4. Waktu Yang Berharga

426 68 13
                                    

"Sulit menanti sampai akhir pekan

Waktu segeralah, ku ingin jam lebih bergegas"

Friday – IU

Baru saja memasuki bulan baru tapi Fio sudah sibuk saja yang menyebabkan dirinya abai kepada Fares. Cewek itu sudah menghubungi Fares dan bilang vakum sebentar jadi tukang ojek. Tapi mereka masih berangkat sama-sama jika ada kelas pagi atau siang, walau Fio tidak akan mengantarnya pulang. Fares sih tidak protes, membuang waktu dan tak ada gunanya. Masih ada ojek online yang bisa mengantarnya kemana-mana.

Sebagai anak kepanitian yang berdedikasi tinggi (apalagi setelah dapat dampratan begitu), makin tinggi tingkat kesibukannya. Sampai-sampai Fio pulang kos langsung jatuh tidur di kasur tanpa cuci muka atau ganti pakaian. Tinggal dua minggu lagi persiapan event, makin berdebar dirinya takut jika blunder. Fio sampai sakit kepala memikirkan semua ini. Walau dia selalu mengumbar senyum bahagia, tapi tidak yang tahu isi kepala cewek itu.

Hingga di rabu sore saat dirinya baru pulang kos untuk mandi dan ganti pakaian, chat Fares muncul yang membuatnya terpekik.

Hari jumat Putra tampil. Lo jadi ikut nonton kagak?

Prioritasnya sekarang berubah mencari tiket yang dengan baiknya Putra kasih secara cuma-cuma. Sudah tak dipikirkan lagi kalau satu jam ke depan dirinya harus balik ke kampus. Fio harus datang apapun yang terjadi. Anggap saja sebagai penghilang stres dan menghabiskan waktu dengan Fares yang sudah lama tidak mereka lakukan. Mana Putra baik sekali lagi padanya.

IKUT!!!!

...

Kalau dibilang jumat tidak ada yang Fio kerjakan, itu jelas sebuah kebohongan. Tapi ia bakal kabur tanpa dicari, karena jelas hari ini semua pengisi acara sedang latihan dengan penanggung jawabnya masing-masing. Urusan dengan ketua panitia juga sudah selesai sedari sore. Pokoknya malam ini Fio bisa joget dengan santai tanpa beban.

Karena Fio sudah di kampus sejak sore, Fares akan berangkat sendiri tapi cowok itu minta dijemput di gerbang depan. Banyak mau sekali memang, padahal mereka bisa bertemu di tempat acara berlangsung. Tapi alasan Fares masuk akal sih, entar mereka malah saling mencari karena nggak bareng.

Hari jumat yang ditunggu telah tiba. Fio sudah ada di kampus, memberi arahan pada para penanggung jawab serta melihat sebentar proses latihan. Saat jam menunjukkan pukul tujuh malam serta Fares yang menginfokan sudah sampai, ia melesat pergi menjemput cowok itu.

Walau terlihat cuek setidaknya Fares masih peduli dengan gaya berbusananya. Celana ripped jeans hitam, hoodie navy dan tak luput topi hitam kesayangan yang dipasang terbalik. Kacamata bulat cowok itu makin menambah aura kegantengannya. Untung baik Fares jarang bergaya sekasual ini di kampus, bisa lebih banyak saingan Fio nanti.

"Buru naik sebelum mereka tahu gue ilang," teriaknya pada Fares yang jelas terkejut. Cewek itu baru saja sampai, tidak ada sedetik sudah berteriak sekencang itu.

"Ngagetin aja!" omel Fares yang tentu tak dipedulikan Fio. Cewek itu cuma mengendikkan bahunya. Untung Fio nggak melanjutkan perdebatan, jadi mereka bisa tenang di jalan.

Tempat parkir agak jauh dari acara berlangsung, Fio sampai terkaget-kaget betapa ramainya massa yang datang. Pantas Fares tidak ingin ketemuan disini, mereka bakal susah ketemu karena padat dan luasnya tempat acara berlangsung.

"Ini acara tahunan Teknik, makanya wajar serame ini. Udah dianggap acara tahunan kampus juga saking populernya." Jelas Fares saat mereka ikut mengantri masuk.

XX - Mark x YejiWhere stories live. Discover now