Chapter 7

809 86 4
                                    

Pemakaman terlihat sangat sepi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pemakaman terlihat sangat sepi. Hanya ada bapak tua yang bertugas merawat pemakaman sedang duduk di bawah pohon kamboja yang ada di gapura pemakaman. Pakaiannya lusuh, rambutnya memutih dan kulitnya pun sudah keriput. Dia pun nampak menyambut rombongan keluarga Hwang dengan senyum ramah. Sudah lebih dari tiga puluh tahun dia merawat pemakaman umum ini. Bahkan Dia sudah sangat hafal dengan para peziarah yang selalu berkunjung tiap tahunnya.
"ini Den Hyunjin sama Non Yeji?" Tanyanya ramah
"Iya pak, ini saya Hyunjin dan ini adik saya Yeji." terang Hyunjin
"sudah tambah tinggi aja den, non Yeji juga, perasaan tahun lalu belum segini." Ujarnya heran melihat pertumbuhan si kembar
"bapak ini ada-ada saja, oh iya pak, kenalin ini Lia, sekarang Lia ini jadi adiknya Hyunjin sama Yeji. Hafalin juga ya pak." ucap Hyunjin memperkenalkan saudara barunya

Lia pun melemparkan senyum ramahnya dan memperkenalkan diri.

Sebuah pemakaman bertuliskan nama Suzy pun nampak bersih terawat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sebuah pemakaman bertuliskan nama Suzy pun nampak bersih terawat. Bapak tua itu memang bertanggungjawab dengan profesinya.

"terimakasih ya pak, sudah merawat makam istri saya." Ujar Jinyoung berterimakasih setelah melihat makam istrinya.
"iya pak Jinyoung sama-sama. Kalau begitu saya permisi dulu, ada beberapa bagian yang perlu bersihkan lagi, mari." Bapak Tua itu pun mohon pamit. Namun sebelum dia benar-benar pergi. Jisoo menyerahkan sebuah amplop.
"ini buat bapak, untuk tambahan belanja yang di rumah." ujar Jisoo
"iya bu iya terimakasih. Mari-mari mbak Nayeon, Mas Jungkook saya permisi dulu."
"iya pak. sekali lagi terimakasih sudah merawat makamnya mbak Suzy." kata Nayeon

Rombongan berjumlah tujuh orang itu pun mengambil tempat di sekeliling makam Suzy. Merapalkan beberapa doa untuk Suzy di alamnya. Bahkan tanpa bisa di tahan lagi air mata Hyunjin keluar begitu saja, membuat Yeji menarik kepala kembarannya untuk bersandar pada bahunya. Hingga Yeji pun juga ikut menangis. Jinyoung hanya bisa mengusap pelan pucuk kepala anak kembarnya.
"sudah sudah, jangan nangis terus. udah gede juga. Mama sudah tenang disana." ujar Jinyoung menenangkan

Nayeon pun berpindah tempat ke samping keponakkannya. Membisikkan beberapa kalimat lembut agar si kembar lebih tenang.

"Mama Suzy, ini Hyunjin. sekarang Hyunjin udah lebih tinggi dari tahun lalu. Hyunjin sudah kelas sebelas, sebentar lagi kelas dua belas. Mama Suzy kapan main ke mimpinya Hyunjin. Sudah tujuh belas tahun loh ma, Hyunjin pengen banget sesekali ketemu mama, meskipun cuma dalam mimpi."
"Mama, ini Yeji, sekarang tinggi Yeji sudah seratus tujuh puluh centimeter. Mama kalo ke mimpinya abang jangan lupa mampir ke mimpinya Yeji juga ya. Ma, bang Hyunjin selama ini selalu jagain Yeji ma, dia abang terbaik buat Yeji karena ya abangnya Yeji cuma bang Hyunjin doank, Bang Hyunjin sekarang juga sudah punya pacar ma, cantik lagi orangnya namanya Heejin....
"yah kok kasih tau mama soal Heejin sih Ji..

Daily of Twins (Ramadhan vers.)✓Where stories live. Discover now