💘Part 3💘

55 5 5
                                        

TOTO

"Kak minta tanda tangannya dong, pliis."

Jenny mendongak menatap dua gadis berseragam mirip 'orgil' di depannya dengan  nametag bertuliskan nama Salsa, dan yang sedang menyodorkan pulpen murah meriah dan buku tulis kecil bergambar Doraemon, bernama Dea.

PLAK!

Salah satu personil Jenny dengan secepat kilat menepis buku dari depan wajah mereka dengan ekspresi jijik yang lebay, hingga buku jatuh ke atas meja. Entah siapa yang melakukan itu yang jelas telah membuat kedua siswi baru gemetaran juga beberapa siswa lain yang sedang berada di kantin yang sama ikut menoleh ke ara mereka.

Ditambah lagi dengan cepat Xyxy, personil Jenny yang paling sadis itu menumpahkan jus jeruknya ke atas lembaran buku yang terbuka.

"Kak!" Teriak kedua siswi baru melihat air itu meluncur ke atas buku.

"Ups, sorry. Sengaja!" Ucap Xyxy sinis.

"Xy, lu udah kelewatan." Ucap Dyane yang melihat sikap labil Xyxy.

"Biarin lah,Dy. Biar dia tau berurusan dengan siapa! " Sambar Tessa .

"Eh kalian berdua! Dengar ya, jangan sesekali sok dekat dengan kita-kita! Ngaca dulu sana! Udah pantes belom lu ngomong Ama Jenny!" Ucap Xyxy nyaring sambil menunjuk wajah siswi baru itu bergantian.

"Memangnya salah, Kak kalau pengen akrab dengan kakak kelas sendiri? Kami cuma pengen kenal seluruh sekolah!" Tanya Dea dengan berani.

"Dea.. jangan ah." Bisik Salsa yang masih shock dengan perlakuan dan kata-kata personil Jenny yang bak petir di siang bolong tanpa angin tanpa hujan, apalagi jelangkung.

Mendengar pertanyaan yang gak bermutu dari orang yang gak bermutu, Jenny bangkit mendekat ke arah Dea. Jenny merasa terhina dan gengsi dikenal oleh dua kecoa yang salah alamat ini.
Ditepisnya buku yang ada di atas meja hingga jatuh ke lantai kantin, lalu di injak-injaknya hingga kusut.

"Buku Dea!" Dengan marah Dea mendorong tubuh Jenny hingga terjengkang untuk mengambil buku hadiah dari mamahnya. Air matanya jatuh melihat buku yang susah payah dibeli itu sudah terlihat kusut dan beberapa tanda tangan di sana sudah terlihat kusam.

Melihat melodrama antara ibu tiri dan bawang merah gratisan, kantin semakin ramai oleh para siswa untuk menonton acara live di depan mereka.

"Buku Dea!" Teriak Dea nyaring sambil matanya yang basah menatap tajam ke arah Jenny and the gang bergantian. Salsa memeluk bahu Dea untuk meredam emosi teman barunya itu.

"Paansih! Buku paling harga seribu gitu ditangisin. Nih gue gantiin!" Bella merogoh saku yang berlambang OSIS di depan dadanya dan melemparkan uang berwarna biru ke wajah Dea.

Dea bergeming, ia tak rela kerja keras Mamahnya di lecehkan seperti ini. Ia ambil uang yang jatuh di kakinya membuat kelima siswi senior yang sudah berubah mode menjadi algojo itu tersenyum sinis.

Baru saja Bella ingin mengeluarkan koleksi kata-kata menyeramkan dari mulutnya, tiba-tiba ia merasa ada sesuatu yang melayang kearahnya. Ternyata itu adalah uang berwarna biru yang kini sudah seperti sebuah bola kertas yang mendarat di wajahnya.

Waaaaaaa!

Ngalahin sinetron Azab nih!

Dobel azab!

Kantin pun ribut melihat reaksi siswi baru itu. Personil Jenny langsung menyambar kan matanya ke arah sumber-sumber suara yang rupanya tengah asik menikmati sinetron picisan didepannya. Sontak semuanya ngacir seolah-olah sibuk dengan kegiatannya sendiri. Beri aku saran, sebenarnya personil Jenny ini terkenal karena cantiknya atau karena sifatnya yang ngalahin herder? Kok gak ada feminimnya ya? Wkwwkwk

Kegaduhan demi kegaduhan, dua orang yang dari tadi sibuk melayani pembeli yang meludak gara-gara melodrama juga terpantik untuk memperhatikan.

"Ada apa ya, To. Kok ribut benar?" Tanya seorang wanita paruh baya, yang sudah mulai dihiasi Uban dikepalanya kepada seorang pemuda yang sedang duduk berjongkok membersihkan gelas minuman di bak cuci.

"Toto gak tau, Nek." Ucapnya cuek saja sambil meneruskan kerjanya yang terasa lebih penting.

"Ya Allah, To. Itu sampai ada yang nangis, itu ada yang di dorong juga, To. Lo yang lain pada nonton aja, gak di pisahin!" Ucap wanita yang di panggil Nenek. Toto juga penasaran mendengarnya.

Ia bangkit dari jongkok dan melihat beberapa siswi yang tadi pagi membuat heboh satu sekolah dengan pesonanya. Toto masih menatapi gadis-gadis yang sedang ribut itu, akan tetapi ketika melihat gadis yang ia yakini sebagai siswi baru hendak di keroyok, ia tak bia membiarkannya juga seperti yang lain.

💘💘💘


Hufftt...
Setelah cukup lama vakum gara-gara cleaner (canda). Tepatnya setelah pikiranku kosong gara-gara nyiapin kue kering buat lebaran, aku lanjutin part Jenny buat yang setuju ini dibilang Jenny lovers. Gak tau siapa aja orangnya, karena emang gak ada. Wkwkwk

Seperti biasa ya, sis. Permainan kita sesuai rules aja. Do not forget to vote and comment. Dan selalu ada feedback berteraban.

Oya lupa.. seru gak? Kalo seru aku lanjutin kalo enggak ak vakum lagi deh abisnya gak ada mood booster wkwkwk elaah.

Ya udah cus di baca jangan di anggurin

Salam

Xyxyndroid.




• JENNY 💘 [On going]•Where stories live. Discover now