"Vancouver?" ulangnya.

"I-iya, kenapa? Lo pernah tinggal disana juga?" tanya Lia.

Soyeon menggeleng. "Tapi Taeyong Oppa pernah tinggal disana dari umur dia satu tahun."

Kening Lia mengkerut. Baru kali ini Lia tau kalau Taeyong ternyata pernah tinggal di kota yang sama dengannya. Apakah ini sebuah takdir?

"Seriously? Gue baru tau,"

"Iya, gue serius. Kalau boleh tau, lo dulu tinggal di daerah apaan?"

"Gue udah hampir lupa, sih, nama tempatnya apaan karena udah lama, banget, gue gak pernah kesana lagi." jawab Lia sambil mengingat-ingat daerah tempat tinggalnya dulu. "Kalau gak salah, sih, gue tinggal di daerah Renfrew-Collingwood."

Dugaan Soyeon ternyata gak salah. Soyeon mendadak teringat sesuatu yang gak bisa dia ucapkan dengan kata-kata. Semuanya serba kebetulan dan Soyeon gak menyangka hal ini bakalan terjadi. Melihat Soyeon tiba-tiba diam dan melamun, gitu, Lia seketika bingung.

"Yeon, lo gapapa?" tanyanya mencoba menyadarkan lamunan Soyeon.

"E-eh? G-gue.. gapapa,"

Lia gak yakin. Tapi mau gak mau Lia, pun, cuma bisa mengangguk karena gak mau bertanya lebih ke Soyeon. Takutnya hal itu cuma ngebuat privasi Soyeon terganggu.

"Uhm, Li, gue keluar bentar, ya?"

Padahal Lia belum jawab sama sekali tapi Soyeon udah langsung keluar dari kamarnya. Lia penasaran banget kenapa tingkah Soyeon jadi mendadak aneh, gitu.

Di luar, Soyeon buru-buru ngeluarin ponselnya untuk nelfon seseorang.

"Jigeum eodiya?!" tanya Soyeon begitu mendengar suara seseorang dari seberang sana.

"Kita harus ketemu sekarang! Gue gak perduli lo bisa apa enggak,"

Setelah mengatakan hal demikian, Soyeon langsung menutup telfonnya sebelum Taeyong sempat menjawab.

Gak tau mau gimana lagi intinya Soyeon harus ketemu Taeyong sekarang juga. Padahal Soyeon tau kalau jadwal Taeyong hari ini lumayan cukup padat apalagi nanti malam adalah acara yang ditunggu-tunggu.

●●●

Sepulang dari pra-recording, Taeyong buru-buru mengganti outfit-nya ke yang agak nyantai terus langsung nyamperin Soyeon di cafe gak jauh dari tempatnya tinggal.

"Lo mau ngomong apaan, sih?" tanya Taeyong langsung ke topik.

Soyeon menatap Taeyong sebentar yang malah ngebuat Taeyong bingung banget. "Kenapa, Yeon? Something is happened to you?"

Soyeon menggeleng cepat. "Bukan, gue. Tapi, lo!" tunjuk Soyeon tepat di depan wajah Taeyong.

"Lah, kenapa gue?"

"Lo pernah tinggal di Vancouver, kan?"

Taeyong tambah bingung ketika mendengar Soyeon menyebutkan nama kota yang pernah menjadi tempat tinggalnya. Sudah sangat lama sekali tapi kenapa Soyeon malah ngebahas tempat itu seolah kayaknya ada sesuatu yang penting di dalamnya.

"Kenapa lo malah bahas Vancouver?"

Soyeon mendesis tajam karena bukannya menjawab, Taeyong malah justru balik bertanya.

"Yang nanya gue, ya, bukan elo." tukas Soyeon.

"Iya-iya. Emangnya kenapa?"

Soyeon menggigit bawah bibirnya. "Gue bingung bilangnya gimana tapi kayaknya orang yang selama ini lo cari ternyata ada di depan mata, lo."

"M-maksud, lo?"

Soyeon menarik nafas panjang kemudian menghembuskannya pelan.

"Anak kecil itu, temen main, lo, dulu.." jeda Soyeon menggantungkan kalimatnya.

Taeyong jadi keinget tentang teman semasa kecilnya. "Kenapa sama dia, Yeon? Please jangan ngebuat gue ngerasa gantung, gini, denger cerita, lo."

Soyeon memejamkan kedua matanya sebentar sebelum melanjutkan perkataannya.

"Dia, Lia, Yong."

●●●

Seketika ruang TV mendadak ramai dengan kehadiran kesembilan laki-laki itu. Mendengar cerita Taeyong dengan seksama dengan perasaan tak menyangka.

"Jadi gue harus apa?!"

Taeyong udah pusing banget. Daritadi dia bolak-balik ngacakkin rambut yang udah gak ketata lagi rapihnya.

"Tapi serius, deh, itu jadi kesempatan bagus buat lo, Hyung." balas Jungwoo.

"Jungwoo bener. Selama ini lo nyari-nyari anak kecil temen main lo waktu di Canada, dulu. Sekarang udah ketemu orangnya tapi gue gak ngerasa lo seneng, Yong." tambah Yuta.

"Aniya, gue bukannya gak seneng. Gue cuma kayak ngerasa campur aduk, gitu. Seinget gue, anak kecil itu namanya bukan Lia."

"Jadi kalau bukan Lia, apa, dong?"

Taeyong mencoba mengingat nama anak kecil yang pernah jadi teman mainnya dulu.

"Ji..su," jawab Taeyong gak yakin.

Mark sama Haechan saling pandang. "Nama Koreanya Lia apa?" tanya Haechan ke Mark.

Mark mendadak ingat soal nama asli Lia yang pernah Anastasia katakan.

"Choi.. Jisu. Bener, Taeyong Hyung! Berarti Jisu yang lo maksud emang Lia!" Mark memandang Taeyong antusias.

Lidah Taeyong rasanya keluh seketika. Ternyata orang yang dia cari selama ini berada dekat dengannya. Taeyong mendadak jadi keinget masa-masa dimana ia pernah bersikap acuh kepada Lia. Taeyong benar-benar menyesali perbuatannya.

Lia, ternyata selama ini lo adalah orang yang gue cari-cari. Batin Taeyong.

●●●

21 Mei 2020

10.14 pagi. part semakin hari semakin pendek dan semakin lama unt di pub dan semakin gaje pula wkwkwkwkwk yaudah lah yakan maafin aqqqq

kecarian gak? gak ya? oke deh.

dont forget to vomments guys.

Terjebak - Taeyong ✔Where stories live. Discover now