Part X

3.2K 224 18
                                    

"Eomma hanya bisa pasrah Eunha." Ucap eommanya sambil mengelus rambut Eunha.

"Ini tidak adil hiks. Eunha benci dia." Kata Eunha mengepalkan tangannya erat sambil menunduk.

"Jangan. Jangan pernah sekali-kali kamu membenci orangtua mu."

"Tapi eomma, Ia sudah keterlaluan."

"Dia tetap appa mu Eunha."

"Eomma..." Ucap bocah laki-laki itu mengamit rok eommanya.

"Tak apa sayang... Gadis cantik ini adalah noona mu."

"Noona?"

"Hai adik kecil. Namaku Eunha, aku adalah Noona."

"Hihihihi Eunha noona sayam kenyal ya."

"Hehe cara kamu ngomong lucu sekali." Kata Eunha yang sudah ceria sambil memegang pipi mungil adiknya.

"Ayo kita masuk. Di luar dingin."

"Iya eomma."

Eunha pun menggandeng adiknya itu. Walaupun Eunha baru bertemu adiknya, Ia merasakan telah lama tinggal bersamanya.

Eunha bermain bersama adiknya.

"Namanya siapa Eomma?"

"Eunhwan. Mirip namamu kan?"

"Iya. Dia lucu." Ucap Eunha mengamit lengan Eunhwan.

"Noona, masakan eomma enyak."

"Wah benarkah? Noona jadi penasaran dengan rasanya."

Eomma lagi sibuk di dapur dan tersenyum melihat kedua anak yang paling Ia cintai.

"Sini Eunha bantu eomma."

"Tolong angkat piring-piring ke meja ya..."

"Siap eomma."

Eunha pun memindahkan piring-piring dari dapur ke meja. Makanan yang di masak Ibu Eomma sudah masak. Eomma, Eunha,dan Eunhwan pun makan masakan eommanya.

"Lho? Eunha? Mengapa menangis?"

"Mungkin karena Eunha sudah lama tidak merasakan masakan eomma." Ucap Eunha yang langsung mengusap air matanya.

"Maafkan eomma karena membuat mu menderita Eunha."
"Sudah eomma. Yang penting kita sudah berkumpul lagi."

Eomma Eunha pun tersenyum lalu melanjutkan makannya. Setelah makan dan membersihkan meja tempat makan, Eunha segera berpamitan untuk pulang, Setelah berpamitan, Eunha langsung teringat dengan anak-anak panti asuhan. Ia berniat pergi ke supermarket. Bahan-bahan makanan ia beli seperti daging sapi,daging ayam, nugget ayam, susu,dan beberapa sereal sehat. Setelah Eunha membayar makanan, ia menuju halte bus untuk bisa menuju tempat indah bagi Eunha.
15 menit kemudian...
Eunha telah sampai. Ia segera masuk dan langsung di sambut anak-anak di dalam

"Eunha unnieeee...."

"Makanan...." Ucap Eunha yang langsung memberikan sereal ke setiap anak.

Ternyata panti asuhan kedatangan tamu.

"Maaf. Saya mengganggu." Ucap Eunha yang langsung membungkuk.

"Tidak Eunha. Ayo sini duduk." Ucap Ahjumma. Eunha pun langsung duduk di sebelah Ahjumma.

"Kenalin pak, gadis cantik ini adalah bagian dari keluarga kami. Ia selalu membuat anak-anak panti selalu ceria. Gadis ini juga selalu mengajarkan anak-anak panti belajar. Persis seperti guru."

Eunha yang di puji seperi itu hanya bisa tersenyum malu. Eunha tidak menyadari ada sepasang mata yang sedang memperhatikannya.

TBC.....
Selamat menunaikan ibadah puasa ya~ Sebentar lagi kita akan menuju hari kemenangan....
-Scarlet

I Hope, I Always Meet "Happiness"Where stories live. Discover now