🌻MBBIS🌻54

Mulai dari awal
                                    

"Heh! Kamu gak dikasih jajan sama Bunda mu, sampe mau kerja disini?" oceh Tante Mawar.

"Tante ih bukan gitu, cuma sehari. Lagian Alle bosen gak ada kerjaan, jadi boleh ya?"

Tante Mawar mendengus. "Kamu yakin? Tante gak bakalan tanggung jawab kalau kamu kenapa-napa. Kerja itu gak gampang," peringat Tante Mawar serius.

"Tan, Alle serius. Alle cuma pengen bantu, pasti hari ini rame banget karna hari ini wekeend."

"Tante gak tanggung jawab kalau kamu jatuh sakit, lagi?" ujar Tante Mawar mengancam.

"Gak bakalan, Alle janji." seru Alle semangat sekali. Sehingga membuat tante Mawar menggeleng heran.

"Yaudah, kamu minta ambilin baju seragam sama Ayu. Kayanya masih ada sisanya." kata Tante Mawar menatap keponakannya itu.

"Makasih tante ku sayang," ujar Alle tersenyum lebar setelah mengecup pipi tantenya sekilas.

Alle pun kembali keluar. Dilihatnya para barista lainnya nampak sibuk dengan urusan masing-masing.

"Ayu!" panggil Alle agak keras.

Gadis berponi itu pun menoleh. "Iya, Kak kenapa?" tanya Ayu sopan.

"Kata tante Mawar stok seragam masih ada akan ya, tolong ambilin satu ya." pinta Alle.

Ayu menyerit bingung. "Kakak mau kerja juga?"

Alle mengangguk. "Iya, tolong kamu ambilin ya."

Ayu masih nampak ragu. Terlebih wajah Alle yang kini kian memucat. "Kakak yakin? Nanti tambah sakit loh,"

"Udah gak papa. Aku tunggu disana,"

Alle pun langsung berbaur dengan yang lainnya yang sibuk membuat kopi dan makanan lainnya.

"Kak All mau makan apa? Biar kita bikinin." ujat salah satu barista cowok.

Alle seketika mencebik. "Emang gue kalau kesini bawaannya cuma makan apa?" cibir Alle membuat yang lain tertawa.

"Kan biasanya, Kak," sahut Aisya terkekeh.

"Kak All, ini bajunya." Ayu tiba-tiba datang dan membawa seragam barista.

"Eh, Kak All mau ngapain pake seragam?" ujar Aisya kaget.

Bahkan semua barista yang bekerja menatap ponakan bos mereka itu heran.

"Kerja dong, cuma sehari. Tapi ajarin ya." ujar Alle nampak senang.

"Mending gak usah, Kak. Muka Kakak pucet gitu," kata Aisya menatap Alle.

"Hah gak papa, yaudah aku ganti baju dulu." kata Alle langsung berlalu pergi menuju toilet.

"Coba aja kalau belum punya pacar, gue rela jungkir balik buat dapetin Alle." ujar salah satu cowok berkacamat disana.

"Halah! Mimpi lo kejauhan." sembur yang lain, kemudian tergelak menertawakan cowok itu.

Sementara Alle sendiri sudah berganti pakaian. Namun, gadis itu masih mematung kala melihat penampilannya yang sedikit terbuka.

Mungkin karna seragam yang ia pakai sedikit kecil. Paha mulusnya terlihat jelas, bagian bahu bekalang pun agak terbuka. Apalagi leher jenjangnya karna saat ini Alle sengaja menguncir rambutnya.

"Eh, Kak All udah siap?" tanya Ayu yang kebetulan juga ke toilet, dan melihat Alle yang terbengong sendiri di depan meja wastafel.

"Gak ada seragam yang lebih gede lagi, Yu?" ujar Alle tanpa menoleh ke Ayu.

My BadBoy In Sweet ✔️[SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang