Setelah jam pulang kantor, lo mutusin untuk mesen ojek online untuk pulang. Lo menunggu lumayan lama karena tidak kunjung dapat driver.
"Kamu gak cape berdiri terus?" Tanya seseorang dari dalam sebuah mobil sedan hitam.
"Pak sehun?"
"Ini jam pulang kantor, pasti jarang dapet driver. Biar saya anter pulang." Ujarnya lo hendak menolak namun terlambat karena Sehun sudah turun dari mobilnya hendak membukakan pintu buat lo.
Lo langsung duduk di bangku depan penumpang, diikuti dengan Sehun yang masuk ke bangku pengemudi dengan pakaian yang santai.
"Aw..." Keluh lo saat sebuah anjing besar tiba-tiba hendak duduk di pangkuan lo.
"Gemasnya..." Lo mengusap-usap kepala anjing putih itu sambil tersenyum lebar, anjing itu memejamkan matanya saat lo mengelus kepalanya.
"Saya nggak tahu kalo bapak bisa pelihara anjing selucu ini." Ujar lo ke Sehun.
Sehun tersenyum, "Padahal kamu yang minta saat itu." Lirihnya.
"Eh, Sini aja cantik papi kamu kan lagi nyetir." Ceplos lo membuat Sehun langsung menoleh kearah lo.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(( tau ini bukan vivi tapi sejenis, kalo vivi mukanya nyebelin>:( ))
Lo yang menyadari perkataan lo langsung membungkam bibir lo sejenak, "Anu, Saya dulu punya peliharaan saya sering sebut diri saya mami dari peliharaan itu, Maaf pak."
Sehun tersenyum kearah lo, "Tolong pegangin dia dulu ya." Ujarnya sambil menggendong anjing itu dengan tangan kirinya ke elo.
Lo mengangguk, dan mencubit pipi anjing putih yang menggemaskan itu.
"Cantiknya Vivi..." Gumam lo membuat Sehun memberhentikan mobilnya mendadak.
Lo terkejut dan memeluk anjing putih itu agar tidak kenapa-kenapa lalu meneteskan air mata lo. Dan juga secara tiba-tiba kepala kamu terasa akan pecah.
"Saya minta maaf, ka-kamu kenapa?" Sehun menatap lo lekat saat lo memegangi kepala lo yang sakit.
"Sa..Sakit...." Keluh lo sambil memegangi kepala lo.
Sehun yang terkejut langsung menggendong vivi ke bangku belakang dan mengambil sebuah bantal leher dan memasangkannya di leher lo.
"Maaf...maaf....Aku-aku...gak sengaja..." Sehun bener-bener panik saat melihat lo kesakitan.
Lo menggenggam lengan tangan sehun beberapa saat dan kemudian agak melemah karena sakitnya sudah berkurang.
