DIA

17 3 0
                                    

Dia..

Entah harus dimulai darimana aku harus menjelaskannya. Dia adalah seseorang yang hadir dalam lembaran kehidupanku. Sejujurnya aku tidak terlalu mengenalnya tapi satu hal yang aku ketahui, bahwa aku mengagumi gadis itu. Gadis sederhana, selalu ceria, dan oh.. jangan lupakan matanya itu. Mata yang selalu menatap tajam kepada setiap orang. Aku kurang menyukai tatapannya, tatapannya menyiratkan bahwa ia memiliki keberanian untuk membawa paus kedaratan.

Suatu hari kematian mendatangi aku dan gadis itu, syukurlah aku bisa berhasil meloloskan diri dari sang kematian. Kini, setelah beberapa bulan berlalu, aku tak mendengar lagi tawanya, melihat senyumnya, dan yah.. matanya, mata yang selalu menatap tajam itu? Kini malah terlihat kosong. Tidak dia tidaklah meninggalkanku justru dia selalu berada disisiku walau terkadang aku cukup terganggu akan bau formalin yang menguar dari tubuhnya.

Sudah ku katakan bukan? Aku mengagumi dirinya,dan aku berfikir bahwa dia bisa menambah koleksi manekinku... dan ternyata? Iaterlihat sangat menawan tanpa adanya mata yang selalu membuatku merasa kesal.Ingin tau dimana matanya? Aku menjualnya bersama organ-organ lainnya karenakalian tau? Mengurus 5 manekin itu cukup menyusahkan, dan beruntungnya akukarena mereka semua adalah orang yang berdompet tebal.

JUST A STORYWhere stories live. Discover now