🌻NATASYA _ Part 4.

8.5K 445 1
                                    

Natasya mengerutkan keningnya mendengar suara umpatan dari laki-laki yang ada didepannya itu. Jujur ia baru pertama kali mendengar laki-laki dingin itu mengumpat walau volume suaranya kecil tapi ia tetap bisa mendengarnya.

Ia tersenyum dan menatap Zayn dengan mata bulatnya, "Ada apa?" Tanya Zayn yang menyadari tatapan Natasya yang terlihat aneh karena sedari tadi Natasya menatapnya tanpa berkedip sekali pun.

"Ahhh?"

Zayn menatap tajam Natasya, "Kenapa kau menatapku seperti tadi? Apa ada sesuatu diwajahku atau ada yang aneh padaku?"

Dengan polosnya Natasya mengeleng dan mengedipkan matanya sekali membuat Zayn merasa semakin aneh dengan kelakuan Natasya itu.

"Lalu?"

"Kalau saya jawab nanti anda jangan apa-apain saya ya? Janji!" Pinta Natasya membuat Zayn menatapnya semakin aneh.

"Tergantung" Natasya memajukan mulutnya beberapa senti kedepan.

"Ya sudahlah" ucap Natasya malas.

Zayn berusaha menahan tawanya saat ini dan dengan wajah yang selalu dingin itu ia berhasil membuat kesan biasa saja.

"Jawab pertanyaan saya tadi!" Natasya kembali memanyunkan bibirnya.

"Saya tadi hanya sedikit terkejut dan juga terpesona sama anda sir!" Jawabnya membuat senyum diwajah Zayn merekah.

"Terkejut dan terpesona karena saya akhirnya mendengar anda mengumpat! Ini pasti akan menjadi berita hangat di kantor dan saya akan segera terkenal!" Lanjutnya dengan semangat membuat senyuman diwajah Zayn luntur seketika.

"Kau ingin saya pecat?" Pertanyaan itu membuat dinding baja yang Natasya bangun runtuh seketika.

Natasya terkejut bukan main mendengar apa yang Zayn katakan barusan bahkan air matanya hampir keluar saat ini.

"Jangan pecat saya, Tuan Zayn! Saya tidak punya perkerjaan lain selain ini. Saya masih muda bahkan belum menikah jadi tidak ada yang akan memberikan saya uang selain berkerja sendiri. Tuan, saya mohon jangan pecat saya" pintanya dengan mata yang berkaca-kaca.

Zayn menyerigai kecil rencananya akan segera dimulai setelah ini. Ia berdiri dari duduknya dan berjalan mendekati Natasya yang terdiam di tempatnya. Dengan jarak yang sangat dekat ini membuat hati Natasya semakin campur aduk antara takut, sedih dan gugub.

"Saya tidak akan memecatmu asal kau mau melakukan sesuatu untuk saya!" ucapnya membuat Natasya menggangkat kepalanya.

"Melakukan apa, Tuan? Kalau disuruh jadi pembantu anda, saya tidak apa asal jangan disuruh bunuh musuh anda, saya tidak ingin masuk penjara!" Jawab Natasya belak-belakkan dengan mata yang terlihat berkaca-kaca.

Ia sedikit benci dirinya yang sangat menyayangi pekerjaan yang menghidupinya selama ini karena bisa membuatnya terlepas dari keluarga yang tidak memedulikannya itu.

"Pembantu?" Ulangnya membuat perasaan Natasya was-was.

"Ide yang bagus tapi saya tidak kepikiran menjadikanmu pembantu saya sebenarnya hemmm" lanjutnya membuat Natasya menahan nafasnya.

"Terserah anda, tapi jangan jadikan saya pembunuh!" Ucap Natasya membuat Zayn harus mati-matian menahan tawanya.

"Siapa juga yang mau menjadikanmu pembunuh Nona Natasya?" Tanya Zayn balik.

"Bisa saja, musuh anda kan sangat banyak" jawabnya dengan sedikit kesal.

Zayn terkekeh kecil membuat Natasya merinding mendengar suara yang sedikit menakutkan itu. Ia merasa seperti sedang berada di kuburan saat ini dengan posisi bergelantungan di pohon besar yang sudah mati dengan mayat-mayat hidup dibawahnya.

NATASYA {#2. KENDRICK SERIES}Where stories live. Discover now