Bagian 7

103 14 17
                                    

"Nah coba jelasin lagi, kapan gua mati?" tanya Leo. Lagian penjelasan Ryan selalu terpotong oleh emosinya, jadi dia tak punya cukup informasi tentang dirinya dimasa depan.

"Tanggal 7 Oktober sebuah bangunan roboh, lo meninggal setelah 10 hari terperangkap disana. Itu juga alasan mengapa buku harian lo hanya tertulis sampai 6 Oktober" balas Ryan.

Bugh!

Leo melayangkan pukulannya. "Lo ngelawak?! Apa bedanya tanggal 7 sama 17 bego!!"

"Lo gak usah khawatir, Leo. Mungkin aja kita bisa mengubah dengan buku harian masa depan ini" Leo berfikir sejenak. Memang terkadang perkataan Ryan ada benarnya, tapi mungkinkah itu bisa?

"Lo ngajak gua eksperimen?" Ryan menangguk sebagai jawaban kalau dia mau melakukan eksperimen bersama Leo. Kemudian mereka menjejer buku harian Leo dan buku harian masa depan.

Percobaan Pertama. Leo menulis kata 'Tes' pada buku hariannya. Disaat yang bersamaan kata 'Tes' muncul juga di buku harian masa depan.

'Kalo gua nulis sesuatu dibuku harian gua, tulisan itu juga akan tertulis di buku harian masa depan'

Percobaan Kedua. Leo mencoba mengarang kejadian yang dia tidak alami hari ini. 'Hari ini, jam 4, gua cegukan' tulisan itu muncul di buku harian masa depan, tetapi agak transparan. Kemudian leo menunggu jam 4 pas untuk memastikan hal tersebut terjadi atau tidak.

"Udah jam 4 lewat tapi gua gak cegukan" gumam Leo.

"Kalo nulis kebohongan, walau tercatat di buku harian masa depan, hal itu tidak menjadi nyata. Hem, menarik" timpal Ryan. Dia juga mengamati apa yang Leo lakukan dengan tujuan mencari cara untuk bisa mencegah kematian Leo.

Percobaan Ketiga. Leo menyobek salah satu lembaran buku hariannya. "Apa yang lo lakuin, Leo?!"

"Lihat," Leo menunjukan buku harian masa depan yang ikut tersobek kepada Ryan. "Karena buku harian gua sobek, jadi buku harian masa depan memiliki sobekan yang sama" Ryan mengangguk.

"Pokoknya, karena Lo bilang tanggal 7 oktober sebuah gedung akan runtuh, jadi gua harus berada ditempat yang kosong dan aman. Gua yakin bisa menghindar" pikir Leo.

Ryan mengangguk kembali kali ini dengan cepat. "Kayaknya bisa dicoba"

'Tapi, mungkin karena _paradoxs waktu_ saat ini masa depan mulai berubah. Gua pun bisa jamin apa yang akan terjadi nanti'

"Lo kenapa?" sontak Ryan menggeleng.

Senin, 27 April 2020

"Leo, jangan lupa cek buku harian masa depannya" ucap Ryan ketika melihat Leo langsung membuka pintu untuk berangkat.

"Eh iya" Leo menghampiri buku harian masa depan yang masih tergeletak di meja makan. Kemudian dia membuka masa depannya hari ini.

'27 April. Saat gua berangkat ke sekolah, gua jatuh ke kobangan air. Sial! Andai aja motor gua gak rusak pas hari minggu, pasti baju gua gak bakalan kotor kayak gini'

"Kok gua serasa goblok ya baca ginian? Setelah tau gini, emang bisa jatuh gitu? Gak semudah itu ferguso" seringai Leo.

"Tapi lo tau dimana letak genangannya?" Leo menggeleng. Sekarang dia malah terlihat seperti orang bodoh yang mencoba merubah masa depan. "Gua juga gak tau. Gimana kalo berangkat bareng?"

Leo menatap Ryan lekat lekat. "G--gak usah deh, lo kan bisa b--berangkat sendiri" ucap Ryan gelagapan setelah melihat kode dari Leo.

~~~

Seperti yang Leo duga. Genangan disana tak dapat dihitung.

'Kayaknya ini bakal bahaya banget deh, gak mungkin gua jadi orang goblok juga setelah tau apa yang bakal terjadi' Kini dia malah memaki dirinya sendiri.

A TIME TRAVELER [HIATUS]Where stories live. Discover now