part 30|Hari bahagia

720 52 0
                                    

Gebby menuntun Aretha ke dalam rumah itu. Gebby melepaskan penutup mata Aretha. Aretha melihat di sekitarnya, tempat ini tidak asing baginya, kalau saja ruangan ini tidak gelap, pasti dia bisa melihat lebih jelas lagi.

"Ayo, kita ke kolam renang," ucap Gebby berjalan mendahului Aretha.

Aretha sempat ketinggalan di belakang Gebby, saat Aretha menuju kolam renang, dia sudah tidak melihat Gebby. Di kolam renang itu sendiri berisi bunga yang terbuat dari plastik mengambang di atas permukaan air.

"Ini kan..." Ucap Aretha terpotong oleh nyalanya semua lampu yang ada.

Seketika semua orang keluar dari tempat persembunyiannya. Lagu happy birthday terdengar di telinga Aretha. Semua orang terdekatnya termasuk orang tuanya, Gebby dan Sandy ada disini. Aretha sampai lupa kalau hari ini ulang tahunnya.

Ulang tahun Aretha di adakan di rumahnya sendiri. Saat masuk ke dalam rumahnya, semua perabot disusun acak tak seperti biasanya, ditambah lagi lampu yang dimatikan membuat keadaan sekitarnya gelap.

"Kalian bikin kejutan buat Aretha," ucap Aretha terharu .

"Yang punya rencana buat kejutan seindah ini itu mereka berdua," ucap papa Aretha menunjuk pria berjas hitam dan perempuan berkaca mata memakai gaun army.

Pria dan perempuan itu tak lain adalah Sandy dan Gebby. Mereka berdua hanya bisa menyengir kuda menampilkan gigi-giginya. Aretha menahan tangis, dia segera memeluk Gebby dan di balas oleh Gebby.

"Rasanya gue pingin nangis deh, tapi gue inget kalau tadi pakek maskara sama eyeliner, bisa luntur entar," ucap Aretha yang masih memeluk Gebby membuat beberapa orang tertawa geli.

"Gue ikut buat kejutan gak lo peluk Ret, gak di peluk nih," ucap Sandy menaik-turunkan alisnya.

"Ogah," ucap Aretha.

Aretha berjalan ke arah orang tuanya, memeluk mereka dengan erat. Aretha senang, setelah dua belas tahun ini Aretha tidak pernah merayakan ulang tahunnya karena kejadian yang di timpa Aretha dulu. Dia merasa senang dapat menikmati hari ulang tahunnya seperti dulu lagi.

"Makasih, Aretha sangat berterima kasih mama sama papa udah ikut buat acara ini" ucap Aretha melepas pelukannya.

"Papa dan mama senang saat melihat Aretha senang dan maaf untuk kejadian dua belas tahun lalu, bukan bermaksud buat kamu sedih waktu itu," ucap papa Aretha mengelus pucuk kepala putri semata wayangnya.

"Aretha udah ngerti kok," ucap Aretha tersenyum sangat senang.

"Sekarang kita potong kuenya yuk," ajak mama Aretha.

Semua orang sekali lagi bernyanyi lagu happy birthday untuk Aretha. Aretha menyerahkan potongan kue coklat pertamanya untuk mama dan papanya, yang kedua untuk mbok Ijah yang sudah sabar merawatnya dan potongan ketiga untuk Gebby dan Sandy yang selalu menemani Aretha dalam segala keadaan.

Semua orang menikmati makanan yang sudah di sediakan. Seorang pria yang memakai kemeja biru dongker tampak berjalan membawa sebuah kado menuju Aretha yang sedang berbincang-bincang dengan Gebby dan Sandy.

"Ret, selamat ulang tahun," ucap Lelaki itu menyerahkan sebuah kado yang berbentuk persegi panjang.

Aretha tersenyum, "makasih ya Al, silahkan nikmati acara dan makanannya," ucap Aretha tersenyum.

Pria itu adalah Alta. Aretha tidak mau membuat acara spesialnya rusak gara-gara memarahi atau bersikap ketus ke Alta. Walaupun begitu Alta pernah menjadi bagian hidup Aretha dan pernah membuat hari-hari Aretha sangat indah. Tapi sekarang Alta masih Aretha anggap sebagai temannya.

"Gak usah, gue langsung pulang aja. Ada urusan yang belum gue selesain. Gue pamit Ret."

