I'M OK [Kim Hanbin]

48

"Gimana kalian udah baikan?" Tanya Kak Joshua.

"Udah kak!"

"Syukurlah! Pusing sayang liat dia mohon-mohon mulu"

"Tapi kak dia ngelarang saya buat terlalu deket sama kakak, katanya takut saya suka sama kakak"

Gue tuh sekarang ibarat menjadikan Kak Joshua tempat curhat gue, sungguh sekertaris yang gak tau diri.

"Dia mungkin keinget sama kata-kata saya yang bilang saya mau memperjuangkan kamu" jelas Kak Joshua.

"Ha?! Kakak serius ngomong gitu?"

"Iya. Lagian saya kesel, laki-laki kok lemah. Bisanya nyakitin cewek doang"

"T-tapi kak.... Kakak gak seriuskan sama ucapan kakak?"

"Nggak lah! Kamu itu udah saya anggap adik ai! Saya juga tau kamu cinta banget sama dia dan dia juga, cuman dia aja kemaren lagi agak bodoh"

"Makasih kak! Kakak udah baik banget sama saya"

"Gak apa-apa. Saya seneng kok!"

"Hehehe sekali lagi makasih kak!"

"Sama-sama. Yaudah pulang yu?" Gue ngangguk. "Kamu dijemput ga?"

"Nggak kak, Hanbin harus latihan hari ini"

"Yaudah sama saya aja yu?" Tawar Kak Joshua.

"Gak usah Kak! Saya naik bus aja, sekalian mau ke supermarket dulu"

"Yaudah kita bareng aja kedepannya"

Gue sama Kak Joshuapun  jalan ke lobi bareng.

"Ailin..."

"Tzuyu?" Bingung gue yang ngeliat sosok cantik nan tinggi itu.

"Yakin gak mau bareng sama saya?" Tawar Kak Joshua sekali lagi.

"Gak usah kak"

"Yaudah saya duluan ya?!" Kak Joshua nepuk pundak gue dan pergi.

Tzuyu langsung nyamperin gue.

"Ada yang mau aku omongin sama kamu"

Sekaranglah kita disini, duduk di bangku mini market terdekat.

Gue gak tau sosok di hadapan gue ini mau ngomong apa.

"Jadi lo mau ngomong apa?" Tanya gue.

"Jauhin Hanbin! Tinggalin dia!"

"Ha?!"

Gue gak salah dengerkan ini?

"Tinggalin Hanbin buat aku Ai! Aku butuh dia! Cuman dia yang aku punya sekarang!"

"Kalo gue bilang gak mau gimana?"

"Kamu jangan egois ai!"

"Eh lo kira lo gak egois apa?! Emang Hanbin siapa lo sampe lo klaim gitu?!" Kesel gue.