part 11| ungkap rasa☘️

886 56 4
                                    

Bu Indah membagian hasil ulangan para murid satu persatu. Seperti biasa, banyak murid yang mengeluh dengan nilai yang mereka dapat. Gebby sendiri mendapat nilai paling bagus, sedangkan Aretha mendapat hasil ulangannya, Aretha tersenyum senang.

"Aretha dapet berapa?" Tanya Gebby.

"Widih harus dirayain ini. Nilai gue Gebby, bagus bener" ucap Aretha tersenyum bangga pada dirinya sendiri.

"Emang dapet berapa?" Tanya Gebby memastikan sekali lagi.

"Nanti pas istirahat gue kasih tahu," ucap Aretha senang.

Bel istirahat berbunyi, Aretha makan mie ayamnya dengan santai dan tersenyum senang membuat Aqila dan Gebby bingung.

"By, itu si Aretha kenapa sih, dari tadi senyam-senyum mulu," tanya Aqila saat melihat Aretha banyak senyum saat makan.

"Gak tahu, dari tadi Aretha emang senyum terus. Gebby jadi takut, jangan-jangan Ar..."

"Jangan-jangan apa. Kemasukan setan gitu. Gak lah, gue seneng hasil matematika gue naik," ucap Aretha senang.

"Naik berapa sih, kok sampai gitu senengnya," ucap Sandy yang tiba-tiba duduk di samping Aretha menggeser Aqila

Tak lama, Alta juga datang dan duduk di samping Aretha menggeser Gebby. Aqila yang melihat Alta yang tidak menghindar bila ada dirinya merasa senang, mata Aqila terus memperhatikan Alta.

"Bentar gue kasih tahu. Kemarin nilai ulangan matematika gue dapet dua puluh dan sekarang nilai matematika gue dapet lima puluh," ucap Aretha senang membuat semua teman-temannya bengong.

"Itu masih dibawah KKM bego," ucap Sandy menjitak kepala Aretha

"Gue kira lo dapet seratus kek, delapan puluh kek," kata Alta

"Iya, Gebby kira juga gitu."

"Yang penting kan nilai gue naik." Ucap Aretha tersenyum senang.

"Serah lo deh Ret, dedek Aqila diem aja," ucap Aqila bersandar pada kursi dan tak sengaja bertatap muka pada Alta.

Alta memandangi Aqila dengan muka datarnya, lalu memalingkan wajahnya ke arah lain. Aqila hanya menunduk saat Alta melihatnya seperti itu, Aretha yang melihat interaksi antara Alta dan Aqila merasa sedikit aneh.

"Ret," panggil Alta dan Sandy bersamaan.

"Gue duluan yang ngomong," kata Sandy.

"Mana ada, gue duluan dong San," ucap Alta tak mau kalah.

"Eh anakkan buaya, gue duluan ya" kata Sandy

"Eh anakkan kadal, gak bisa gue duluan," kata Alta tak mau kalah.

"Gue."

"Gue."

Perdebatan mereka masih berlanjut membuat Aretha, Aqila dan Gebby merasa jengah dengan kelakuan dua orang cowok yang sudah dewasa tapi kelakuan masih kayak anak kecil saja. Ada beberapa siswa dan siswi yang memandang pertengkaran Alta dan Sandy yang pada saat itu berada di kantin.

"Gebby sama Aqila pusing tahu denger kalian berantem kayak bocah aja, apalagi Aretha," ucap Gebby yang mulai pusing melihat Alta dan Sandy bertengkar.

"Kalian mau ngomong apaan sih?" ucap Aretha.

"PACARAN YUK!!!" teriak Alta dan Sandy bersamaan.

Aqila yang mendengar Alta mengungkapkan perasaannya pada Aretha hanya bisa tertunduk lesu. Sedangkan Aretha masih bingung dengan kata Alta dan Sandy. Hampir semua penghuni kantin mendengarnya, karena Alta dan Sandy berteriak cukup keras

Gadis OnarWhere stories live. Discover now