3

2.8K 195 4
                                    

Saat Naruto berbaring di tempat tidurnya, Naruto melirik kamar yang ada di sebelahnya.

Sepertinya Sasuke sedang keluar, sedari tadi Naruto menungguinya, namun Sasuke tak kunjung datang.

"Dimana lelaki dingin itu?? Bukankah seharusnya sekolah mengharuskan semua muridnya untuk tidur di jam 10 malam? Kenapa si Teme bodoh itu tak ada di kamarnya?" ucap Naruto.

Setelah beberapa saat terdiam, Naruto pun memilih acuh dan langsung pergi ke alam mimpi.

***

Sasuke kini tengah berada di sebuah hutan yang berada di dekat sekolahnya.

Saat itu, suasananya begitu sunyi. Hanya suara angin yang berhembuslah yang terdengar di telinga Sasuke.

"Gadis itu.... Kenapa sepertinya familiar? Tapi ini kali pertamanya aku bertemu dengannya...." gumam Sasuke.

"Siapa sebenarnya dirimu.... Naruto?"

***

Pada jam 03.00, Naruto terbangun. Ia melihat ke samping dan mendapati Sasuke yang sudah berbaring di kamarnya.

Naruto pun terduduk dan melihat jam. "Masih jam 3..... Darimana saja dia pergi??" gumam Naruto.

Naruto mengambil tas kecil yang ada di bawah tempat tidurnya. Setelahnya Naruto mengambil sebuah kalung berbandulkan prisma kecil berwarna biru.

"Kalung ini.... Kaa chan bilang adalah satu-satunya kenangan yang bisa memulihkan ingatanku. Tapi kenapa aku tak kunjung mengingat masa laluku...??"

Naruto mengenakan kalung tersebut, setelah itu dia turun dari kasur dan pergi menuju ke kamar mandi.

Saat di kamar mandi, Naruto tanpa sengaja menabrak seorang gadis yang sedang berjalan berlawanan arah dengannya.

"Ah... M-maafkan aku, aku tidak sengaja" ucap gadis tersebut.

"Tidak... Seharusnya akulah yang meminta maaf, aku kan yang menabrakmu" ucap Naruto. Naruto melihat wajah gadis tersebut, sangat cantik. Tetapi setelah matanya beralih menatap tangan gadis tersebut, Naruto langsung membelalakkan matanya. "Yaampun!! Tanganmu itu kenapa?!!" tanya Naruto.

Bagaimana tidak terkejut? Tangan gadis tersebut seperti telah tergores oleh sebuah benda tajam. Ditambah sepertinya itu adalah luka baru dan ada banyak goresan.

"Ah, i-ini bukan apa-apa.... A-aku pergi dulu. Permisi...." ucap gadis tersebut sambil berjalan menjauh dari Naruto.

Naruto hendak menghentikan gadis tersebut, namun dirinya kalah cepat. "Yah.... Padahal aku belum menanyakan siapa namanya..." ucap Naruto sambil memasukki salah satu bilik kamar mandi.

***

Beberapa saat yang lalu, bel berbunyi. Semua murid kini telah berkumpul di lapangan dengan barisan yang sangat rapi.

Seorang wanita berambut panjang berwarna coklat berdiri di depan barisan sambil memegang mikrofon.

"Pengumuman untuk para murid baru. Kalian telah diterima di sini dan diharuskan untuk mematuhi apapun tata tertip dari sekolah ini. Dan.... Sekarang, kita akan mengadakan pengujian untuk kalian. Dimana kami para pengurus sekolah akan membentuk kalian menjadi beberapa kelompok dan memberi misi yang harus kalian selesaikan. Jika kalian berhasil, maka sekolah akan menaikkan tingkat kalian. Tetapi, jika kalian gagal, maka ucapkan saja selamat tinggal pada sekolah ini"

Wanita itu, yang tak lain bernama Rin pun menganggukkan kepalanya saat melihat semua murid yang kini hanya terdiam.

Setelah itu, Rin pun pergi dan pemilihan kelompok pun dimulai dengan cara mengacak nomor.

Dan... Saat itu juga, Naruto mendapatkan kelompok nomor 7, yang anggotanya terdiri dari  dirinya, Sakura, Sasuke, Sai, Shikamaru, Ino, dan Lee

"Kenapa aku harus sekelompok dengan si pria dingin ini sih" ucap Naruto dalam hati.

Naruto dan anggota kelompok yang lain pun akhirnya berkumpul.

Shikamaru sebagai ketua kelompok mengambil gulungan yang diberikan oleh para guru. Saat itu, Shikamaru mengambil gulungan yang berada di pojok sisi kiri.

Setelah mengambilnya, Shikamaru pun menunjukkannya pada anggota kelompoknya.

"Ah..... Jadi, misi pertama kita adalah mengawal seorang putri dari kerajaan kelinci ya?" ucap Ino.

Shikamaru mengangguk. "Ya.... Cukup sedikit sulit untuk misi pertama. Melihat bahwa, sang putri ini ingin dibunuh oleh seseorang. Ditambah orang yang ingin membunuh putri ini masih tidak diketahui. Bahkan para pengawal handal dari kerajaan kelinci pun tak bisa menemukan identitas dari pembunuh ini...."

Naruto menggelengkan kepalanya. "Itu bukan cukup sulit. Tetapi itu sangat sulit!! Kau tau bahwa kita ini murid baru, bahkan para pengawal handal saja tak bisa menemukan identitasnya, apalagi kita!" ucapnya.

Sai menatap Naruto dengan tatapan yang sulit untuk diartikan. "Dasar bodoh..." ucapnya dengan wajah datarnya.

"Oi Sakura, bisakah kau tak menggoda Sasuke?! Dia itu milikku tau!!" ucap Ino yang langsung memisahkan tangan Sakura yang bergelayut di lengan Sasuke.

Sedangkan Sasuke sendiri memilih abai. Wajahnya tak mencerminkan ekspresi apapun dan dia sama sekali tidak menganggap ada orang lain di dekatnya.

"Yah..... Kalau kau pastinya tidak bisa.... Tapi dia tidak" ucap Shikamaru sambil menatap Sasuke.

Sasuke menatap Shikamaru dengan tatapan dingin. "Bagaimana denganmu? Kau sendiri juga sama kan?"

Tbc....

Don't You Hate Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang