6 - Pengembangan Diri

130 48 75
                                    


"Kayla, bangun, sholat subuh..!"

"Erngghhh," hanya erangan yang keluar dari mulut Kayla

"Kayla, bangun woy! Kebo banget si," Syifa masih menggoyangkan tubuh Kayla agar ia segera bangun.

"Gue ga sholat,"

"Ga usah bohong, aing tau lo ga haid,"

"Ayo cepetan, tar ketinggalan jamaah, yang lain udah pada di mushola,"

"Apaan sih! Udah sana kalo mau sholat duluan aja, gue ngantuk!" omel Kayla yang kemudian melanjutkan lagi tidurnya.

"Lo mau di hukum ga ikut jamaah?" tidak ada jawaban, hanya suara dengkuran saja yang terdengar.

"Dasar kebo!" maki Syifa lalu pergi menuju mushola untuk melakukan sholat berjamaah.

Setelah selesai sholat, Syifa kembali ke kamar memastikan apakah Kayla sudah bangun atau belum. Dan ternyata Kayla masih belum bangun juga.

"Astagfirullah Kayla, matahari sudah terbit dan lo belum bangun juga?" mendengar suara itu Kayla mengerjapkan matanya berusaha menyesuaikan cahaya masuk kedalam retinanya.

"Cepetan mandi sana," suruh Syifa

"Gue laper, ada makanan gak?"

"Telat! Suruh siapa bangun jam segini, sarapan udah habis," ucap Syifa sarkastik

"Yauda lo mandi sekarang, habis itu lo temuin Teh Nisa," suruh Syifa

"Ngapain?"

"Terima hukuman lo lah,"

"Harus banget ya?"

"Iyalah!"

"Kalo gue gamau?"

"Terserah!" pasrah Syifa

*   *   *

Setelah selesai mandi, Kayla membongkar isi lemarinya berharap ada makanan di dalam nya. Ia menemukan sebungkus roti dan selai di lemarinya, bahkan ia lupa bahwa mamanya membawakan banyak makanan untuknya.

Seperti yang di katakan Syifa tadi, seharusnya selesai mandi Kayla harus menemui Teh Nisa untuk menerima hukuman karena tidak sholat berjamaah sekaligus bangun siang.

Apakah Kayla takut di hukum?  Tentu saja tidak, kalau Kayla takut di hukum, pasti ia akan bangun ketika Syifa membangunkannya. Lagian Kayla sudah biasa di hukum bukan?

Kerena Kayla tidak menemui Teh Nisa, akhirnya Teh Nisa sendiri yang menemui Kayla.

"Kenapa?" tanya Teh Nisa penuh intimidasi dan Kayla tahu maksud dari pertanyaan itu.

"Sebagai hukumannya kamu hafalkan surat Ar-Rahman dan bersihkan halaman di sekitar komplek selama tiga hari, dan setorkan hafalan kamu minggu depan," tegas Teh Nisa

Mendengar itu Kayla membelalakkan matanya, hukuman macam apa ini? Apakah kali ini Kayla bisa menghindar sama seperti ia menghindari hukuman di sekolahnya? Sungguh menyebalkan!

"Kay, ambil ini," ucap Teh Nisa seraya menyodorkan secarik kertas yang berisi segala peraturan, pelanggaran beserta hukumannya.

"Teteh harap kamu harus lebih disiplin lagi dan bertanggung jawab,"

*   *   *

Di pesantren ini tidak hanya melulu mengaji saja. Banyak kegiatan yang menghasilkan manfaat untuk para santrinya kelak.

Seperti biasa setiap hari minggu pesantren ini melakukan kegiatan pengembangan diri. Bukan hanya di sekolah aja ya yang ada pengembangan diri, di pesantren juga ada loh! Keren kan?

Historia de Kayla Where stories live. Discover now