dulu, dadah mas ganteng dan abang jelek!" dengan begitu, keheningan seketika menyapa kamar si sulung.

minjun dan taecyeon saling bertukar tatap, seperti sedang melakukan telepati. intinya hanya mereka yang tahu.

•°•°•

bagai rutinitas, jam istirahat rebecca gunakan untuk pergi ke kantin dengan teman-temannya. perut mereka demo minta diberi asupan.

terkadang untuk ke kantin, rebecca akan melewati lorong kelas 1 smp karena biasanya bisa mengobrol sebentar dengan brian kalau ia sedang tidak mengajar. tapi ketika mengajar pun mereka juga tetap bisa mengobrol singkat.

sebelum melewati lorong itu, mata rebecca mendapati dua sosok yang sedang asik bercengkerama. kedua matanya memicing untuk memastikan. salah satunya bisa dipastikan adalah brian, lalu satunya siapa?

"eh re, ya ampun itu ada pak jinyoung! sjehsjsgwksiabiakajjs." seru somi yang terdengar begitu terkejut.

"beneran pak jinyoung?" tanya seorang perempuan berambut gelombang, ryujin namanya.

pak brian ini ya, kok gak pernah bilang-bilang?

"eh my little sister. apa kabar?" entah mengapa ia cukup malu untuk sapaan brian.

"aduh apasih bapak, udah ya saya pamit ke kantin dulu." rebecca dengan cepat menarik kedua temannya yang hanya bisa diam menatap dua guru tampan ini. tapi sepertinya mata mereka hanya tertuju pada jinyoung.

"eh nak, siapa namamu? oh ya, nandhana."

di saat yang lain panggil rebecca, kok guru ini manggil dengan nama tengahnya?

"e—eh iya pak, saya?" tunjuk si gadis pada dirinya sendiri yang dapat anggukan dari lawan bicaranya.

"nanti kita ada kelas kan? jangan lupa bilang teman-temanmu untuk bawa lks karena akan dikumpul hari ini. saya juga mau bahas jawaban dari lks itu."

ternyata suaranya gak kalah adem dari mas minjun, tapi ini kental dengan logat manado. jadi sedikit berbeda...

"oh b-baik pak, nanti saya sampaikan di kelas. terima kasih pak," jinyoung hanya mengangguk kemudian kembali larut dalam obrolannya dengan sohibnya, si brian.

•°•°•

"re, kok enak banget sih bisa diajak ngobrol gitu? padahal ada gue juga..."

"iya ya, mana suaranya adem banget."

"eh, namanya si rebecca yang pak jinyoung inget malah nama tengahnya tau!"

"beruntung banget gak sih, katanya pak jinyoung kan gak bisa hapal nama kalau masih baru..."

mulut-mulut teman julidnya ini harus diapakan ya? rebecca malu tapi dalam hati dia juga setuju. aduh kok hatinya merasa ada yang gak beres ya, ada apa ini?














deolinda somi orlandosi blasteran kanada-pontianak yang jadi sahabat pertamanya rebecca di kelas 2 smp

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

deolinda somi orlando
si blasteran kanada-pontianak yang jadi sahabat pertamanya rebecca di kelas 2 smp

deolinda somi orlandosi blasteran kanada-pontianak yang jadi sahabat pertamanya rebecca di kelas 2 smp

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

listuhayu ryujin
si gadis berdarah sunda yang merupakan sahabat rebecca dan somi waktu kelas 3 smp

brian ivander kosasihguru yang gak kelihatan kayak guru kalau di mata rebecca, makanya minjun sampe bilang kalau mereka kayak saudara kandung saking akrabnya

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

brian ivander kosasih
guru yang gak kelihatan kayak guru kalau di mata rebecca, makanya minjun sampe bilang kalau mereka kayak saudara kandung saking akrabnya

how to love  \\  p.jinyoung [🚩]Место, где живут истории. Откройте их для себя