🌻MBBIS🌻33

Mulai dari awal
                                    

"M-mau ke dapur bikin minuman hangat. Lo tunggu aja." ujar Alle setengah gugup.

Arland mengangguk dan melepaskan cekalan tangan itu.

"Land, lo tunggu diteras aja ya. Gak enak disini cuma berdua?" ujar Alle berbalik lagi.

"Lo takut gue macem-macem?" kata Arland, namun tetap berdiri.

Alle sontak menggeleng. "Gak gitu, cuma gak enak aja kalau ada yang liat. Mending diluar." ujar Alle menjelaskan.

"Yaudah," jawab Arland singkat dan membiarkan gadis itu menuju dapur.

Alle pun langsung mengambil dua buah cangkir untuk coklat panas. "Dia cemburu?" gumam Alle tak bisa menahan senyumnya.

"Bodoh! Gitu aja baper," omel Alle pada dirinya sendiri. Namun tak bisa dipungkiri bahwa ia kepikiran dengan perkataan cowok itu barusan.

Tersadar akan dirinya yang lama, Alle pun langsung memasukan gula dan mengaduknya.

Sesampainya diluar Alle bisa melihat Arland yang tengah duduk diteras sembari menikmati udara khas sore.

"Minum Land," ujar Alle meletakan dua cangkir coklat panas diatas meja. Alle pun kembali berbalik untuk mengambil camilan.

Arland pun langsung meminumnya, namun tak lama kemudian. "Brff!! Kok asin?" ujar Arland setelah menyemburkan minumannya itu. Sungguh ini asin sekali? Bagaimana gadis itu bisa memasukan garam, sedangkan yang seharusnya dimasukan adalah gula.

Saat Arland hendak membuang minuman itu, Alle tiba-tiba kembali membuat Arland langsung menegak minumannya habis. Ia pun sekuat tenaganya menahan rasa aneh itu. Bayangkan saja coklat dan garam? Enak?

"Eh-eh! Itu minuman gue." protes Alle saat cangkirnya diambil cowok itu. Namun, Arland tidak memperdulikannya ia pun langsung meminumnya. Karna ia tidak ingin Alle tahu bahwa minuman yang gadis itu buat rasanya asin.

"Arland ih!" Alle pun langsung merampas kesal coklat miliknya dan kemudian meminumnya.

Namun.. "Uhuk! Uhukk! Njir, ngapain lo minum kalau minumannya asin gini?!" Alle refleks berdiri dan menatap cowok itu.

"Udah kebuat juga, sayang kalau gak diminum." jawab Arland santai. Namun, lidahnya masih terasa kaku karena kebanyakan minum.

"Tapi ini asin banget, Arland! Astaga, gue bikinin yang baru." ujar Alle merasa bersalah, karna kebanyakan melamun, gadis itu bahkan tidak sadar bahwa yang ia masukan saat itu adalah garam, bukan gula.

"Gak usah, All." cegah Arland memegang lengan gadis itu dan menuntunnya duduk kembali.

"Tapi tadi asin banget! Ngapain diminum sih, harusnya buang aja." oceh Alle tidak enak sama sekali.

"Ck! Biarin aja sih, lagian gue haus." kata Arland tidak membiarkan gadis itu pergi.

Alle mendengus diiringi perasaan yang tidak enak. "Yaudah, nih makan ini aja kalau gitu." kata Alle mendorong biskuit ke arah Arland dengan wajah cemberutnya. Hampir saja iaa ingin menangis, jangan salahkan wanita yang kedatangan bulan itu sensitif.

"Kayanya mau hujan deh, liat mendung." ujar Alle mengadah ke atas.

Ting!

Land bisa jemput gue gak? Papa sedari tadi ditelpon gak diangkat. Jemput ya? Nanti gue sharelock.

"All lo beranikan sendiri?" ujar Arland tiba-tiba seraya berdiri.

"Hah? Maksudnya?" kata Alle kurang paham. Kebanyakan ngelamun lagi.

My BadBoy In Sweet ✔️[SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang