Chapter 05

1.2K 198 67
                                    

Sebelumnya aku mau minta maaf sebesar-besarnya karena terlambat update. Aku baru bisa update hari ini. Sekali lagi maaf ya, untuk kedepannya aku bakal berusaha selalu update tepat waktu. Makasih banyak yang udah mau ngertiin.🙏

♉♉♉

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

♉♉♉

Pagi hari yang cerah ini, tepat pada pukul enam lewat tiga puluh menit, Altea sudah berada di lobi sekolah dan terus melangkah kan kakinya menyusuri koridor kelas. Ia berbelok ke kiri ketika sudah sampai di depan kelasnya. Altea masuk kemudian duduk di bangkunya.

"Altea!"

Altea menolehkan kepalanya mencari si pemanggil. "Eh, Gara. Ada apa?"

Lelaki bernama lengkap Tenggara Aditya tersebut menghampiri Altea lalu menjawab, "Lo dicariin noh, sama Raga."

"Hah, Raga? Ngapain dia nyari gue?" tanya Altea heran. Altea merasa bahwa dia tidak melakukan kesalahan apapun. Kenapa Raga, sang Wakil Ketua Osis mencarinya?

"Mana gue tahu, mau pdkt kali sama lo," jawab Gara asal.

"Hush, ngaco lo. Ya udah gue samperin aja deh, makasih." Gara mengangguk lalu kembali duduk di bangkunya, mengambil ponselnya lantas bermain game. Sedangkan Altea bergegas keluar kelas untuk menemui Raga.

"Raga, kenapa lo manggil gue?"

"Sini duduk dulu, gue mau ngomong penting," ujar Raga sembari menepuk-nepuk bangku kosong di sebelahnya berniat mempersilakan Altea untuk duduk.

"Ngomong apaan sih?" tanya Altea tak sabaran.

"Udah duduk dulu."

"Iya-iya."

"Jadi gini, em... waktunya emang masih agak lama sih, tapi setelah dipikir-pikir lagi lebih baik gue kasih tahu lo bulan ini aja. Biar lo-nya juga punya persiapan yang matang." Raga mulai menjelaskan.

"Persiapan apa?"

"Sebulan lagi kan sekolah kita ulang tahun, jadi lo diminta untuk ngisi acara pensi yang akan diadain nanti. Lo bisa main gitar kan?"

"Bisa, jadi nanti gue tampil di panggung gitu?" tanya Altea. Raga mengangguk tanda iya. "Oh itu sih gampang, gue bisa latihan di rumah. Lo tenang aja, gue bakal usaha semaksimal mungkin," sambung Altea.

Raga tersenyum kecil, "Oke, thanks. Tapi lo bukan tampil secara solo, Al."

Altea mengernyit, "Lah, terus apa? Band? Kan band sekolah udah bubar."

TAURUSWhere stories live. Discover now