SW - 22

1.6K 71 1
                                    

"Ini data yang kamu minta Jhon?"
Frans meletakkan sebuah map yang berisikan data-data dan file Pak Christopher.

Frans memang bisa diandalkan. Hanya butuh 2 hari saja dia sudah menemukan semua yang aku minta. Aku membuka semua file dan membacanya satu persatu. Hatiku sangat puas, dan segera aku menunjukkan bukti-bukti ini pada Daddy.

...

"Sore Dad...?"
Aku menyapa daddy yang kebetulan sedang ada tamu. Ya, mereka adalah keluarga Pak Christopher. Tentu saja ada wanita itu.

"Oh hai Jhon...kebetulan sekali kau datang.."

"Benarkah dad, malah aku yang lebih kebetulan lagi..."

Alice tersenyum padaku, dan mulai mendekatiku. Kutepis tangannya ketika dia mencoba memelukku.

"Maksut kamu??" Daddy penasaran dengan sikapku tadi pada Alice.

Aku menyerahkan sebuah map pada Daddy. Daddy menyerngitkan keningnya ketika membuka file-file itu. Sesekali dia melihat kearah pak Christopher dan putrinya dengan wajah marah. Tentu saja wajah mereka kelihatan bingung melihat ekspresi wajah Daddy.

"Dasar penipu!!!!" Daddy melemparkan semua file-file itu kearah Pak Christopher.

"Maksud anda apa om?"
Alice memungut file itu dan melihatnya satu persatu.

Aku melihat wajah Alice shock ketika membaca satu file lalu meyerahkan file itu pada Pak Christopher. Tentu saja wajah Pak Christopher sama dengan ekspresi wajah Alice.

Aku tersenyum puas.

"Ini tidak benar om??"
Alice mencoba menyangkal. Namun Daddy tak percaya.

Begitupun dengan Pak Christopher. dia berusaha menyangkal, namun daddy tetap tidak percaya dan semakin marah.

"Sekarang kalian jangan pernah menampakkan wajah kalian lagi, atau kalian akan berurusan dengan yang berwajib.!!!"
Daddy begitu murka dan memberi peringatan keras kepada Pak Christopher.

"Apa kau percaya saja yang dikatakan anakmu??"kini pak christopher mencoba membela.

"Lihat saja, dia menolak perjodohan dikarenakan mencintai gadis yang tak setara dengan kalian. Maka dari itu dia mencoba mencari info seperti ini.
sambung pak christopher lagi.

Aku spontan berdiri murka.

"Jaga ucapan anda Pak, lebih baik saya mencintai gadis yang tak setara dari pada gadis liar seperti anak anda.."

Kulihat wajah mereka mulai panas.

"Kalian akan menyesal nanti ..., Ayo alice??"
Pak christopher berjalan meninggalkan kami diikuti anaknya Alice.

Ya...Alice memandang tak suka kearahku sambil berlalu..

Aku melihat Daddy yang duduk terdiam. Ada rasa kecewa dihatinya sekarang setelah aku membongkar kebohongan temannya itu.

"Permisi dad.."
Aku memilih pamit sekarang.

...

"J...apa kau sibuk?"

sweet mengirim pesan, dan hatiku merasa tenang. Tapi kuputuskan untuk menelponnya dari pada membalasnya.

"Assalamualikum sweet..."
sapaku lembut.

*hening..

"sweet??"
panggilku lagi..

"Wa--wa--walaikumsalam J.."

"Kenapa sweet?"

"Apa kau ini Jhon??"
dia bertanya bingung.

"Ya...ini J mu, jadi siapa lagi?"

Suprise Wedding (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang