7 - Permainan (?)

107 47 77
                                    

Kalo ada typo kasih tau ya!
Happy Reading

.

.

.

Hari ini adalah hari pertama Kayla sekolah di pesantren. Tentu berbeda dengan biasanya ketika berada di rumah, karena disini ia harus bangun pagi karena harus solat subuh terlebih dahulu dan juga ada hukumannya kalau ia tidak bangun.

Kayla tidak mau hukuman nya di tambah lagi, hukuman yang pertama saja belum ia lakukan, apalagi kalau di tambah lagi hukumannya, bisa-bisa setiap hari ia kena hukuman, belum lagi hukuman di sekolah. Huh menyebalkan!

"Masih ngantuk ya lo?" tanya Syifa meledek

"Pake di tanya lagi. Gila aja gue di bangunin jam tiga, subuh aja jam lima kurang!" dumel Kayla

"Yaiyalah kan tahajud dulu, belum lagi antre mandi, lo mau kena hukuman lagi?"

"Udah lah gue mau tidur lagi bentar, lumayan tiga puluh menit. Bangunin gue jam 6.30. Awas aja kalo sampe ngga!"

"Kalo ngga kenapa?"

"Gue taro lo di jari-jari motor cross gue, biar lo mampus sekalian!"

"Kenapa lo gak berangkat sekarang aja?"

"Terlalu pagi buat gue,"

"Oh iya lupa, Kayla kan anak nakal,"

"Ngomong sekali lagi gue sentil ginjal lo,"

"Idih kaya bisa aja," ucap Syifa yang mendapatkan tatapan tajam dari Kayla.

"Yauda aing mau beli uduk dulu, tar abis itu aing balik lagi bangunin lo,"

"Hmm,"

Selang beberapa menit Syifa kembali lagi dan membangunkan Kayla.

"Kay, bangun woy sekolah!" ucap Syifa heboh seraya menggoyangkan tubuh Kayla

"Engrhhh,"

"Bangun Kay udah jam tujuh!" Kayla langsung terperanjat bangun.

"Demi apa lo sekarang udah jam tujuh?"

"Tapi boong," Syifa tertawa puas melihat ekspresi wajah Kayla yang panik.

"Gak lucu!" sinis Kayla

"Santai dong, sini sarapan dulu biar pinter,"

"Gue bilang kan bangunin gue jam 6.30, kenapa 6.15,"

"Gapapa bagus itu,"

"Bagus ndasmu! Lumayan itu lima belas menit lagi!" hardik Kayla

"Udah lo berangkat aja sekarang , gampang tidur lagi di sekolah,"

"Tanpa lo suruh pun gue juga mau berangkat!"

"Huussh.. Huussh,"

"Lo pikir gue ayam!"

"Canda Kay," ucap Syifa diiringi dengan tawa.

"Eh Kay lo  ga sarapan dulu? Gue beliin uduk nih dua, gamau?"

Kayla yang sudah jalan beberapa langkah kembali lagi menghampiri Syifa, karena memang ia juga sedang lapar.

"Mana sini nasi uduknya cepetan!"

"Ada untungnya kan aing bangunin lo walaupun kurang lima belas menit lagi dari yang lo suruh?"

"Coba kalo aing ga bangunin, lo pasti ga bakal makan nasi uduk terenak ini,"

"Kalo ngomong tuh yang bener, Sunda-sunda, Indo-indo jangan campur gitu! Aing lo, aing lo," ucap Kayla sambil mengunyah makanannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Historia de Kayla Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang