04. Bara Come Home?

193 19 5
                                    

My Gay Boyfriend
Bagian Empat
Bara come home?

***

Angin sejuk memasuki ruang kamar cewe yang sedang tertidur pulas di kasur nya itu, dengan jendela terbuka. Sedari pagi ia meminta kakaknya untuk membuka untuk menyejukkan kamarnya yang terasa panas.

Sudah hampir tiga hari ia terbaring di kamarnya, demam yang tidak kunjung menurun. Entah apa penyebabnya, tapi yang pasti sekarang ia merindukan teman-temannya, Deyandra, Jovan, Felix, Nathael, dan Hansel.

Tok..! Tok..!

Suara ketukan pintu yang menggema dari luar kamarnya, menyadarkan cewe itu dari mimpinya.

"Hmmm.."

"Lia, ada temen kamu dateng nih." ucap kakaknya dengan suara bass yang khas.

"Suruh masuk aja, Mas."

Cklek..!

Jelas sekali diluar kamarnya terdapat teman-teman yang ia rindukan sedari ia tak masuk sekolah, dari ranjangnya Adora tersenyum tipis. Merasa sedikit membaik melihat teman-temannya sehat, meski dia merasa tidak sehat pada tubuhnya.

"ADORA! I MISS YOU SO MUCH!" Salah satu dari mereka berlari kecil kearah ranjang Adora, memeluk dengan erat

Teman-temannya yang lain ikut menyusul dibelakangnya berjalan pelan. Mereka membawa beberapa bingkisan untuknya. Karena Kamar Adora cukup luas jadi mereka tetap berada di kamar nya tanpa harus ke ruang tamu.

"Apa sih, Dey. Cringe tau!" ucap Adora terkekeh, ia memukul bahu Adora pelan seraya mengerucutkan bibirnya.

"Yaudah, Lia. Mas tinggal dulu ya, sekalian siapin minum buat temen kamu"

"Biar gue bantu, Mas Ars." ucap Sahabatnya, Deyandra bangkit dari duduknya

"Oke."

"DASAR LO CEWE MODUS!" Teriak cowo berambut blonde. Yang membuat teman lain terkekeh. Deyandra menjulurkan lidahnya

"Sirik lo, Nathanael. Gue tau lo setiap mau modus langsung ditolak mulu kan"

"Si anjing!" Ia mengepalkan tangannya siap melayangkan bogem mentah untuk Deyandra.

Deyandra melihat pergerakan Nathanael akhirnya dengan terburu-buru mendorong bahu Arse untuk segera pergi menyiapkan makan dan minum untuk teman-teman Adora.

Sementara itu keheningan tercipta diantara mereka, aktifitas yang dilakukan hanyalah menatap Adora terbaring di ranjang nya. Tatapan mereka semua pun sendu.

"Ternyata salah satu princess kita bisa tumbang ya." ucap cowo bermata minimalis, Felix memecahkan keheningan

"Ya bisa lah, emang lo kira gue robot yang ga pernah sakit."

"Justru lo sakit mulu, Adora." Protes temannya yang lain, Hansel. Ia menaikkan sebelah bibirnya

"Gausah naik-naikkin bibir lo, Sel. Bibir lo lebar banget."

"Lo sakit aja bisa nge roasting orang, heran gue. Pura-pura sakit kali lo ya biar dijenguk" kali ini sahabat Adora yang angkat berbicara dengan nada sarkas, Jovan. Adora terkekeh seraya mencubit gemas pipi Jovan

"Emangnya kenapa sih, Jojo?"

"Jojo mulu diperhatiin, kita-kita engga." jawab Nathael mengerucutkan bibirnya

"Hmm... Maaf kalian siapa ya?" Adora tersenyum menopang dagunya melihat kesemua teman-temannya terkecuali Jovan.

"Bingkisannya gue bawa pulang nih!" Sahut Felix hendak mengambil semua bingkisan nya, tapi Adora menahannya dengan kuat.

My Gay BoyfriendWhere stories live. Discover now