🤴🏻\\ 𝟐𝟗

33 8 6
                                    

Masa depan

.
.
.

~''*°•.~''*°••°*''~.•°*''~

Semua orang sudah siap dengan pakaian masing-masing

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Semua orang sudah siap dengan pakaian masing-masing.

"Kau yakin tidak apa untuk mengenakan pakaian rakyat biasa? Maksudku- apa ayahmu-?"

"Aku sudah berbohong kepada ayahku dengan bilang bahwa Proffesor Zivian memberikan kita misi untuk bersembunyi dan aku sudah meminta izin kepada proffesor hingga ia mengizinkan kita untuk tidak masuk hingga waktu yang ditentukan jadi jangan buat aku kehilangan kesempatan ini!" Vednya bernafas dengan sulit di akhir katanya

"Bernafas Vednya, gunakan titik koma dalam ucapanmu" Lorde mengatur nafasnya

"Baiklah, jika melihat orang yang kalian kenal segera bersembunyi. Beri jarak diantara diri kita agar tidak terlihat mencolok" Zayn, Vednya, dan San berjalan duluan

"Weith, sebaiknya kau dan Hwa berjalan bersama, aku akan berjalan bersama Lorde" Weith mengangguk sedangkan Hwa akan memulai komentarnya yang panjang.

"Shttt, tidak usah kekanak-kanakan" Weith menarik Hwa menjauh

Lalu Art dan Lorde berjalan bersama.

"Tunggu" Ariz menahan tangan Jeanna "ada apa? Ada yang tertinggal?"

Ariz menggeleng "aku memaafkanmu" Jeanna menatap kedua manik mata Ariz "terimakasih"

"Berisik, cepat maju" Ariz menggenggam tangan Jeanna, menurunkan topinya lalu berjalan

"Apa menurutmu mereka akan berbaikkan?" Lorde menyikut lengan Art

"Aku yakin, Ariz mengetahui Jeanna lebih dari dirinya sendiri. Apa aku harus menggandengmu agar tidak mencurigakan?" Art mengangkat kepalanya menatap Lorde yang jauh lebih tinggi darinya

"Tidak perlu, aku tidak mau Hwa mencincangku begitu kita sampai di Pixa" Art terkekeh mendengarnya

"Nara, apa menurutmu Weith benar-benar menerima pertunangan ini?" Lorde menatap cincin yang ada di jarinya

"Apa maksudmu? Tentu saja, kau pikir dia akan berubah pikiran karena siapa? Beritahu aku" Art terus menyesuaikan langkahnya dengan Lorde

"Bukan berubah pikiran, kalaupun ia berubah pikiran satu-satunya yang memungkinkan adalah Hwa, tapi itu tidak mungkin" Lorde memukul kepala Art

Art mengangguk-ngangguk "benar juga, lalu?" Lorde berdeham sebentar "hanya saja, aku merasa dia masih belum menetapkan hatinya." Lorde mengambil sesuatu dari sakunya

Art menatap Lorde tidak percaya "jika perasaanku benar, dan dia sudah menetapkan hatinya. Aku akan kembali mengulang pertunangan kami"

"Baiklah, aku yakin dia akan menerimanya" Lorde tersenyum "iyakan? Pasti diterima kan."

Endless Illusion // SeonghwaWhere stories live. Discover now