"Iya, hati-hati dijalan ya dan hati-hati kalau nanti ketabrak semut," ucap Aretha membuat Alta tersenyum.

Alta mengangguk dan berjalan pergi dari rumah Aretha. Jam menunjukkan pukul delapan malam, semua tamu yang kebanyakan saudara dan teman dekat Aretha satu persatu pulang ke rumahnya masing-masing.

Aretha sangat senang hari ini. Aretha merasa sangat beruntung mengenal Gebby dan Sandy. Hari ini adalah hari paling membahagiakan bagi Aretha. Aretha membuka dengan tidak sabar beberapa kado yang teman atau kerabatnya beri.

Aretha mencoba membuka sebuah kado persegi kecil berwarna merah. Dia membukanya dan tersenyum sangat senang, isinya sebuah gelang perak yang tertera namanya Aretha Z.A. dan ada sepotong kertas. Aretha merasa terharu saat membaca kertas itu dan dia tahu siapa yang memberinya.

To : Aretha

From : Gebby cute

Happy sweet seventeen Aretha. Ini gelang yang Gebby pesan buat Aretha. Gebby juga punya kok ada nama Gebby juga. Gebby juga mau bilang makasih udah hadir di hidup Gebby. Kalau Aretha gak berteman sama Gebby mungkin sampai sekarang Gebby masih jadi bahan Bullyan temen-temen. Udah ah gak mau bikin Aretha nangis, ini kan hari bahagianya Aretha.

"Dan gue juga seneng punya sahabat kek lo," ucap Aretha mencoba memakai gelang itu.

"Gue simpen aja deh, takut entar ilang," ucap Aretha meletakkan gelangnya di dalam laci.

Selanjutnya Aretha membuka kado yang di sampuli dengan koran. Dia membuka kado itu dan isinya sebuah kalender mini dan beberapa figura foto yang berisi fotonya  bersama Sandy, Alta, Gebby dan Aqila. Aretha membaca secarik kertas yang terselip di dalam kotak

To : Aretha

From : Sandy si ganteng dan si cool

Woy, udah makin tua aja lo. Nambah bau tanah juga dong. Happy sweet seventeen buat lo, ya kalik buat gue. Pasti lo nanya kenapa gue kasih kalender. Setiap kejadian penting di hidup gue ama lo, udah gue lingkarin. Dari pertama kali kita ketemu, kita main basket, pertama kali gue nganterin lo pulang, ada juga pas gue ngajakin lo pacaran.

Dah paket lengkap kan. Kalau figura foto itu buat kenang-kenangan lo Ret, habisnya mau beli baju buat lo takut kalau lo gak suka, gue gak tahu selera cewek kek gimana, terus mau beliin lo make up juga bingung gue harus beli kek gimana, banyak banget model make up nya. Di figura itu juga ada foto kita berlima. Agar lo gak lupain kita-kita entar.

Aretha tertawa membaca surat dari Sandy. Hampir dua puluh menit Aretha membuka dan membaca setiap kado dari teman-temannya atau kerabatnya. Aretha melihat sebuah kado persegi panjang yang belum dia buka. Aretha ingat kado ini dari Alta. Aretha membuka kotak tersebut dan terpampang sebuah boneka Barbie. Aretha membaca sebuah kertas yang terselip di sana.

To : Aretha

From : Alta ganteng

Lo masih inget boneka Barbie gak. Dulu waktu kecil, gue ajak lo main sepedah sampai melewati toko mainan. Waktu itu lo minta dibeliin boneka Barbie itu kalau gue punya uang dan gue juga berjanji kalau bakal beliin lo kalau udah dewasa. Dan gue udah dewasa Ret, waktunya gue memenuhi janji gue dulu waktu kita masih kecil.

Ternyata cepet juga ya kita dewasanya. Waktu lo pindah SMP dulu gue cukup kehilangan sahabat pertama gue dan itu lo Aretha. Ternyata takdir sayang sama gue, gue dipertemukan sama lo lagi dan maaf pertemuan lo sama gue bikin lo sakit hati terus dan mungkin pas kita kelas tiga nanti gue juga gak bakal bisa ketemu lo lagi. Gue pamit.

Aretha terharu membaca surat dari Alta dan apa yang dimaksud Alta bahwa Alta tidak akan bisa bertemu dengannya lagi. Apa maksudnya? Aretha mengambil boneka itu dan tersenyum mengingat kejadian dulu waktu kecil.

 

Gadis OnarWhere stories live. Discover now