10. Sorry

113 11 16
                                    

My Gay Boyfriend
Bagian Sepuluh
Sorry

***

Dua hari sudah Adora tidak masuk sekolah, akibat dari kejadian sebelumnya. Deyandra yang mendengar ceritanya langsung dari Jovan segera memaki-maki temannya itu, tetapi ditahan sama teman-teman yang lain.

Belum lagi sebelumnya Adora sempat di Vc teman-temannya saat disekolah, dia bilang hari itu mau di urut karena kakinya terkilir. Setelah itu lagi-lagi Jovan kena semprot Deyandra, katanya 'ELO SIH, MAKANYA LIAT-LIAT KALO ORANG BENERAN KELELEP SAMA YANG BOONGAN' ya Jovan mengakui itu suatu fakta, jadi dia hanya diam tidak melawan. Sedangkan teman-teman yang lain berusaha menenangkan Deyandra.

Kali ini Jovan ingin meminta maaf pada Adora karena kejadian kemarin-kemarin itu, mungkin sekarang dia harus membawa sesuatu yang disukai Adora. Jadi dia bertanya pada Deyandra apa yang lagi disukai Adora karena beberapa minggu ini mereka berdua ada sesuatu konflik kan.. jadi Deyandra lebih dekat Adora

"Dey.. Mau nanya" Ucap Jovan seraya mengambil minuman dimeja.

"Apaan?"

"Weeettttt, Gausah galak-galak kenapa sih Buuu.." Sahut Felix, disambut dengan kekehan yang lain. Mereka menyetujuinya

"Au lo, galak banget sama gue. Masalah apa sih ampe sensitif gitu."

"Nanya masalah apa, gue tabok lo!" Jovan menyengir sambil memberi lambang 'peace' lewat jarinya.

"Adora lagi suka apa sekarang?" Tanya Jovan lagi tanpa basa-basi yang lain.

"Wedehhhh! Bang ganteng ada apa gerangan nih nanyain Ara, mo pedekate nih?!" Sahut Nathanael dengan cengiran khasnya, sekali Nathanael nyaut yang lain ikutsn nyaut.

"Heh, kepo banget. Dey jawab aja Dey, ntar gue traktir es krim di Mood Ace" ditambah jawaban Jovan seperti ini semakin menjadi lah teman-temannya bersorak-sorak ria.

Deyandra terdiam, memikirkan sesuatu. Mungkin ada beberapa hari ini yang Adora kepingin banget.

Brak!

Deyandra menggebrak meja,

"BANGSAT! KAGET" Teriak Nathanael bersamaan dengan Hansel. Yang lainnya juga terkejut tapi tidak se ekstrem mereka berdua sampai teriak.

Deyandra tertawa melihat ekspresi teman-temannya barusan.

"Oke serius, hahahaha!" Jawab Deyandra.

"Beberapa hari yang lalu waktu gue di kantin ada kucing, warnanya kuning tapi gue gatau jenisnya apa. Pas tu kucing lewat si Ara ngomong kalo dia mau itu kucing." Semua yang berada dimeja itu langsung menatap Deyandra heran. Se simple itu keinginan Adora? Mudah sekali.

Sekarang berganti, Jovan yang berpikir. Bagaimana kalau ia mencari kucing yang sama disekolah untuk Adora? Tapi apa Adora bakal terima?

"Lagian lo tumbenan amat mau ngasih sesuatu buat Ara" Ucap Hansel heran, Jovan tidak menjawabnya. Hanya mengangkat bahu saja.

"Yaudah, gue mau cari kandang dulu. Nanti balik baru lu pada bantuin gue cari tuh kucing ya."

"Eh malih, yang bener aja. Seriusan lo?!" Tanya Nathanael dengan raut wajah yang serius. Jovan menganggukkan kepalanya pelan.

"Dey, lo yang bener aja. Si Ara emang mau kucing beneran?" Kali ini Felix melempar pertanyaan pada Deyandra. Karena Deyandra merasa Adora benar meminta ya dia hanya menjawab 'iya' tanpa pikiran yang lain.

"Yaudah lo semua masuk kelas duluan, gue mau cari kandang dulu. Bye bye!" Ucap Jovan melambaikan tangannya dan pergi. Teman-temannya hanya diam menatap punggung Jovan yang sudah jauh.

My Gay BoyfriendWhere stories live. Discover now