🌻MBBIS🌻49

Mulai dari awal
                                    

Alle menggeleng geli dan akhirnya memilih duduk undakan yang terbuat dari beton.

Kenapa ia bisa keluar sedangkan kelasnya masih ngerjakan tugas? Karna Alle sudah selesai lebih dulu, bahkan kedua sahabatnya saja belum selesai maka dari itu ia bisa keluar.

Alle pun seketika teringat akan tadi. Dengan cepat ia mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang.

Masih berdering.

"All? Ngapain telpon? Minta jemput?" ujar laki-laki disebrang sana.

"Gue mau ketemuan sama lo. Di Cafe Mawar jam 5 sore." ujar Alle to the point.

"Wow.. Apa cowok lo tau kalau saat ini ceweknya lagi ngajakin cowok lain ketemuan." kata laki-laki disebrang sana menggeleng takjub.

"Penting dan cuma sebentar." ujar Alle.

"Its oke, mau gue jemput beb ata--"

"Dateng sendiri-sendiri, gak pake lama!"

Tut.

Alle langsung mematikan sambungan itu dan menghapus panggilan itu. Ia tidak ingin Arland tahu bahwa ia hendak ketemuan.

"Semoga ada kemajuan," gumam Alle berharap.

•••

Kini Alle nampak sudah rapi dengan jins dan kaos panjangnya. Tinggal 20 menit lagi baru pukul 5 sore, Alle pun langsung bergegas menuju keluar rumah.

is calling..

Alle lantas menghentikan langkahnya dan menatap ragu ponselnya.

"Halo, All. Kamu lagi dimana?" tanya Arland langsung menyapa dengan hangatnya.

"Eh, aku lagi dirumah rebahan. Kenapa?" tanya Alle seraya meringis dalam hati karna sudah membohongi cowok itu.

"Oh, tadinya mau ngajakin jalan-jalan. Tapi kayanya gak jadi deh, lain kali aja." ujar Arland.

Alle menahan nafas sejenak. "Iya, lain kali aja ya."

"Humm All, vidcal yuk!" ajak Arland semangat.

Alle mengigit bibir bawahnya. Bagaimana caranya ia menolak, sungguh ia bingung.

"All? Kamu kenapa? Gak biasanya bengong kaya gini?"

"Hoam... Aku ngantuk, maaf." kata Alle terpaksa berbohong. Maaf.

"Oh gitu, yaudah kamu tidur aja. Nanti kalau udah bangun kabarin aku." kata Arland lembut.

"Maaf ya, nanti malem aku telpon balik." ujar Alle memang tidak ada pilihan.

"Gak papa, see you."

"Dahh.."

Alle meyakinkan diri bahwa Arland tidak akan tahu. Alle pun segera menuju Cafe milik sang tante.

•••

5 menit lamanya ia menunggu, akhirnya laki-laki yang diharapkan Alle datang dengan senyuman yang mengembang dan mempesona. Jika Alle belum mempunyai pacar, Alle mungkin akan sedikit terpikat karenanya.

"Sorry lama," ujar laki-laki itu duduk didepan Alle. "Terniat banget pengen ketemu gue, kangen?"

"Lex please! Gue lagi gak mau becanda, lagian gue juga gak punya waktu banyak." seru Alle sedikit tegas pada Alex.

"Oke, oke mau ngomong apaan?" ujar Alex menghentikan kekehannya.

Alle menarik nafas sebentar. "Gue bukannya mau ikut campur sama urusan kalian berdua, tapi apa lo gak kasihan sama Ke--"

My BadBoy In Sweet ✔️[SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang