Part XIII

475 44 11
                                    

Eunha,Yerin,Yuju,dan Jungkook telah kembali ke kelas. Banyak teman-teman sekelas mereka tetap memandangi mereka. Geng Yein lebih memilih untuk pulang karena mereka merasa malu terhadap perlakuan Eunha yang lebih mengerikan.

"Wah, Eunha keren banget tadi kamu bisa melawan geng Yein." Ucap salah satu teman perempuan Eunha.

"Benar! Kalau aku jadi kamu sih ya melawan juga sih tapi mungkin kalah." Ucap yang lain.

Eunha hanya tersenyum tipis mendengar ucapan teman-temannya.

"hush hush sudah jangan ganggu Eunha." Kata Yerin yang meneriaki teman-teman sekelasnya.

"Yeeee elu Yer gitu aja marah." Ucap salah satu teman sekelas mereka. Yerin dengan sewotnya kembali ke mejanya.

Pelajaran sekolah berjalan seperti biasanya. Jungkook selalu menganggu Eunha. Jungkook sangat senang dengan Eunha yang sekarang tidak cuek lagi padanya.

Bel pulang sekolah berbunyi, banyak anak-anak telah bubar, kecuali Eunha,Yerin,Yuju,Taehyung,Jungkook,dan 3 anak lainnya yang bertugas untuk piket. Eunha dan Yerin menetap karena mereka juga ikut piket. Sedangkan Yuju,Taehyung,dan Jungkook menunggu mereka selesai piket.

Eunha dan Yerin akhirnya menyelesaikan kewajiban mereka.

Di tempat lain....

Appa Eunha berniat untuk mencari istrinya yang bertahun-tahun lamanya meninggalkannya. Lebih tepatnya karena Ia usir dan Ia baru menyadari bahwa dirinya adalah lelaki paling bodoh di dunia ini. Ia tidak habis pikir, mengapa dirinya dengan mudahnya berselingkuh ketika istrinya pada waktu itu sedang mengandung anaknya. Kesalahan tetap kesalahan. Namun, Appa Eunha akan terus mencari jalan agar mendapatkan kesempatan kedua dari istrinya. Appanya sangat berterima kasih dengan Eunha karena anaknya itulah yang memberikan alamat di mana istrinya tinggal. Appa Eunha lalu pergi ke alamat tersebut dan ternyata ia sampai di tempat penitipan anak. Dengan penuh keberanian yang Ia telah siapkan, Appa Eunha segera masuk ke penitipan anak tersebut.

"Permisi pak... Ada yang bisa saya bantu?" Tanya seorang wanita muda dengan pakaian formal seperti guru.

"Saya ingin mencari seseorang. Apa Anda kenal dengan wanita ini?" Tanya Appa Eunha yang menunjukkan sebuah foto wanita cantik dengan dress berwarna biru tua malam.

"Bapak mencari Ibu ya? Sebentar, saya akan panggilkan Ibu di dalam." Ucap wanita muda itu yang segera ke dalam untuk memanggil wanita yang ia panggil Ibu tersebut.

Beberapa menit kemudian, keluarlah seorang wanita yang dimaksud oleh Appa Eunha.

"Ada ap-" belum sempat wanita itu yang notabene adalah Ibu Eunha bicara, matanya langsung membulat saat mengetahui jika di hadapannya adalah lelaki yang Ia benci sampai detik ini juga.

"Tolong Anda pergi dari sini." Kata eomma Eunha sambil mengepalkan tangannya kuat.

"Aku minta maaf Minhee... Aku benar-benar minta maaf." Kata Appa Eunha dengan wajah yang serius ke wanita yang ada di hadapannya.

"Sebaiknya kita bicarakan ini di luar saja. Di dalam masih banyak anak-anak. Ginny, tolong ya.." Ucap Ibu Eunha yang segera pergi keluar bangunan yang diikuti oleh Appa Eunha. Mereka telah di luar bangunan. Ibu Eunha memicingkan matanya tajam untuk melihat suaminya itu.

"Aku sudah benar-benar muak melihatmu saat ini. Kau tau hah? Karena kau hidupku benar-benar sulit. Aku sampai menyusahkan kedua orang tuaku karena dirimu waktu itu. Oh dan Eunha? Aku ingin bertemu dengannya tetapi wanita simpananmu itu selalu mengatakan kalimat pedas padaku lalu ia berhasil mengusirku. Apa kau puas sekarang? Dan kau kembali dan baru meminta maaf padaku? Khe kemana saja kau? Pergilah. Aku tak ingin kau merusak yang aku punya sekarang." Ucap Ibu Eunha panjang lebar dengan mata berkaca-kaca.

GREB!

Appa Eunha langsung memeluk Ibu Eunha. Namun tiba-tiba saja Ibu Eunha melepaskan pelukannya dan

PLAK! pukulan keras mendarat di wajah Appa Eunha.

"Jangan pernah menyentuhku lagi! Aku membencimu!" Ucap Ibu Eunha yang meninggalkan Appa Eunha yang masih terpaku karena perbuatan istrinya itu. Dia memang pantas mendapatkan pukulan itu.

Pintu penitipan anak itu tiba-tiba terbuka munculah adik laki-laki Eunha yang keluar dan bertanya pada Ibunya yang telah mengeluarkan sedikit air mata.

"Kita masuk Eunhwan."
"Tapi Eomma."
"Eomma bilang masuk." Ibu dan anak itu langsung masuk ke dalam. Appa Eunha sekilas melihat anak laki-lakinya yang sangat mirip dirinya.

"Maafkan Appa nak..." Ucap Appa Eunha yang segera meninggalkan tempat itu dengan pandangan kosong. Appa Eunha baru menyadari betapa brengseknya dia sebagai seorang suami dan juga ayah. rela menghancurkan kebahagiaan keluarganya demi seorang wanita yang sebenarnya hanya mengincar hartanya saja. Appa Eunha melajukan mobilnya tak tentu arah. Ia hanya ingin menenangkan pikirannya sekarang.

TBC....
Mohon dimengerti semua kalau ada kesalahan penulisan... Thank you yang sudah setia nungguin cerita ini. Hope you like it... Dan jangan pernah letih untuk terus membaca... Don't forget to click the star! 😁 once again, thank you very muchieeee 
spread love 💕

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 14, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

I Hope, I Always Meet "Happiness"Where stories live. Discover now