I'M OK [Kim Hanbin]

26

"Ooh.... Jadi sekarang kalian pacaran?" Tanya Kak Bobby.

Gue ngangguk.

"Yah padahal baru aja gue mau ajak lo kerumah gue selasa nanti. Gak jadi deh gue kenalin calon mantu ke ibu gue"

"Hyung!"

"Bercanda bin. Galak banget sih"

"Hanbin bucin bentar lagi hahaha" goda kakak gue.

"Iri tanda tak mampu" bales Hanbin.

"Anjirlah sombong. Liat tar gue bawain lo bidadari surga hahaha" Kak Bobby ngomong."Liat dia tar lo langsung kepincut"

"Awas aja nyakitin adek gue! Gue colok tuh mata pake garpu"

Anjir serem banget.

Drrtt....Drrttt...Drrtt...

Hp gue geter.

Unknow number.

Siapa ini?

Gue langsung angkat.

"Halo?"

"Selamat siang. Apakah anda kenal dengan gadis bernama Tania?"

"Iya kenal? Ada apa?"

"Dia tadi kecelakaan dan sekarang sedang di rawat di Rumah Sakit Jiwaypi"

"Apa?!!"

"Jika anda mengenalnya bisakah anda datang dan mengurus biaya administrasinya?"

"Baik-baik saya kesana!!"

Gue langsung matiin sambungan telfonnya.

"Bin ayo bin!" Gue langsung narik Hanbin.

"Kemana?" Tanya Hanbin.

"Kenapa sih dek? Kok panik gitu?"

"Udah hayu bin!!" Gue narik-narik Hanbin.

"Iya! Iya! Pelan-pelan!" Hanbin bangun.

"Kemana?" Tanya Hanbin pas kita di mobil.

"RS Jiwaypi. Buruan!"

"Iya! Iya!" Hanbin langsung tancap gas.

Selama di perjalanan gue gak bisa diem.

Serius gue khawatir banget sama Tania.

Dia udah kaya adik gue sendiri.

"Hey calm down! Gak usah panik gitu" Hanbin berusaha nenangin.

"Gue gak bisa tenang bin. Gue takut kenapa-napa sama dia"

Hanbin genggam tangan gue.

"Tenang oke?"

Dan gue berusaha buat tenang.

Sampenya rumah sakit gue langsung turun, mau lari tapi lupa kaki gue masih sakit.

Akhirnya gue jalan biasa aja.

Gue langsung nanya ke pendaftaran ruangan Tania dan langsung nyari.

Setelah ketemu gue langsung aja masuk.

"Tania!" Panggil gue.

"Kak ailin. Kak Hanbin"

"Kamu gak apa-apa?!" Tanya gue.

"Nggak kak. Aku tadi keserempet mobil dan sempet pingsan makanya dibawa kesini. Tapi aku gak apa-apa kok"

Untunglah.