Hairband

2.9K 223 1
                                    

Pagi ini Cellyn bangun seperti biasa, jam 5.30, dia memang biasa bangun jam segitu untuk menyusun roster dan kelengkapan lainnya untuk sekolah. Namun kali ini rasanya beda, dibangunnya tadi dia melihat view pagi yang sangat menyejukkan yang menemaninya tidur semalaman, pelatihnya. Cellyn menatap lama wajah pelatihnya yang sangat tenang itu dan tersenyum melihat gaya tidurnya yang memegang selimut dan wajahnya jatuh kearah samping dan kakinya yang agak mengangkang.

Setelah selesai menyiapkan perlengkapannya dan puas menatap Lui, dia langsung kedapur untuk memasak nasi goreng+telur dadar buat sarapan nanti. Cellyn cukup tau sedikit dalam hal memasak karena di ajari oleh pembantunya. Ya walaupun sekedar memasak nasi goreng atau mi goreng beserta hiasannya dan sop daging juga. Setelah selesai memasak nasi goreng, dia lanjut membuat susu panas 3 gelas untuk mereka nanti

Cellyn masuk kekamar lagi untuk membangunkan Lui. Namun saat selangkah masuk, langkahnya terhenti. Dia melihat bahwa Lui sedang melakukan push-up sit-up dan sebagainya dan setengah telanjang bagian atas karena hanya mengenakan bra sport. Dia hanya berdiri diambang pintu dan yang sedang diperhatikan tidak tau soal itu. Setelah selesai, Lui langsung bersandar dan meracau seperti biasa dan membuat Cellyn langsung menghampirinya

"ehh Cellyn bikin kaget aja" Lui tersentak dan berusaha berhenti meracau lalu mengambil kaosnya untuk mengelap keringatnya yang sedikit banget

"kalau masih sakit, teriak aja coach jangan ditahan-tahan"

"gapapa?" tanya Lui dan dianggukan oleh Cellyn

"haddduuffhhh shhh hahhhhffff huh huh shhh" racauan itu lolos dari mulut Lui sambil dia mengatur nafasnya yang agak jengah

"sakit coach?" tanya Cellyn sambil memperhatikan perut Lui dengan teliti

"yaahhh agak sakit sih, Cuma terasa lebih nyeri, pegel dan kram gituu dibagian sini" tunjuk Lui dibagian sekitar ulu hati

"coach punya abs, ga nyangka aku tuhh" puji Cellyn tanpa mengalihkan pandangannya dari perut Lui

"pegang aja, biar gak kepo"

"boleh coach?" tanya Cellyn antusias dan dijawab anggukan oleh Lui

Tangan Cellyn menjangkau perut Lui yang memiliki 4 petak sempurna dan mengelus perut itu dengan ujung jarinya dan yang dipegangi hanya diam saja sambil menatap kearah Cellyn. Cellyn terpukau

"how cool is this hm?" pertanyaan yang tak perlu dijawab oleh Lui

"baru 2 bulan saya ngelakuin work out dan ini hasilnya"

"keras banget latihannya coach"

"saya udah bilang, kalau diluar lapangan jangan panggil coach" ucap Lui dan menggenggam tangan Cellyn yang sedari tadi mengelus perutnya dan meletakkan tangan mereka dipaha Lui

"iy iyaa deh asalkan, kita mnggilnya juga aku-kamu, bukan saya-kamu" mendengar itu membuat Lui tersenyum dan mengangguk

"yaudah kak ayo sarapan" Cellyn menarik tangan Lui untuk berdiri dan memakaikan bajunya

"kakak ke meja makan duluan ya, aku mau bangunin Max dulu"

Lui melihat sudah ada nasi goreng dan susu di meja. Lui menyendokkan nasi goreng ke dua piring untuk Cellyn dan Max, sedangkan dia hanya mengambil 3 helai roti selai saja dan menunggu mereka untuk turun

"bentar ya Max mau cuci muka, jangan makan dulu tanpa Max" ucap Max lalu pergi ke kamar mandi dapur

"loh kok nasinya Cuma 2? Kakak kok buat roti?" tanya Cellyn kaget

"iya, kalo pagi aku makannya ini doang sama segelas susu. Kalo siang barulah makan nasi"

"ishh aku udah masak nasi goreng ini padahal" Cellyn ngambek dan tak mau melihat kearah Lui

Menakhlukkan Coach Basket (cmplt)Where stories live. Discover now