2. Rua

215 19 5
                                    


Yua, Fuwa, Keichiiro, Tsukasa, Kiriko dan Tomari berlari ke basement. Menuruni beberapa tangga. Beberapa kali terjatuh karena Tangga Darurat yang mereka lewati memang licin.

Robot asal Fuuto itu terus mengejar mereka. Sesekali, Yua dan Kiriko menendang mereka.

Setelah sampai di basement. Keichiiro dan Tsukasa menaiki mobil GSPO mereka. Mobil sedan Anti-peluru biasa. Berbeda dengan mobil Tomari dan Kiriko yang merupakan mobil Sport merah yang diotomatif dan Jeep milik AIMS Squad.

Mereka memasuki mobil masing-masing, Kapten mereka adalah Yua. Dan pengekor mereka adalah Tomari. Mobil GSPO Keichiiro dihimpit oleh mereka.

"Mari kita, mulai!"

Yua menancap gas, melakukan Drift dan membuat Robot milik Fuuto yang masih menyerangnya itu terlempar beberapa meter karena Drift milik Yua itu.

Dan Robot Fuuto itu mati setelah di-Shooting Blast oleh Fuwa, Yua dan Tsukasa lewat jendela mobil mereka masing-masing.

Yua menancap Gas, mengganti gigi mobilnya dan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yua menancap Gas, mengganti gigi mobilnya dan ....

.
.
.
BRAK!
.
.
.

Di pintu Basement menuju jalan raya itu, mobil Jeep AIMS itu melompat layaknya sebuah Kangguru, Yua berhasil menghindari sergakan tiba-tiba Robot Fuuto yang tepat berada di pintu keluar Basement itu.

Ditutup dengan Shooting Blast oleh Fuwa agar robot Fuuto itu tak mengganggu mobil Tomari dan Keichiiro yang tak mengikuti ke-bar-bar-an Mobil yang dikendarai Yua. Bagi Fuwa, itu biasa. Patnernya itu memang tak biasa dari dulu. Isamu Fuwa  sudah terbiasa dengan kelakuan Antimainstream Yua.

"Keichiiro, Tsukasa! Evakuasi para warga umum! Tomari dan Kiriko bantu para Warga untuk mengatasi Serangan Robot sialan ini, Aku dan Fuwa akan mengatasi sisanya yang mengamuk

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Keichiiro, Tsukasa! Evakuasi para warga umum! Tomari dan Kiriko bantu para Warga untuk mengatasi Serangan Robot sialan ini, Aku dan Fuwa akan mengatasi sisanya yang mengamuk. Kita bertemu diperbatasan nanti jam 5 sore, jika ada sesuatu, hubungi aku."

"Baik!" Keichiiro, Tomari, Kiriko dan Tsukasa menaati perintah Yua. Mereka mengambil arah masing-masing dan berpisah dipertigaan.

Walaupun, matahari sudah berada di puncak posisi dan panas yang benar-benar membara, mereka tak patah semangat.

---

Cltak!

"Permisi tuan, kami mohon untuk pergi ke balai Evakuasi. Kini, robot Fuuto menyerang secara brutal. Kami harap anda bisa pergi kesana."

Tsukasa mencerminkan senyumnya kepada pemuda didepannya, ramah merupakan Pribadi Tsukasa sebagai Polisi Global Tactical Unite.

Pemuda itu mengerenyitkan keningnya, "Maksudnya?"

Tsukasa menghela nafas, "Kini, ada serangan brutal menggunakan robot. Agar kenyamanan Warga Touto terjaga, kami harap anda pergi ke Balai Evakuasi."

Tsukasa-pun menatap pemuda itu aneh, "Alat bantu pendengaran?"

Pemuda itu mengangguk sambil memegangi alat ditelinganya yang bercahaya berwarna hijau muda itu.

"Tapi, apakah kau bisa menunjukan dimana Balai Evakuasi? Aku pendatang baru disini, dengan adikku juga."

"Pendatang baru, ya ..., siapa namamu?"

"Nakagawa Jin," ucap Pemuda itu alias Jin.

"Jadi, aku akan memberikanmu alamat lewat Google Maps. Panggil adikmu," ucap Tsukasa sambil menulis titik Koordinat Balai Evakuasi.

Jin datang sambil membawa adiknya yang memakai pakaian sama, serba hitam dan tudung kepala.

"Aku sudah menuliskan titik Koordinat-nya. Tinggal kalian ketikan di Google Maps, aku permisi" ucap Tsukasa sambil pergi dari hadapan Jin dan adiknya.

"Syukurlah ia tak curiga, ayo ajak Parado. Dan kita kebalai Evakuasi," titah Jin kepada adiknya.

Adiknya-pun mengangguk.

"Jangan lupa, pakai tudung kepalamu. Agar warga lain tak curiga kau Miitan."

Adik Jin itu terkekeh, "Bukan Miitan, Misora."

---

Tepat jam 5 Sore. Tsukasa, Tomari, Kiriko, Keichiiro, Fuwa dan Yua berkumpul diperbatasan Touto.

"Kita istirahat sebentar, lalu pergi ke pusat kota Fuuto," ucap Yua.

Ya, semua ini mereka lakukan. Dengan Rua, alias Tanpa Arah.

Tanpa perencanaan, persetujuan, dan penyesuaian. Semuanya langsung muncul dalam otak mereka,

Walaupun mereka tak tahu, apa akibat tanpa dipikir panjang terlebih dahulu.

--To Be Continued--

Pandora System - Hiatust.Where stories live. Discover now