AMNESIA

17 4 0
                                    

Ku pandangi dinding yang berada di depanku seolah-olah akan ada sesuatu yang keluar darinya. Suara hujan semakin terdengar dan tak terasa sudah sejam aku termenung memandang dinding putih itu. aku merasa kehilangan tapi aku tak tau apa itu. aku merasa kesakitan tapi kata dokter aku telah membaik. Rasanya aku seperti melupakan sesuatu yang penting. Hah.. aku bingung, sebenarnya ada apa dengan diriku? Tak ada yang mengerti aku. Rasanya seolah aku ditinggal ditengah kegelapan oleh seseorang. 

Kemarin seorang gadis menjenguk diriku. Entah lah... rasanya aku mengenal dirinya tapi bagaimana bisa ? aku baru bertemu dengannya. Dia manis namun sayang raut wajahnya terlihat sangat lelah. Sebenarnya siapa dia? Aku tidak sebodoh itu.. aku tahu gadis itu selalu datang setiap harinya. Lily yang ada dalam ruangan ini tak pernah layu dan itu sudah bisa menjadi bukti bahwa bunga itu selalu di ganti setiap harinya. Aku bisa merasakan kehadiran gadis itu. ah.. aku pasti sudah gila. Perempuan yang baru kulihat itu berhasil membawa hatiku. Gara-gara dia aku merasa diriku terlalu mudah. 

Suatu hari aku terbangun saat mendengar suara pertengkaran yang sangat bising itu. " jangan ganggu lagi anak saya! Cukup sudah.. gara-gara kamu anak saya jadi terbaring koma di rumah sakit ini!" hah? Apa? Aku tidak koma bu.. sekarang saja aku sedang memandangmu. Arrgh sebenarnya ada apa ini? "bu, ini juga bukan kemauan saya! Dia suami saya jadi bagaimana mungkin saya tega melakukan itu! " suami? Sebenarnya ada apa ini. " suami?! Tidak itu tidak benar! Saya tidak pernah merestui hubungan kalian jadi sekarang kamu sebaiknya pergi sebelum saya panggil satpam untuk mengusirmu" sebenarnya ada apa dengan semuanya? Kenapa terasa sangat aneh? Dan dari mana asal bunyi mesin yang memekakkan telinga ini? Ah.. tidak penglihatan ku... 

" dok, anak saya sadar dok! Terima kasih yesus! Kau mengabulkan doa kami" suara itu.. ibu? Ah.. sekarang pandanganku mulai normal. "selamat bu anak ibu sudah berhasil melewati masa kritisnya" "ah, iya dok terima kasih" tiba-tiba gadis yang ku lihat dalam mimpi hadir dalam ruangan ini namun dengan pakaian yang berbeda. "Ah.. MAS! Mas sadar!! Terima kasih ya Allah, terima kasih karena telah mengembalikan suami hamba!" ucapnya dan segera berlari kearahku namun sayang dicegat oleh ibu."suami? suami apanya?! Kamu!! Kamu wanita iblis yang mencuri anakku dan membuat dia membangkang kepadaku! PERGI SEKARANG! Samuel bukan lagi suami mu! Sekarang kalian cerai!" jadi.. dia istriku? Tapi kenapa ini malah membuat kepalaku pening? "dok, kepala saya terasa pening dan sakit" tes..tes.. darah mengalir dari hidungku dan seketika itu juga semua terlihat gelap. 

"sam, samuel.. bangun nak ini sudah siang" argh... silau.. "samuel bangun kamu bakal terlambat ke kantor" "hm..? iya bu sam udah bangun kok ini mau mandi" ucapku sambil bergegas kekamar mandi. Yah.. setelah kecelakaan yang ku alami dua tahun yang lalu aku kembali ke rutinitasku setiap harinya. Walau demikian aku selalu saja merasa ada yang hilang, aku merasa telah melupakan sesuatu yang begitu berarti. Aku bahkan selalu bertanya kepada ibu apa mungkin aku amnesia? Tapi ibu selalu menjawab itu tidak mungkin karena kata ibu aku tidak melupakan apapun. Walau mendengar kata-kata ibu itu aku tetap merasa yakin bahwa aku mengalami amnesia setelah aku melihat langsung perempuan yang selalu ada dalam mimpi ku setelah kecelakaan itu. yah... mungkin DIA lah yang ku lupakan, mungkin dia yang bisa membantuku mengembalikan ingatanku, mungkin...

JUST A STORYWhere stories live. Discover now