Jangan pernah bicara bahwa aku pandai dalam berkata, karena bibirku tidak pernah terbuka.
Bukan bibirku yang mengungkapkan segala yang kurasa, melainkan jemariku yang pandai berdansa ria.
Walaupun lidahku kelu dan bibirku membisu,
Setidaknya hati dan tanganku mampu berkata bahwa aku jatuh hati padamu.
Jangan pernah berterimakasih pada jemariku yang berani berdansa ria,
Karena ia hanya menyampaikan rasa yang mengalir di dalam dada.
Meskipun jemariku mampu membuai dengan hasil tulisannya,
Berterimakasihlah pada hatiku yang menjerit ingin bercerita.
Riska Pramita Tobing.
![](https://img.wattpad.com/cover/218820169-288-k964041.jpg)
YOU ARE READING
Prosa [To Be Continued]
PoetryHanya segelintir rasa yang tidak bisa diungkapkan kata dan lebih mudah untuk disuratkan dalam sebuah kata berbentuk prosa. Riska Pramita Tobing.