[xvi] Adios

40 4 0
                                    

SEOUL NEWS

Polisi Distrik Gangnam telah berhasil meringkus komplotan kriminal dengan anggota HRJ, LDH, NJM, PJS, dan satu lagi yang diduga sebagai dalang berhasil kabur ke China, polisi sedang berusaha untuk melakukan pencarian terhadap satu anggota tersisa.

Dari hasil penuturan beberapa korban, komplotan ini melakukan aksi mereka dengan menggunakan media sosial, seperti memeras kekayaan, mencuri data, aksi penguntitan terhadap idol nasional, meneror beberapa korban, dengan motif kebutuhan pribadi atau keperluan golongan lain.

==========

"Gue ngga habis pikir sama lo." Johnny mengambil sebotol vodka dari lemari yang terisi penuh dengan vodka merk berbeda, lalu menuangkannya ke gelas.

"What did you think I was? I give you everything, then do you treat me like a dunce?"

"Dengerin dulu Kak—"

"Akal lo dikemanain, Ryu?" desak Johnny, ekspresinya mengeras. "Lo ngga percaya gue atau lo emang bodoh? Disini gue kerja keras buat ngelindungin lo, cari semua kaki tangan kriminal yang bersangkutan, tapi kenapa lo malah ngelindungin salah satu kriminal itu?"

Wajah Ryujin memucat, pikiran nya kosong.

"Dan tadi, di bakery, apa yang gue denger? Lo jatuh cinta sama penculik lo sendiri?" Otot di leher Johnny menegang, ditengguknya vodka yang dicampur es batu untuk sekedar mendinginkan pikirannya. "Andai kata Mark tau lo pacaran sama penculik itu, mungkin dia ngga ngebiarin gue hidup."

Johnny melanjutkan omonganya setelah terjeda beberapa detik. "Gue ngga pernah setemperamen ini ke pelanggan, bahkan ada yang lebih bodoh dari lo, gue masih bisa nahan emosi, tapi lo bukan sekedar pelanggan, lo adik temen gue, gimana gue ngga kesulut?"

Seperti biasa, lengan kemeja Johnny digulung sampai siku, tangan nya dilipat di depan dada. "Sekarang, giliran lo ngomong, tapi jangan ada unsur pembelaan ke para kriminal itu, gue muak."

Ryujin menghela nafas sebelum memulai dengan kalimatnya, "Gue udah bikin janji sama Jisung, dia janji ngga bakal mencelakai gue selama gue ngelindungin dia dari lo. Jisung pernah liat lo, Kak, waktu dulu gue dibawa ke rumah sakit sehabis diculik, dan Jisung tau bahwa lo itu detektif. Gue cuma takut disekap lagi itu kalo ngelanggar janji."

"Ternyata bener, lo belum bisa percaya ke gue sepenuhnya."

Laci di meja kerja ditarik oleh Johnny, dikeluarkanya secarik foto. Tanpa disuruh, Ryujin mengambil alih foto itu, memahami wajah-wajah yang tercetak.

 Tanpa disuruh, Ryujin mengambil alih foto itu, memahami wajah-wajah yang tercetak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenal, mereka?"

"Ngga semua, gue asing sama yang rambut orange. Tapi kok mereka ada di satu frame?"

pseudo; ryujin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang