Chapter Seven: The Rejected

Start from the beginning
                                    

"Apa yang sudah kau lalui, kami melihatnya dari atas sini, Alice. Perlakuan mereka membuatku kecewa, tapi percayalah Alice.. Kelak kau akan menemukan takdir mu yang indah. Takdir indahmu yang tersembunyi dibalik tangismu. Kau akan segera menemukannya Alice" lanjut Jane sambil mengelus rambut Alice

"Kau bisa mengunjungi kami kapanpun, Alice. Sekarang, pergilah ada yang menjemputmu disana" tunjuk Abraham

Alice mengarahkan tatapannya pada arah yang tunjuk oleh Abraham. Untuk pertama kalinya, dia bertemu dengan Hannah wolfnya.

"Hannah?? Kau kah itu??" tanya Alice sambil menghampiri Hannah

"Ya, Alice. Akhirnya kita dapat bertemu" jawab Hannah

"Kau cantik, sekali" puji Alice

Hannah tersenyum bangga mendengarnya.

"Tentu, Alice. Jika kau saja cantik seperti Dewi, maka aku sebagai Wolf mu harus memiliki kecantikan yang setara" sahut Hannah yang membuat Abraham dan Jane tertawa pelan

Tentu saja karena sifat Alice dan Hannah yang bertentangan, kan??

"Ohh ya, Alice. Ikut aku, ada seseorang yang ingin bertemu denganmu juga" lanjut Hannah

Hannah menatap orang tua Alice, dan menundukan kepalanya hormat dan berbalik pergi menuntun Alice untuk pergi ke tempat lain.

Alice menutup mata dengan kedua tangannya saat memasuki ruangan yang sangat menyilaukan mata.

"Alice, bukalah matamu" pinta Hannah pada Alice

Alice membuka kedua matanya dengan perlahan, beberapa kali berkedip saat dirasa cahaya yang masuk ke mata sudah terlalu menyilaukan.

Setelah mengerjapkan matanya beberapa kali untuk menyesuaikan, Alice menatap Hannah.

"Dimana ini??" tanya nya

"Suatu tempat" jawab Hannah yang sangat sudah jelas tidak membantu sama sekali

"Alice?? Astaga aku sangat merindukanmu" suara seseorang terdengar mendekat disusul oleh sebuah pelukan hangat Alice dapatkan dari sang pemilik suara

"Moon Goddes??" tanya Alice. Dari suaranya, dapat diketahui bahwa Alice sedang terkejut saat ini.

Moon Goddes menatap Alice sambil tersenyum sedih.

"Maafkan aku, Alice. Maafkan aku yang telah membuatmu menjadi seperti ini" Moon Goddes tetap tersenyum dengan wajah sedihnya

"Tak apa. Aku percaya pada takdirku. Mom dan Dad memberitahuku jika selalu ada pelajaran yang bisa diambil dari suatu peristiwa. Peristiwa penolakan itu, membuatku tahu jika aku sudah mempertahankan seseorang yang salah" jawab Alice

"Aku.. Tetap bertahan di pack itu, dengan harapan Jayden akan kembali menjadi Jayden yang ku kenal dahulu. Dan sekarang, aku mengetahui jika itu mustahil" lanjut Alice dengan suara berbisik di akhir

Bohong jika Alice baik baik saja. Penolakan Jayden telah membuat sebuah luka besar yang menganga. Jika Alice boleh jujur, Jayden adalah cinta pertama Alice. Dan tetap berlangsung sampai detik ini.

Alice juga perlahan mulai merasakan efek dari penolakan Jayden.

Perlahan lahan, Alice merasakan jika ada sesuatu yang direnggut di dalam tubuhnya. Meninggalkan ruang kosong.

"Ya, percayalah Alice. Kau akan mendapatkan yang lebih baik darinya." bisik Moon Goddes

"Alice.. Ada satu hal yang harus kau tahu. Bahwa kau adalah werewolf yang spesial. Kau ingat penyerangan besar besaran yang terjadi di pack, dahulu?? Itu adalah ulah orang yang mengetahui keistimewaanmu. Kau harus berhati hati pada orang yang kau temui setelah ini. Dan tidak, jangan pernah sekalipun kau berfikir bahwa semua ini adalah salahmu. Itu terjadi akibat ketamakan orang yang menyerang packmu dulu." jelas Moon Goddes

"Sekarang bangunlah, Alice. Kau bisa kesini kapanpun kau mau" lanjut Moon Goddes.

Dan seketika, Alice merasakan tubuhnya terlempar.

-TBC-

Hehehe, pendek :v

The Rejected (TELAH TERBIT)Where stories live. Discover now