Taeyong • 3

7.2K 690 84
                                    

Beberapa para laki-laki tampan tengah menyelesaikan latihan mereka seperti biasa untuk mempersiapkan konser yang akan segera dilaksanakan dalam kurung waktu sebulan lamanya.

Ya, mereka adalah NCT 127.

Sekitar dua jam lamanya, mereka terus berlatih vokal dan tarian sesuai dengan lagu yang akan dibawa. Lelah? Tentu saja. Keringat selalu menjadi buah hasil dari kerja keras mereka selama ini dan itu merupakan kebiasaan mereka sehabis latihan.

Ralat, kebiasaan semua orang, deh.

Sepertinya, latihan hari ini tampaknya berjalan dengan sempurna dan beberapa member tampaknya juga sudah sangat menguasai setiap tarian dan juga lagu-lagu mereka. Taeyong selaku leader dari grup tersebut, menyudahi kegiatan itu. Menyuruh masing-masing member beristirahat ataupun menjalani aktivitas lainnya yang bersifat pribadi.

Taeyong berjalan mengambil sebotol air mineral yang ada di sudut ruangan diikuti Jaehyun yang berjalan di belakangnya.

"Setelah ini, lo balik?" tanya Jaehyun.

Taeyong melempar botol minuman yang sudah tak berisi itu ke dalam tong sampah yang letaknya tak jauh dari tempatnya berdiri.

"Iya, kenapa?"

"Ke cafe biasa temenin gue, dong?"

Taeyong menyipitkan kedua matanya. "Tumben," ujarnya.

Kali ini, Jaehyun balas menyipit kedua matanya. "Tumben? Gue selalu ngajak lo, bego!" umpatnya.

Taeyong hanya mendengus lalu melengos begitu saja tanpa memberi jawaban apapun atas ajakan Jaehyun padanya.

Merasa jengkel, Jaehyun berteriak memanggil nama cowok itu. Namun ternyata, tak hanya nama Taeyong yang disebut, Jaehyun juga memanggil semua member. Hasilnya? Jaehyun berhasil menerima persetujuan dari para laki-laki tampan itu.

"Mampus, lo sendirian di apart." sindir Jaehyun pelan saat cowok itu berjalan melewati Taeyong.

Taeyong memutar kedua bola matanya malas sambil berjalan mengambil tas kecilnya. Cowok itu mengikuti kemana arah Jaehyun dkk melangkah.

Melihat reaksi pemuda itu, member yang lain cuma bisa geleng-geleng kepala. Terutama Jaehyun yang tadi mengajak Taeyong sebagai orang pertama untuk mampir di tempat tongkrongan kebiasaan mereka. Sifat Taeyong memang sangat susah ditebak. Padahal tadinya lelaki itu tampak tak tertarik dengan ajakan Jaehyun.

Dan sebenarnya, bukan karena ia sepenuhnya ingin menolak. Tetapi karena Taeyong malas jika harus pulang ke apartment yang baginya cukup menyeramkan karena ukurannya yang terbilang lumayan luas. Tambahan lagi, Taeyong juga malas pulang lebih awal karena sekarang, jam masih menunjukkan pukul delapan malam.

Tampak sebuah van telah terparkir di lobby gedung tempat mereka latihan setelah kesepuluh laki-laki itu baru saja keluar dari dalam gedung. Mereka pun langsung masuk ke dalam dan mulai menyibukkan diri dengan aktivitas masing-masing sambil menunggu van yang membawa mereka sampai ke tempat yang akan dituju. Beda dari yang lain, Taeyong hanya diam tak berkutik sambil memejamkan matanya. Menikmati alunan musik yang terpasang melalui earphone di kedua telinganya.

"Hyung!"

Tanpa angin tanpa hujan, tiba-tiba saja Mark berteriak sehingga membuat semua orang yang ada di dalam van itu terkejut. Bahkan, sang supir dan Manager yang duduk di kursi paling depan juga sama terkejutnya. Dan juga Taeyong yang masih mengenakan earphone-nya, tampaknya juga terkejut.

"Apasih, Mark?!" bentak Johnny risih.

"Gak perlu teriakan juga, kali, Mark!" sambung Taeil.

"Tau, nih! Kalau gue tiba-tiba kena penyakit jantung, gimana?!" tambah Yuta dramastis.

Terjebak - Taeyong ✔Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin