1. Not known

57 1 0
                                    

Aku harap kalian nggak jadi siders ya, biar aku tahu kalian suka atau nggak sama cerita ini.

.
.
.

"Gue nggak suka ya sama siswa yang suka ribut nggak jelas"

"Terutama kaya Haechan"


.
.

Hari senin ke minggu begitu lama tapi hari minggu ke senin hanya butuh waktu dua puluh empat jam, libur sehari rasanya nggak puas. Masih capek gara-gara satu minggu sekolah, tapi ya mau bagaimana lagi.

Ya seperti siswa pada umumnya, bangun pagi banget terus ngecek semua yang mau dibawa ke sekolah, karena aku selalu nyiapin semua dari malam. Nggak lupa bekal yang udah dibuatin sama Kak Yeri, menu hari ini adalah nasi goreng spesial dengan berbagai campuran, apapun yang dibuat Kak Yeri pasti enak.

"Ma? Papa udah berangkat kerja?" Aku nyamperin Mama yang lagi make up didepan meja rias.

"Iyaa udah, kenapa?" Sahut Mama seadanya.

"Udah jarang liat Papa, hehe"

Sudah terhitung dua minggu sejak Papa benar-benar sibuk sama kegiatan di kantornya. Nggak lama lagi ada perjalanan bisnis ke London, ya begitu lah. Setidaknya aku sedikit tahu tentang jadwal Papa.

"Sabar-sabar aja, mau gimana lagi" tukas Mama.

"Sudah siap?"

Mama menghampiri ku, ia mengusak pucuk kepalaku sembari tersenyum hangat. Kubalas senyuman itu dengan memeluknya begitu erat.

"Udah ayok, pelukan mulu tiap hari"

"Diam napa lo"

"Cepet, keburu telat nih"

"Iyaa iyaa" Akhirnya manja-manjaan selesai.

"Ma aku pamit dulu ya"

Sesudah mencium punggung tangan Mama, akhirnya aku mengekori Kak Minhyun yang udah jalan duluan menuju pintu utama rumah.

"Iyaa hati-hati" Ucap Mama.

Setelah sampai diluar rumah, Kak Minhyun langsung membuka pintu mobil mewahnya yang terparkir di pelataran. Aku pun masuk kesana dan duduk di samping kursi kemudi yang nyamannya luar biasa, mobilnya memang yang paling nyaman diantara mobil yang lain termasuk mobil Papa.

"Loh Kak Yeri nggak ngampus?" Aku lihat nggak ada tanda-tanda Kak Yeri keluar dari rumah.

"Dia nggak ada kelas hari ini, jadi dirumah aja"

Jawab Kak Minhyun, aku mengangguk paham.

Kemudian aku mengambil earphone disaku cardigan yang kukenakan, memasangnya ke handphone dan mendengar beberapa lagu favorit sambil menikmati perjalanan selama tiga puluh menit ke sekolah. Btw Kak Minhyun nggak suka ada suara berisik didalam mobil, jadi dia nggak pernah putar lagu selama perjalanan ke manapun.

Dancing on the hood in the middle of the woods
On an old Mustang, where we sang
Songs with all our childhood friends
And it went like this, say

"Oops, I got 99 problems singing bye, bye, bye
Hold up, if you wanna go and tak-"

"Berisik lo dek!!"

"Ngagetin aja woy"

Walaupun pake earphone tetap saja suara Kak Minhyun lebih keras dan hampir memecahkan gendang telingaku.

"Nggak usah ikut nyanyi lo dek, berisik sumpah" Kak Minhyun dengan cara bicaranya yang ngeggas itu.

"Susah hidup sama orang kaya lo kak"

TE AMO [ Haechan ]Where stories live. Discover now