52. Akhir?

5.7K 202 18
                                    


ENJOI!!!!

______________________

_______________

_______

__

[End of Author POV]

Aku berjalan jalan melihat banyaknya makanan yang di jual di bazar sihir. Juga banyak benda sihir di sini, tentu dengan senang hati aku dan yang lainnya berkeliling mencari benda yang menurut kami bagus.

"Ny, ini bagus ga?" tanya Celline sambil menunjukkan kalung couple berbentuk hati merah. "Lumayan" jawab Fanny singkat. Aku dari tadi hanya membeli makanan, toh untuk benda sihir tak terlalu penting.

Kami lalu berkumpul di tempat yang di sepakati, di pohon cahaya. Di mana itu adalah pohon besar di tengah taman, dengan banyak lentera di dahannya yang sengaja di pasang di situ. Bazar ini memang dekat dengan taman.

Kami sibuk sendiri, kecuali aku yang sibuk hitungin rumput. Merasakan firasat buruk, aneh, dan berbahaya. El'vern dan Yezzy juga bilang begitu. Dan semakin lama perasaan itu semakin menjadi.

"El, kamu kenapa?" tanya Rain.

"Hm.. Aku ngerasa buruk aja" jawab ku "Seperti nanti akan ada sesuatu yang terjadi dan menimpa kita. Kita semua" lanjutku. Yang lainpun memandang ku.

"Seperti?" tanya Rayna.

"Aku juga ga tau. Seperti sesuatu yang kita sayangi lenyap kemudian. Aku berharap itu salah"

Memang malam ini perasaanku sangat aneh. Aku juga mendapat sedikit kejadian kejadian di kepalaku yang aku tak bisa pastikan itu apa.

"Katakan! Dirimu atau mereka?"

"Mereka akan mati!"

"Aku tak punya banyak waktu, gadis kecil"

"Mereka!"

Aku mendongak menatap langit. Kata kata itu terus berputar di pikiranku. S
Kata kata yang ku dapat dari penglihatan kejadian tadi. Sebenarnya apa maksudnya? Kenapa setelah itu ada portal dengan warna asing? Dan kenapa lelaki itu sangat mendesak si gadis. Hanya, Kenapa kejadian itu datang padaku?

Lentera di atas kami tiba tiba menyala benderang menjadi merah. Apinya keluar dan menari mari di sekitar kami, lalu taman seketika menjadi ruangan putih tanpa ujung.

"Apa apaan ini?!" seru Vicco.

Tanganku di pegang oleh Rain, kami semua saling bergandengan. Mencegah siapapun terapung menjauh, karena di sini kami mengambang. Lalu seorang lelaki yang aku ketahui, sangat mirip cirinya dengan di penglihatan ku tadi muncul. Dia mengenakan jubah hitam dengan tudung dan menutupi hampir semua bagian tubuhnya dan hanya memperlihatkan rahang dan bibir tegasnya.

Magicall Land Academy✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang