part 7|detektif

1K 74 2
                                    

"Biar Aretha gue anter, lo nganterin Zahra aja," ucap Sandy yang tiba-tiba datang memotong omongan Zahra.

"Gue gak ma ..."

"Gue dianter sama Sandy aja Al. Lo nganterin Zahra aja ya, dia kan pacar lo," ucap Aretha memotong omongan Alta lalu menaiki motor Sandy.

Alta hanya bisa memandangi Aretha dan Sandy saat pergi mendahuluinya. Alta segera melajukan motornya dengan kecepatan sedang ke rumah Zahra yang satu arah dengannya. Saat sampai di rumah, Alta merebahkan tubuhnya. Entah beberapa hari ini dia merasa ada yang kurang dalam hidupnya, padahal dia sudah mendapatkan Zahra cewek yang dia suka, tapi kenapa dia belum merasa bahagia sepenuhnya. Alta memutuskan untuk menelepon Zahra, tapi saat ditelpon Zahra berada di panggilan lain, lantas Alta mencoba mengechat Zahra.

Altaf

Ra, lo lagi ngapain?

Zahra

Zahra lagi chatan sama kak Alta.

Altaf

Zahra gak lagi sibuk gitu, kayak lagi nelpon seseorang gitu.

Zahra

Enggak kak, tapi Zahra ngantuk.

Altaf

Iya udah, Zahra tidur aja. Besok sekolah kakak jemput

Zahra

Iya kak.

Kebohongan macam apa ini. Alta kembali menelepon Zahra dan benar saja apa yang Alta duga. Zahra masih ada di panggilan lain. Alta mulai merasa Zahra membohonginya. Alta mematikan daya ponselnya dan membuangnya ke atas kasur. Alta mulai kesal sekarang.

*****

Di pagi hari yang sejuk, Aretha sudah siap dengan seragamnya dan sedang sarapan bersama dengan mbok Ijah. Demam di badan Aretha masih belum sembuh total, tapi Aretha tetap memaksakan diri untuk tetap berangkat sekolah.

Aretha memesan ojek online untuk mengantarnya ke sekolah. Tak butuh waktu lama ojek online yang Aretha pesan sudah sampai. Saat sampai di sekolah, tiba-tiba tangan Aretha di tarik seseorang. Siapa lagi kalau bukan Alta. Alta mengajak Aretha ke kantin. Ada hal yang harus Alta beritahu pada Aretha.

"Apaan sih main tarik aja lo," ucap Aretha saat sudah duduk di kursi

"Bantuin gue Ret."

"Bantuin apa lagi sih Al?" ucap Aretha memutar bola matanya jengah.

Aretha menjelaskan kejadian semalam dimana Zahra yang awalnya bilang akan tidur saat Alta meneleponnya, Zahra berada di panggilan lain. Itu membuat Alta tidak bisa tidur dengan tenang. Aretha dapat melihat sorot kecewa di mata Alta. Aretha bukan seorang yang pendendam, Alta masih dia anggap sahabatnya walaupun sudah menyakitinya secara tidak langsung.

"Gue punya ide buat bantu lo," kata Aretha menaik-turunkan alisnya.

"Gimana caranya?" Tanya Alta yang mulai penasaran.

Aretha membisikkan sesuatu yang membuat Alta mengernyitkan dahi. Alta mulai menggaruk-garuk tengkuknya yang tidak gatal karena tidak paham apa yang Aretha bisikan.

Gadis OnarWhere stories live. Discover now