9

2K 153 16
                                    

Lee kembali. Ia yang melihat tempat yang tadinya mereka duduki kini telah sepi pun akhirnya hanya bisa menghela nafas pelan.

Saat ia hendak memasukki tenda, ia melihat sebuah cahaya yang berasal dari tenda Naruto. Lee pun memeriksanya. Saat ia melihat sebuah ekor rubah, Lee terkejut dan langsung mendekati Naruto yang ternyata dalam fase perubahan.

Lee menggeleng tak percaya, saat ia kembali melihat Naruto. Yang ia lihat adalah seekor kelinci putih yang sangat menggemaskan.

Lee mengucek matanya, Naruto tetaplah kelinci putih, bukan rubah oranye yang ia lihat tadi!

Lee menggelengkan kepalanya. "Mungkin yang tadi itu hanya halusinasiku saja.... Mana mungkin di dunia ini masih ada orang dari kerajaan Rubah? Lagipula aku juga sangat mengantuk, mungkin tadi hanya khayalanku saja..." ucap Lee dalam hati.

Lee pun pergi dan memasukki tendanya sendiri.

***

Keesokan harinya. Mereka kembali melanjutkan perjalanan.

Naruto terdiam selama perjalanan, wajahnya merona malu karena mengingat kejadian semalam. Namun Naruto tak menyesalinya, ia malah terus teringat-ingat dengan Sasuke yang awalnya menolak pelukkannya namun pada akhirnya Sasuke membiarkannya untuk memeluknya.

Sakura dan Ino saling pandang, mereka memiliki satu rasa yang sama di hati mereka. Yaitu... Iri!!

Ya... Mereka iri dengan Naruto. Sakura dan Ino mungkin pernah menyentuh Sasuke di bagian tangan dan lengannya. Namun mereka sama sekali tidak bisa memeluk Sasuke!! Setiap kali mereka memiliki niatan seperti itu, Sasuke seperti sudah mengetahuinya dan langsung menghindari mereka, atau langsung memperlihatkan senjatanya. Entah itu pisau, pedangnya, kapak, dll. Mereka pernah merasa seperti telah diancam oleh Sasuke.

Contohnya saja. Dulu, saat Ino tanpa sengaja bertemu Sasuke. Saat itu Sasuke tengah melarikan diri dari para penjaga yang ditugaskan untuk melindunginya.

Ino yang saat itu masih kecil dan tak terlalu mengerti situasi pun menatap Sasuke dengan tatapan berbinar. Ino terpesona dan ingin menyentuh Sasuke.

Namun... saat Ino baru saja mengambil 1 langkah mendekati Sasuke. Sasuke sudah mengambil sebuah ranting pohon.

Awalnya Ino bingung, untuk apa Sasuke mengambil ranting pohon? Apakah ia akan mengajaknya untuk menggambar di atas tanah dengan ranting itu?

Ino makin senang, ia dengan senyumannya yang sangat lebar mulai kembali mendekat.

Sasuke melemparkan ranting itu ke arah Ino. Ino yang merasakan firasat buruk pun langsung terdiam membeku di tempatnya.

Di belakangnya.... Ia melihat dengan sangat jelas. Ranting itu menancap di tembok yang ada tepat di belakangnya. Ada noda darah di ranting itu. Dan saat ia menyentuh pipinya, ia baru menyadari kalau pipinya tergores ranting itu.

Ino yang memang cengeng pun langsung menangis. Sasuke menatapnya dengan tatapan dingin. Setelah itu Sasuke pergi meninggalkannya.

Sakura juga pernah mengalami hal yang sama. Saat itu, adalah saat dimana semua orang berkumpul dan merayakan ulang tahunnya sang permaisuri raja dari kerajaan kucing hitam.

Saat itu, Sakura tanpa sengaja bertemu dengan seorang anak seumurannya tengah menyendiri di pinggiran kolam. Anak itu mengenakan baju serba hitam.

Awalnya Sakura mengabaikan anak itu, namun saat ia melihat wajah dari anak itu, Sakura terpesona!! Ia ingin sekali memilikinya.

Sakura berjalan mendekati Sasuke. Sasuke yang sadar akan kehadiran Sakura pun tanpa Sakura sadari telah mengambil sebuah batu.

Saat Sakura sudah tinggal 5 langkah dari Sasuke. Sasuke tiba-tiba langsung melemparkan batu tersebut dan batu itu langsung mengenai pohon yang ada di belakang Sakura.

Sakura menelan ludahnya gugup. Ia melihat ke arah pohon yang terkena lemparan batu dari Sasuke.

Pohon itu tiba-tiba memiliki lubang!! Pohon itu berlubang akibat batu yang dilempar oleh Sasuke!! Sakura tak tau seberapa banyak kekuatan yang digunakan Sasuke. Yang pasti Sakura yakin, jikalau saja batu itu mengenai Sakura, Sakura pasti akan mati!!

Sakura tersenyum kaku pada Sasuke. Setelah itu ia pergi dengan langkah cepat yang masih menyisakan getaran ketakutan.

***

Mereka semua berhenti di sebuah padang rumput yang luas. Entah kenapa, Naruto merasa bahwa, perjalanan mereka untuk kembali ini terasa begitu lama. Jalur dan tempat-tempat yang ia lihat pun ia yakin bahwa, jalur tersebut bukanlah jalur yang mereka lewati saat berangkat.

"Teman-teman.... Entah perasaanku saja, atau memang ini bukan jalur yang kita lewati di awal kan?" tanya Sakura yang berfikiran sama dengan Naruto.

Shikamaru mengangguk. "Memang ini jalan yang berbeda. Kemarin, sekolah sudah mengirimkan gulungan baru. Misi kita kali ini hanya mengumpulkan tanaman obat sebanyak-banyaknya"

"Cih! Kita pergi ke sekolah itu untuk mencari ilmu atau menjadi budak sih?!" ucap Ino dengan nada kesal.

"Bukannya begitu Ino.... Memangnya kau belum tau bagaimana cara sekolah kita ini bekerja?" tanya Lee.

Ino menaikkan salah satu alisnya. "Memangnya gimana?"

Sai mendengus. "Mereka mengajar para muridnya dengan cara memberikam misi-misi tertentu. Kita sebagai murid, hanya diwajibkan belajar dari apa yang telah terjadi. Setelah beberapa misi yang kita selesaikan dan sampai pada tahap penilaian, maka saat itulah penentuan kita lulus atau tidak"

"Kok cara mengajarnya aneh banget ya...??" ucap Sakura.

Sai hanya menghela nafas pelan. Setelahnya, Sasuke, Shikamaru dan Sai pergi berburu. Sedangkan Sakura, Ino, Naruto dan Lee mendirikan tenda dan mencari kayu bakar.

Tbc...

Don't You Hate Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang