Prolog

15.2K 545 5
                                    

[Budayakan untuk vote + komentar setelah membaca!!]

*
*
*
*

"Selamat siang, Tuan?"  Ucap seorang gadis cantik pada laki-laki yang tengah berada didepannya saat ini tetapi laki-laki  itu tidak meresponnya sama sekali.

"Tuan?" Panggilnya yang sedikit kebingungan melihat tingkah aneh laki-laki  yang duduk didepannya, hanya menatapnya tajam dengan mengatupkan rapat-rapat bibirnya.

Gadis itu menatap jam yang melingkar ditangannya sesaat lalu kembali menatap laki-laki itu kesal.

"SELAMAT SIANG, TUAN ZAYN!"  Ucapnya sekali lagi sedikit meninggikan suaranya.

"Tidak usah berteriak didepanku! Aku tidak  tuli!" Rahang gadis itu hampir saja jatuh kebawah saat mendengar laki-laki didepannya berbicara.

Ia mengepalkan tangannya kuat berusaha meredam kekesalannya saat ini. Bila saja  ia memiliki perkerjaan lain mungkin sejak lama ia sudah berhenti dari pekerjaan ini tapi sayangnya ia tidak memilikinya selain pasrah apa lagi yang bisa ia lakukan.

Ia menarik nafasnya dan menghembuskannya pelan, "Tuan, bila anda mendengar saya berbicara tetapi kenapa anda tidak merespon panggilan saya sedari tadi?" Tanyanya.

"Apa itu penting?" Pertanyaan itu mampu membuat darah gadis itu mendidih seketika.

Mencoba meredam kekesalannya saat ini, ia menutupinya dengan senyuman aneh yang terlihat seperti ingin menguliti siapa saja. "Ini dokumen yang anda minta, Tuan Zayn yang terhormat" ucapnya tanpa menjawab pertanyaan yang membuatnya emosi  dengan meletakkan sekitar tiga dokumen keatas meja yang ada di depannya. Rasanya ia ingin cepat-cepat keluar dari ruangan besar dan megah tapi mirip neraka itu.

Laki-laki itu hanya menatap berkas-berkas itu sejenak dengan dingin lalu kembali menatapnya tajam dan menusuk.

"Kalau begitu saya permisi, Tuan" pamitnya lalu berbalik.

"Natasya?"

Baru sekitar tiga langkah dari tempatnya suara dingin dan berat dari belakangnya membuatnya reflek berhenti dan kembali membalikkan tubuhnya.

"Ada apa, Tuan?" Tanyanya binggung.

"Akhir pekan ini bersiaplah, aku akan menjemputmu  jam tujuh malam di rumahmu!"

"Haah?" Ucap gadis itu tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar barusan.

"Keluarlah!" Perintah dengan nada dingin itu mampu membuat tubuh gadis itu bergerak sendiri untuk meninggalkan ruangan super besar itu dengan kebingungan dan ribuan pertanyaan dibenaknya.








Sekian prolog cerita ini wankawan😘😘😘

Pantau terus kelanjutan ceritanya dan tunggu jadwal updatenya ya😄😄

Bye bye😘😘

NATASYA {#2. KENDRICK SERIES}Where stories live. Discover now