1.3

74 23 2
                                    

Aku berjalan gontai masuk ke dalam ruang kerjaku. Bisa-bisanya tertidur di halaman gedung itu. Untungnya, tidak ada yang curiga karena masker yang kukenakan. Ya, walaupun aku sedikit susah napas karena tidur dengan masker sialan ini.

Aku tadi memimpikan hal aneh. Makhluk berkabel, menyeramkan sekali. Dari berbagai makhluk mitologi, makhluk prasejarah, makhluk halus, ini adalah yang paling menyeramkan. Makhluk apa tadi?

Huh, tubuhku lemas sekali, mungkin karena posisi tidur yang salah.

Wonwoo yang menyadari kehadiranku langsung duduk di depanku dengan tangan yang terus memasukkan onigiri kedalam mulutnya. "Apa yang terjadi?"

"Tunggu, Jihoon-ah, bibirmu membiru, wajahmu pucat sekali, matamu memerah, apa kau yakin kau baik-baik saja?" Wonwoo menempelkan tangannya di keningku.

"Mungkin efek karena aku tertidur di sana," jawabku singkat.

Wah, tubuhku seperti mati rasa.

"Sistem mereka kuretas, aku menemukan sesuatu."

Mendengar Wonwoo mengatakan hal tersebut, aku mencoba untuk membuka mataku lebar-lebar, mengabaikan rasa kantuk yang ada.

"Kau yakin?"

"Ne, ada sesuatu yang aneh."

Pria Jeon itu menuntunku untuk masuk kedalam ruangannya. Ia mengetikkan kode-kode komputernya.

"Occi-game menggunakan sistem yang terhubung langsung pada Uni Creator sebagai latarnya."

Aku mengerutkan kening bingung, "Uni Creator?" Sepertinya aku pernah mendengarnya.

"Uni Creator, dunia lain yang bisa ditembus dengan teknologi. Sebelumnya ada seorang yang menulisnya di black web. Tapi tak lama, pernulis itu ditangkap kepolisian karena menyebarkan konspirasi yang tidak masuk akal," terang Wonwoo sambil mengunyah onigirinya.

"Apa kau menemukan sesuatu yang aneh?"

Awalnya aku ingin menceritakan mimpiku itu, tapi mungkin Wonwoo tidak akan percaya ini.

"Teknologi yang terhubung ke dunia itu mengantarkan listrik yang saling tarik menarik dengan sistem saraf manusia. Berarti siapapun yang memainkan game itu akan masuk kedalam Uni Creator. Kecuali penduduk resmi dari Uni Creator sendiri. Penduduk resmi Uni Creator secara otomatis terhubung kesana tanpa bermain game-nya. Apa motif perusahaan itu menciptakan game ini?"

Aku berpikir keras sekarang, mendudukkan diri di samping Wonwoo karena kakiku sudah tidak mampu untuk menyokong tubuhku lagi.

"Jihoon-ah, apa kau memikirkan hal yang sama denganku?" Wonwoo menoleh kearahku.

"Maksudmu semua orang hilang itu masuk ke dalam Uni Creator karena game itu?"

Wonwoo mengangguk sebagai jawaban. Pria itu kembali fokus pada komputernya, mengabaikanku yang kini fokus berpikir.

Kakakku berada di Uni Creator sekarang, begitupun dengan adik Wonwoo. Alasan utamaku untuk menjadi detektif adalah untuk membongkar Occident Day dan menemukan kakak. Sekarang aku tahu ia berada di dunia yang tidak terlihat. Dunia yang dianggap fiksi oleh masyarakat luas.

"Jihoon-ah! Jihoon-ah!"

Aku terperanjat ketika Wonwoo berteriak sambil menggoyangkan lenganku. Orang ini memang minta kematian lebih cepat.

"Dari rekaman CCTv itu tidak ada hal penting. Mereka hanya melakukan pelelangan seperti biasa. Lihat ini! Mereka kembali meluncurkan game itu di situs black web."

Rencanaku semakin dekat untuk menemukan kakak, tapi apakah harus masuk di dunia itu? Aku takut. Bagaimana jika aku terjebak disana dan tidak pernah kembali? Aku bahkan tidak tahu apa saja yang ada disana.

"Wonwoo-ya, seperti apa Uni Creator?"

"Ah, Uni Creator seperti dunia manusia, tanpa penduduk. Eh, jika dugaan kita benar, mungkin sekarang dunia itu memiliki penduduk."

Artinya, Uni Creator adalah perwujudan dari bumi sebelum ada manusia? Wah, sulit dipercaya.

"Wonwoo-ya, transfer game itu ke ponselku!"

Wonwoo menggeleng, "Kau ingin memainkannya? Jangan gila, bodoh!"

"Aku akan membawa pulang Noona dan adikmu." Percaya sekali diri ini.

Wonwoo diam sebentar, "Game ini sudah di upgrade, jika sebelumnya hanya dimainkan di smartphone, kali ini bisa dimainkan di komputer. Aku akan memberikanmu link untuk masuk ke situs web-nya. Kau hanya perlu mengetikkan kodenya saja."

Aku mengangguk kemudian bangkit, masuk kedalam ruang kerjaku. Satu menit setelah komputerku menyala, Wonwoo telah mengirim link tersebut. Aku mengetikkan kode - kode sesuai arahan dari pria itu. Membutuhkan waktu sekitar tiga puluh menit untuk menginstalnya.

"Jihoon-ah, kau yakin?" Aku mengangguk mantap.

Ada sorot kekhawatiran di mata pria yang sudah menjadi teman dekatku itu.

"Aku ikut!"

Sontak aku langsung mengalihkan pandanganku pada pria itu. "Apa-apaan kau?"

"Adikku berada disana. Lagipula game ini 'kan multiplayer."

Kami berdua telah memutuskan sesuatu yang besar. Kami tidak tahu, apakah akan keluar dari sana dengan selamat atau terjebak bahkan mati disana.

•••

•••

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
OCCIDENDOOM✅Donde viven las historias. Descúbrelo ahora