Semua orang terkejut mendengar penjelasan Nayeon.

“Jinjja? Apa kau tak bohong nayeon-ah?” Tanya Yeri. Nayeon menyalakan kipas anginnya dengan menganggukkan kepala.

“Wah.. Rumor yang katanya dia deket sama sekretaris nya itu bohong?” Tanya Yeri lagi.

“Bohonglah, kan dia mempunyai sifat arrogant dan cold masa mau cewek-cewek dekat dengannya malah bosan tuh cewek-cewek.” Jelas Hyeri.

(Y/n) hanya mendengarkan cerita teman-temannya.

Tanpa disadari, boss yang ia bicarakan tengah menyadarkan dilemari dokumen di ruangan mereka.

“Ekhem... Disini kantor bukan kantin kantor.” Tegasnya.

Semua orang yang berada diruangan pun menengok ternyata boss mereka ada disana. Mereka pun membubarkan diri dan kembali ke tempat mereka masing-masing.

(Y/n) terkejut, saat melihat boss nya.

“Dia kan yang menabrak aku di sungai han waktu itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Dia kan yang menabrak aku di sungai han waktu itu. Dia boss aku di kantor.” Ujarnya dengan pelan.

Haechan  pun meninggalkan ruangan karyawannya. (Y/n) bisa bernafas dengan lega. Ia tak mau semua orang dikantor berpikir tidak-tidak karena dia ketemu dengan boss nya.

•••

Semua orang berdiri dan pergi ke kantin kantor karena sekarang memasuki jam makan siang. Di ruangan ini hanya tersisa Yeri dengan (Y/n).

(Y/n) mengecek file yang dikirim oleh para staf sebelum dikirim ke sekretaris boss nya.

“(Y/n)-ah, aku minta tolong. Dokumen ini kasihkan ke boss untuk ditandatangani.” Pinta Yeri.

“Ne?”

“Ayolah (Y/n)-ah, bantulah. Aku lapar nih belum makan dari pagi.” Jelas Yeri dengan muka melas.

“Arraseo.” Jawab (Y/n) . Ia merasa kasihan dengan temannya itu.

“Gamsahamnida (Y/n)-ah.”

Setelah mengucapkan terima kasih, Yeri pun meninggalkan (Y/n) sendirian di ruangan. (Y/n) menghela nafas, ia pun merapihkan dokumen-dokumennya.

“Gwenchana (Y/n), kamu pasti bisa.” Ucap (Y/n) untuk menyemangati dirinya sendiri.

(Y/n) pun berjalan ke arah lift dan menekan lift menuju lantai 20.

Lantai 20

Ting

Pintu lift terbuka, (Y/n) keluar dari lift. Ia segera berjalan ke arah meja sekretaris boss nya.

(Y/n) melihat sekretaris nya tengah mengerjakan file, ia pun menghampiri meja sekretaris boss nya.

“Permisi saya ingin--”

“Langsung bawa masuk ke dalam Sangjanim sudah menunggu.”

Belum menyelesaikan pembicaraan sudah dipotong oleh sekretaris boss nya itu. Mau nggak mau (Y/n) masuk ke ruangan sangjanim.

Knock! Knock! Knock!

Masuk!

(Y/n) pun memasuki ruangan sangjanim, ia melihat sangjanim nya tengah fokus dengan laptop nya.

“Permisi pak saya ingin memberikan dokumen yang akan ditandatangani.” Ujar (Y/n).

Haechan tak menjawab. (Y/n) dengan rasa kesalnya, ia menaruh dokumennya di meja sangjanim nya itu. Tapi....

Haechan terkejut melihat siapa yang mengantarkan dokumennya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Haechan terkejut melihat siapa yang mengantarkan dokumennya. Haechan pun melepaskan kacamatanya, dan ia taruh di meja.

“(Y/n)-ssi kita bertemu lagi.” Ucapnya.

“A- saya hanya ingin mengantarkan dokumen ini. Permisi pak.” Gugup (Y/n). Ia pun buru-buru pergi dari ruangan sangjanim nya.

“Tunggu (Y/n)-ssi.”

Mau tak mau (Y/n) menghentikan langkahnya. Ia pun berbalik menghadap Haechan tapi ia menundukkan kepala. Ia tak berani melihat ke arah haechan.

“(Y/n)-ssi--”

“Maaf pak, saya tak tahu kalau waktu itu bapak. Kalau saya tau, saya tidak akan kurang ajar memanggil bapak dengan ssi. Tolong pak jangan pecat saya. ” Sesal (Y/n) .

Haechan tersenyum melihat kelakuan (Y/n). Ia mempunyai rencana.

“(Y/n)-ssi, kamu di--”

Note : Yn => Your Name ( Nama Kamu )

















TBC
( Janganlah jadi silent reader berilah vote dan komen)

𝑳𝒐𝒗𝒆 𝑴𝒆 𝑵𝒐𝒘 | 𝑯𝒂𝒆𝒄𝒉𝒂𝒏 × 𝒀𝒐𝒖 ✅Where stories live. Discover now