[v] Acara Inti

74 21 2
                                    

Meskipun matamu dingin
Semua itu dengan lembut meluluhkan hatiku~

>Momoland - Hug Me

・。.・゜✭・.・✫・゜・。.

[Warn! Chapternya rada panjang, Ryujin mau nangkep maling soalnya]

Rutinitas pagi, tiga saudara itu ngga pernah sarapan bareng, yang ada mereka bawa sereal ke kamar masing-masing. Memang ngga ada yang nyiapin sarapan, udah 3 bulan orang tua mereka kerja di daerah lain, Gyeonggido, dan mungkin kontrak nya masih lama, jadi mereka ditinggal bertigaan di Seoul.

Bosen gatuh tiap nemu cerita Korea latarnya di Seoul, anggep aja kek Jakarta.

Walaupun sarapan dan nyiapin segala perlengkapan sendiri, mereka selalu tepat waktu buat ketemu di ruang tamu, Mark yang bakal anter mereka ke sekolah, Ryujin sama Yuna ngga belajar di sekolah yang sama, jadi Yuna yang bakal dianter duluan.

Bukanya langsung nganter Ryujin, mobil Mark belum dinyalain juga, mereka masih di parkiran sekolah Yuna.

"Gue mau nunjukin sesuatu ke lo, tadi ada Yuna jadi ngga gue omongin."

"Nunjukin apa?"

Mark lantas mengganti LED yang ada di dashboard mobil ke tampilan pemutar video, terpampang rekaman sebuah layar CCTV, dari lantai dua rumah mereka, di menit kesekian, Mark menjeda videonya.

"Lo liat pintu kamar lo mulai kebuka dari dalem?" Lalu melanjutkan video ke menit selanjutnya. "Dan dia orang yang nyelinap masuk ke kamar lo, dia juga berhasil berantakin kamar gue."

Walaupun samar, tapi emang ada siluet yang berkeliaran disepanjang rekaman CCTV itu.

"Jadi beneran maling?"

"Barang lo ada yang hilang ngga?"

Ryujin menggeleng.

"Kayaknya dia orang iseng, soalnya dari gerak-geriknya, dia takut banget bakal ketahuan, kamar papah-sama mamah juga ngga digledah. Tapi lo tetep harus hati-hati, gue yang bakal urus buat ngelacak maling nya."

Tenggorokan Ryujin tercekat, belum pernah dia ngerasain dalam bahaya kaya gini.

==========

Sepanjang pelajaran, Ryujin ngga banyak bicara, pikiranya penuh sama kasus maling dirumahnya, bahkan doi ngga aktif waktu ada yang presentasi didepan, sampe waktu istirahat pun tiba.

"Kurang tidur?" Chae, teman sebangku Ryujin, peka bahwa wajah Ryujin murung banget.

"Rumah gue kemalingan."

"Hah?!" Bukan Chae, itu Yeji, kalo jam istirahat doi emang otomatis langsung gabung ke bangkunya Ryujin. "Kok bisa kemalingan?"

Ryujin mengangkat bahu nya.

"Apa yang hilang?'

"Ngga ada, tapi adik gue kayaknya kaget gara-gara cuma dia yang dirumah waktu ada maling."

Chae beringsut, biar posisi duduknya nyaman buat ghibahin maling. "Lo punya adik?"

"Yuna, beda dua tahun dari gue."

"Makanya." Yeji yang lagi duduk diatas meja, ngambil alih ios Ryujin. "Jangan jadi youtuber."

Mata Chae menatap tajam kearah Yeji. "Apa hubunganya?"

"Buktinya sampe ada maling dirumah Ryujin."

Ryujin bangkit. "Kalian ke kantin berdua dulu ya, gue harus ke perpustakaan, ngurus kartu." Lalu meninggalkan Yeji dan Chae yang masih adu mulut soal youtuber,

pseudo; ryujin Where stories live. Discover now