Materi: Karakter dan Cara Menghidupkannya.

1.1K 96 1
                                    

Online mentoring dengan tema Karakter dan Cara Menghidupkannya.

Hari / Tanggal : Kamis, 9 April 2020
Pukul : 19.30 WIB
Tutor : Ary Nilandari AryNilandari
Moderator : Icy AilaRadit
Notulen : Rachma _AngelicaAngel_

•••

Ary Nilandari
Penulis, editor, penerjemah
tinggal di Bandung Barat
Author of : Write Me His Story, The Visual Art of Love, Pelik, Clair.

(*) MATERI (*)

Inti sebuah cerita fiksi adalah karakter.
• Tokoh utama atau protagonis dan orang-orang sekitarnya baik antagonis maupun tokoh sekunder.
• Berhasil atau tidaknya sebuah cerita memberikan kesan mendalam pada pembaca bergantung pada si karakter utama.
• Konflik yang sama, akan menjadi berbeda arahnya jika kita mengganti si protagonis. Tokoh utama mengendalikan cerita dari awal sampai akhir.
• Ada memang penulis yang berfokus pada plot, untuk yang penulis berpengalaman, meskipun tulisannya digerakkan plot, karakternya tetap kuat dan konsisten.
• Namun, di dunia teenfiction yang premisnya terkesan begitu-begitu saja, apa yang membedakan satu cerita dengan cerita lain?
• Apa yang membedakan cinta segitiga  yang satu dengan cinta segitiga yang lain?
• Apa yang membedakan Nathannya si A dengan Nathannya si B?
• Apa yang membedakan young marriage dengan ketos adalah suamiku?
• Tanpa karakter utama yang kuat, dan benar-benar bisa dibedakan, cerita-cerita itu akan menjadi pengulangan.

Kita ambil tokoh utama, atau protagonis.
• Protagonis bukan berarti tokoh yang baik dan antagonis jahat itu salah kaprah.
• Karena biasanya tokoh utama adalah yang baik, maka protagonis = baik, antagonis = jahat
• Padahal kalau mau, kita bisa letakkan si jahat di pusat cerita sebagai protagonis dan orang baik kita jadikan antagonis yang berusaha menggagalkan tujuan si protagonis.

Kita mulai dengan cabang PERAN
• Tentukan peran karakter utama kita dalam cerita. Apakah dia akan menjadi karakter POV? artinya dia yang bercerita?
• Biasanya kita pilih POV dari tokoh utama, walau tidak selalu. Bisa saja POV dari tokoh sekunder atau antagonisnya. Ini penting dalam mendesain karakter lebih lanjut.
• Katakanlah kita sudah memilih *Reva* sebagai tokoh utama cowok dan cerita dari sudut pandangnya.
• Kita sudah punya ide global teenfiction tentang Reva yang berjuang untuk bisa kuliah selepas SMA.
• Kita sudah tahu antagonis REVA bukan berupa manusia. Tapi keadaan.

Sekarang kita fokus menguatkan REVA.
• Mulai dari Mini bionya.
• Data KTP: nama umur alamat, dll
• Rancang juga, bagaimana penampilan fisiknya.
• Apa kekurangan dan kelebihan jasmaninya.
• Bagaimana keluarganya
kondisi ekonomi, latar belakang pendidikan orangtuanya, pekerjaannya.
• Adakah saudara kakak adik nenek.
• Bagaimana pola asuhnya, dst.
• Setiap unsur itu jangan dianggap sepele.

REVA akan menjadi sosok yang berbeda hanya dengan mengubah rancangan pola asuh orangtuanya.
Dia juga jadi pribadi yang berbeda kalau punya saudara banyak atau anak tunggal.
Kombinasi unsur-unsur mini bio ini bisa dibongkar pasang sampai kamu mendapatkan sosok Reva yang bisa kamu bayangkan.
• Sudah sampai di situ? Tidak. Kebanyakan cerita remaja hanya berhenti di situ.
• Di sisi lain, banyak penulis yang bisa memainkan dengan kuat hanya unsur-unsur mini bio.
• Tetapi semakin utuh rancangan REVA semakin hidup tokoh ini.

Berikutnya MASA LALU
pasti kalian hafal, setiap tokoh utama di novel TF populer punya masa lalu gelap yang kemudian berubah begitu saja oleh kehadiran cewek.
• Jatuhnya ke klise ya.
• Karena fiksi adalah sistem sebab akibat, masa lalu adalah penyebab Reva menjadi Reva yang sekarang.

Teen Fiction The WWGWhere stories live. Discover now