"Beneran rapat nih hari ini?" tanya Mika kembali.

Alle menoleh dan mengangguk. "Iya, emangnya kenapa?"

"Yah, padahal gue baru aja mau ngajak nonton bareng. Katanya ada film baru." ujar Mika nampak cemberut.

"Iya, All. Mumpung ada waktu," seru Safira semangat.

"Duh, gimana ya? Gue gak bisa batalin rapat gitu aja. Kalian aja deh yang nonton," ujar Alle seraya meringis.

"Gak bisa diundur?" tanya Arland menatap Alle.

Alle menggeleng pelan. "Kalau kamu mau, kamu ikut aja sama mereka." usul Alle.

"Percuma kalau gak ada kamu. Mending aku gak usah ikut,"

"Gue juga ah, nanti jadi kambing congek lagi." kata Safira melipat tangan didada.

"Si Panji noh nganggur," ujar Mika menyenggol lengan Safira.

Safira melotot. "Ihh! Gak mau." tolak Safira.

Panji pun langsung menoleh. "Gue jelek banget ya? Sampe lo gak mau sama gue?" kata Panji serius.

"Noh, calonnya nanya." goda Alle melirik Panji dan Safira bergantian.

Safira melirik sekilas. "Mikir aja sendiri? Dasar buaya kadal." sembur Safira tiba-tiba ngengas.

Panji pun berpikir. Namun, sayangnya otaknya tidak sampai. "Karna gue playboy?"

"Nah tu tau! Kemarin lo bilang suka sama gue! Terus pas gue liat hape lo, nomor mantan aja masih disimpen bahkan fotonya! Terus ada lagi pacar lo yang entah keberapa nelpon! Ya, mana gue mau!" cerocos Safira seraya berkacak pinggang.

"Anjir!! Gue beneran lupa hapus! Sumpah." kata Panji juga ikut berdiri.

"Bodoamat!" ujar Safira kemudian meninggalkan kantin dengan perasaan kesal.

"Kejar bego!" kata Mika menyikut cowok itu.

Panji pun langsung berlari dan mengejar Safira yang berlari entah kemana.

"Kasian Panji," ujar Alle, namun gadis itu malah terkekeh melihat aksi keduanya.

"Gue liatnya bukan romantis, malah ngakak." celetuk Varel tertawa dan diikuti Mika.

"Beneran nih All gak bisa ikut. Padahal seneng banget bisa triple date nantinya." lagi Mika mengungkita masalah nonton.

"Beneran Mik, kan masih banyak lain. Gak papalah gue gak ikut," ujar Alle berharap Mika mengerti.

"Yaudah deh, mungkin lain kali aja ya." kata Mika tersenyum

"Rapatnya kapan?" tanya Arland.

Alle pun lantas menoleh. "Habis pulang sekolah, gak lama kok. Tungguin ya," kata Alle menampilkan senyuman rayunya.

"Aku ikut pas rapat nanti," kata Arland seketika meratakan senyum Alle dan berganti dengan wajah bingung.

"Aku cuma rapat bentar. Kamu tunggu dikelas aja,"

"Kenapa? Takut gak bisa berduaan sama si Liam?" tuding Arland memincing.

"Apaan sih, takutnya kamu bosen nunggu aku." ujar Alle mendengus.

"Pokoknya tetep ikut,"

Alle menggeleng geli. "Yaudah, tapi awas aja kalau ngeluh bosen."

"Tenang aja," sahut Arland santai.

Drtt... Drtt..

Alle lantas mengalihkan pandangannya pada ponselnya yang berada diatas meja. Dengan hati-hati Alle pun membukanya.

My BadBoy In Sweet ✔️[SEGERA TERBIT]Where stories live. Discover now