(09)

1.8K 172 12
                                    

*
*
*
*

Setelah Ruhi mamdi dan mengganti bajunya, akhirnya kesegaran datang ke tubuhnya. Kyuhyun masih duduk di sofa sambil menelpon. Ruhi berdiri di tempatnya dan memperhatikan fitur keren Kyuhyun yang melawan cahaya. Dia terlihat sangat tampan dan berkarisma.

"Sudah selesai? Ayo, kita sarapan."

"Eh tunggu," Ruhi berlari dan berdiri di depan Kyuhyun.

Kyuhyun dengan tenang menatap Ruhi.

"Euh,,,, apakah kamu membawaku dari rumah Sehun?"

"Ya,"

Sudah terkonfirmasi, tapi kenapa Kyuhyun tidak marah. Dia malah berdiri tenang dan menatapnya.

"Ada lagi?"

"Euh... Aku dan Sehun, teman eumh... Sejak...."

"Aku sudah tahu,"

Ruhi mengatupkan bibirnya. Kyuhyun sudah tahu, jadi sejak tadi Ruhi memeras otaknya untuk memikirkan penjelasan pada Kyuhyun ternyata pria itu sudah tahu.

"Ayo, turun kita sarapan"

Kyuhyun berjalan lebih dulu dengan tangan di masukan ke dalam saku celana, Ruhi menghela nafas lega dan buru buru mengikuti Kyuhyun. Begitu pintu terbuka lebaaar, di depan sana sosok kecil yang imut dan lembut tersenyum dan berlari langsung memeluk kaki Ruhi.

"Mama, Hwan-hwan Rindu,"

Ekspresi Ruhi kaget dan bingung, Jaehwan mendongak dengan tangan yang masih memeluk erat kaki Ruhi.

"Mama, Hwan-hwan punya hadiah untuk mama, coba lihat."

Usianya yang masih tiga tahun, Jaehwan masih belum pandai berbicara tapi dia berusaha sekuat tenaga untuk membuat Ruhi yang di anggap ibunya terkesan.

Ruhi menatap Kyuhyun mencari penjelasan, tapi sayangnya Kyuhyun tidak mengatakan apapun.

Ruhi canggung, bingung harus bersikap seperti apa. Ini sangat mengagetkan. Dia belum memiliki anak apalagi setua anak laki laki yang memeluk kakinya.

"Mama, Hwan-hwan baik, mama, Hwan-hwan love mama."

Mata Ruhi berkaca kaca, tidak tahu kesedihan apa yang dia rasakan, melihat anak itu yang menggemaskan dan imut tidak bisa menahan sedih di hatinya.

"Mama, untuk mama..." Jaehwan dengan perasaan luar biasa memberikan hadiah kecil yang sudah di persiapkannya sejak lama.

Kyuhyun memeluk pinggang Ruhi dan menepuk kepala Jaehwan menyuruhnya untuk pergi sarapan, Jaehwan anak baik dan penurut. Dia mengikuti perintah ayahnya.

"Mama," sebelum pergi Jaehwan memanggil Ruhi.

Ruhi melihat Jaehwan. Jaehwan melambaikan tangannya meminta Ruhi untuk mrnunduk.

Ruhi berjongkok dan menyamakan tingginya dengan Jaehwan, pipi Jaehwan yang chuby lembut dan putih memerah sesaat setelah wajah Ruhi dekat dengan wajahnya. Untuk pertama kalinya, Jaehwan menatap ibunya langsung dan dekat.

Cup...

Jaehwan berlari ke ruang makan setelah memberi Ruhi ciuman manis di pipi. Ruhi tertegun dan tanpa sadar tangannya menyentuh sisa sisa kelembutan ciuman dari Jaehwan.

Mata Kyuhyun menyipit antara tidak rela dan iri.

Ruhi berdiri dan melepaskan tangan Kyuhyun.

"Tuan Cho, apa anda benar benar tidak memiliki hati yang bersalah?" ujar Ruhi, jelas dari suaranya ada emosi tertentu yang coba di tahan.

Cold boss nation's husbandWhere stories live. Discover now