Perbatasan.
~''*°•.~''*°••°*''~.•°*''~
Papan yg sebelumnya mengisikan banyak nama, tinggal menyisakan 2 nama.
"Aku tidak percaya Hwa tidak menang, apa nilainya sedikit lebih rendah?"
"Kau menyuruhku dan Hwa berhadapan satu sama lain?" Art menepuk pinggang Jeanna kesal
"Hei, aku yakin jika itu terjadi duelnya tidak akan mulai ataupun berakhir" Ariz terus mempermainkan Hwa
"Mungkin Hwa akan langsung menunduk di awal" Lorde ikut mengolok-oloknya, Hwa hanya diam dan menatap mereka
"Kau benar-benar harus melawannya" berbeda dengan yang lain Vednya terlihat serius
"Kurasa Putri Ran bukanlah saingan Nara" Zayn diam dan menatap stadion yang sekarang benar-benar terisi penuh
Nara, aku mencintaimu semangat!
Art menatap Hwa heran
Apa ini? Kenapa aku merasa kau meniru sifatku yang sangat amat lucu itu
Hwa mwngubah ekspresinya segera.
Terserah
Tch dasar
Nama Nara disebut dengan keras yang mendapat riuhan tepuk tangan dari orang-orang yang ada.
Ran sudah berdiri dengan wajah sinisnya "Tuan Putri, sebuah kehormatan dapat melawanmu"
Art hanya tersenyum masam mendengarnya
Tepat sebelum suara tembakan terdengar Vednya menyampaikan pikirannya
Nara! Kau mendengarku?
Tunggu, dimana kau?
Aku? Ditempat sebelumnya sedang melambaikan tangan, dan ditarik Ariz agar berhenti riuh
Art terdiam, ia dapat melihat Vednya tidak bergerak sedikit pun
Vednya, ia menarikku kedalam ilusinya
Apa? Bagaimana-
Dan sepertinya panggilanmu membuatku sadar
Suara tembakan sihir terdengar keras
Dia adalah dalangnya
Nara! Kau hanya diam? Apa yang kau lakukan?
Dia menyerangku kan.
Berhenti berbicara dan lakukan sesuatu!
Art menutup matanya merasakan keriuhan stadion yang mulai menggema
Sembilan
Nara? Nara!
Delapan
VOUS LISEZ
Endless Illusion // Seonghwa
Fanfiction[𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄] Menjadi tokoh fiksi adalah hal terburuk bagi mereka. Bahkan Hwa, seorang pria yang sama bingungnya dengannya. Tanpa sengaja ikut memasuki portal itu yang membuat mereka berdua harus terikat. Hwa terus-terusan mencari cara untuk ke...